here |
Cowok di depannya mengambil formulir yang dimaksudkan sahabatnya. Masih dengan sumpit yang tertahan di depan wajahnya, dia melongok ke arah formulir itu.
"Formulir apa?" tanyanya.
"Sekolah Penerbangan." sahut cowok di hadapannya, menaruh tiga lembar kertas itu di sisi kiri kotak makan siang mereka. Sekolah penerbangan?
"Kamu mau jadi pilot?“
"Hmmm. Begitu lah. Keren kan?“
Dia tidak menjawab.
Menjadi pilot artinya akan ada banyak waktu tanpa pertemuan. Tiba-tiba saja pikirannya memproses banyak kemungkinan di masa depan, waktu-waktu yang kosong, serta rindu yang menghantui beserta kecurigaan yang akan diciptakan oleh jarak. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan dengan semua itu?
Dia memandangi formulir itu dengan tatapan yang penuh. Rasanya dia ingin memiliki kekuatan untuk mengubah kertas menjadi abu.
Ah, betapa sesuatu yang kecil mampu menciptakan gelombang yang besar.