Praktikum yang Super!!!

Wednesday, October 31, 2012

#Quick Update
Jadi mahasiswa biologi, khususnya yang ICP itu... sesuatu.
Beneran.
Tapi gue lagi gak pengen cerita tentang 'something'nya gue jadi mahasiswa. gue mau cerita-cerita singkat banget aja tentang hari ini. Especially, tell about someone. Hehehe...

"Tadi pas selesai praktikum biology, aku lihat dia lagi. Hihihi... serius banget dengan laptopnya. Padahal tadi sudah capek gara-gara pikirkan praktikum, laporan yang mau di ACC, asistensi, lapar, tapi pas lihat dia... berasa ada angin segar yang datang. Sejukkk sekaliii. Capeknya jadi 'lumayan' hilang.
Pas keluar dari Lab. Kimia untuk asistensi, eehhh... malah lihat dia lagi. Meskipun hanya dari belakang, hanya beda tiga langkah dari dia. Tapi langkahnya cepat sekali, dan aku tertinggal di belakangnya..."

Everywhere you go, even if this world crowded... I always find you...
#ICP #JadiLatihanGrammar
#Nanti Update Lengkapnya yooo....
#Hehehe

I See Him :)

Thursday, October 11, 2012

If I were here, with him XD


Bahagiaku kemarin!!! Ingin rasanya menari-nari sambil keliling lapangan sepak bola sambil teriak-teriak aku bahagiaaa! bahagiaaa! bahagiaaaa!!!

Well, kita mulai dari pas gue bangun pagi yang diiringi dengan kejadian paling tidak menyenangkan tingkat ujian nasional. Geuuuhhh!

Kan gue bangunnya jam 4, nah gue denger tuh dari arah meja di kamar gue ada suara-suara grasak-grusuk. Mampus pasti Mr. Moussie nih. Mpret! Rada jijik tapi gemes pengen bangun, tidur cantik gue digangguin sama si Mr. Moussie. Tapi lantaran emang mental orang malas, bukannya bangun malah lanjut tidur-tidur ayam. Jam Lima, akhirnya gue bangkit dari tidur dan nyalain lampu. Dan betapa 'indahnya' pemandangan yang gue liatttt!!

Tupperware guee! Tupperware titipan mama, tupperware andalan yang paling sering dibawa ke kampus hancur digerogoti tikus. gwarrrrrr!! Pengen bangen gue bikin daging cintang saat itu juga. Langsung galau gue, man. Padahal, sebelumnya tuh yee, pas mama nelpon malamnya, mama bilang.

"Rin, itu tupperware-ya mama dijaga baik-baik ya."

Lhaaaa.... sementara sekarang ini, tupperware-nya sudah hancur. Hiks... kempret! Dan bukan cuma itu aja, kardus tempat beras gue juga ada ciri-ciri kemasukan Mr. Moussie, soalnya pas gue nyalain lampu gitu, bagian atasnya bergerak, kayak ada yang lewat di situ. Euuuuhhh.... serem bangettt. 

Alhasil, gue yang niatnya ingin memperbaiki tugas filsafat gue malah jadi batal, yang ada gue cuma baca-baca sedikit, terus langsung gue kirim. Mood langsung rusak gara-gara tuh Mr. Moussie. Akhirnya, dengan tampang paling nyesek, gue mandi terus sarapan. Pas lagi sarapan ntu, langsung ada sms-nya Anna, ngajak ke kampus bareng. Secara, kost-annya tuh dekat sama kost-an gue. Jadinya gue tungguin dia, hampir lima belas-menitan gue nunggu. And, as you know lah,gue rada-rada kampret gitu kalo disuruh nunggu. Bawaannya selalu aja pengen langsung jalan duluan. Akhirnya gara-gara bosan nunggu, gue bombardir Anna dengan sms-sms

"Di mana mkii?"

Hampir kali keempat gue sms dia, akhirnya Anna datang sambil bawa jualannya buat pameran BODY 12. Nah, sambil jalan gue cerita ke Anna soal Mr. Moussie di kamar gue. Nah, pas sampai di depannya Green House, kan di situ kita berdua mau nyebrang, tapi jalanannya rame banget. Jadi ya kita ragu (rada gagu) buat nyebrangnya. Dan pada saat itu lah....

Gue ngerasa amazinggg banget...

New Phase, New Hope

Tuesday, October 2, 2012

Aku, dalam pertukaran fase.

Tanpa terasa, 365 hari fase hidup telah saya lalui dengan baik, mengulang jejak pada hari ini. Mengisi ulang tenaga dalam semalam, untuk saya pakai 365 hari kedepan. Hari-hari di mana saya akan melanjutkan satu babak transformasi saya, melanjutkan pencarian saya, menapaki impian saya.

Saya tak lagi dan tak bisa lagi sama dengan saya yang setahun lalu. Yang dulu masih mengenakan pakaian putih-abu-abu, duduk di dalam kelas yang penuh, masih kekanak-kanakan, manja. Saya tak lagi mencemaskan katerlambatan, tidak lagi dipatok bangun pada jam 05.00, tidak lagi harus apel pagi.

Saya tidak lagi tinggal di rumah saya. Tidak lagi duduk berhadapan saling bercengkrama dengan Mama dan adik-adik saya. Tidak lagi bisa bergelung bermanja-manja di dalam selimut setiap akhir pekan. Tidak lagi bisa pelit ketika makan es krim. Tidak lagi disuruh ini-itu sama Mama.

Tidak ada kekacauan teriakan, keisengan, atau sibuknya adik-adik saya yang berlarian dan jail di depan saya. Tidak ada lagi suara ribut mesin jahit saat saya sedang menonton Tv. Saya tidak lagi harus menyapu rumah sebesar lapangan sepak bola itu.

Hectic Again

Wednesday, September 26, 2012

 Hectic.
Is how I describe my tuesday morning. Last morning I woke up at 2 am because someone alarms ringing to early, and then I can't sleep anymore so I continue my task about Phylosphy of Education. This assignment so really really ahrwhghghgwrwrw... make me speachless. First, cause the languege that used in this study is so high! And I don't know how to translate 'the Phylosophy Language' to be mine. To finished my task. So, I do my assignment until 3 am and continued my happy sleep.

After that, I woke up again at 6.30 am, have quick daydream and start to cleaning my room, washing my dishes, make fried rice, really salty fried rice (of course!), eat with printer work beside me cause I help my kost-mate to printed her task. And then,I take a bath. Take a really quick dress up, I running to my colleges. Take lecture Basic Biology, and I almost sleep at this lecture! hoammm!! 

The Worst, Hectic, Happy Day

Wednesday, September 19, 2012

Source of my hectic and happy day! Thanks Daeng Onna for the kencur

Yesterday is the worst day ever, today is the hectic day and actually the happy one.

Gue awali cerita gue ini dengan bagian terburuknya. Kemarin-kemarin malamnya, duit kiriman gue hilang seratus ribu. Njing! Uang kiriman yang merupakan angin surga buat gue langsung amblas gitu aja. Udah gue obrak-abrik seisi kamar tetep juga gak ketemu. Puasa dah gue kalo kayak gini caranya.

Hari ini, gue gak masuk kuliah, soalnya jadwal kuliah gue kalo hari rabu praktikum semua, assiknya adalah belum ada praktikum sampai pertengahan oktober nanti. Jadi yaa, bisa santai dikitlah baut bulan ini. Soalnya, kata kanda-kanda senior yang paling susah dari anak Biologi yang masalah praktikum dan bikin laporannya itu, selain tugas-tugas yang menumpuk tentunya.

Tapi... cucian gue sumpaaaahhh... lebih dari seember bok! Cucian dari jaman LKMM minggu kemarin sampe sekarang belum gue cuci-cuci juga. Niatnya sih, tadi siang mau gue cuci. Tapi, karena Kanda Mimi ngajakin ke Gramedia jadinya yaaahhh... ditunda dulu. Berhubung lagi ada ajakan buat keluar ngeliat panas dan ganasnya Makassar. Jadi, pas jam sepuluan gue sama Kanda Mimi berangkat dari kost-an. Naik angkot F ke daerah Pa’baeng-Baeng, terus lanjut naik angkot lagi sampe ke Mall Pankukang, mall yang koleksi buku di Gramedia-nya yang paling lengkap.

Terus kita ngelewatin semua jajaran outlet-outlet pembuat tai mata alias pakaian-pakaian model bumi harga langit. Mahal bookkk! Terus Kanda Mimi katanya mau cari ATM dulu, bah... jadilah gue ngikut juga narik duit di ATM baru jadi gue itu. Sialnya, gak ada pilihan seratus ribu di ATMnya (sekali pun ada juga gue gak tahu mau tekan yang mana, maklum pengguna baru). Dengan katroknya gue, langsung narik aja duit tiga ratus ribu. Bahhhh... makin tipis dah ATM gueee. #miris #mahasiswa boros #kikir tapi boros

Nah, pas sampai di Gramedia-nya, gue langsung pisah sama kak Mimi. Gue langsung keliling-keliling Gramedia ntu. Gilaaa!! Udah kayak surga gue ngeliat tuh tempat. Novel-novelnya bejibun dan rata-rata apdeth, belum lagi ada buku obralannya. Sampe-sampe gue jadi bingung mau beli atau nggak, kalau pun beli bingung mau pilih yang mana. Gue muter-muter, keliling cari-cari buku yang kayaknya asik buat dibaca. Pengen beli buku yang pengarangnya tuh ‘Anonymous’, tapi mahal coyyyy. Niatnya tadi mau beli buku TOEFL, tapi berhubung gak ada yaaa... gak jadi deh yaaa. Hohoho... yang ada malah beli dua novel. Novelnya Clara Canceriana –Rain Affair, sama Novel keroyokan terbitan Gradien – Makan Tuh Cinta.

LKMM 12



[PoH] Jarak

Thursday, August 30, 2012

Rhyme A. Black
PresenT
A NaruHina Fanfiction
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sama yang ganteng, baik hati dan tidak sombong! #Entah mengapa pengen banget nambahin yang kayak gini #ganjen
Warning : OOC. OOC. OOC. AU. Mendayu-dayu.
Hope you enjoy this story!!!
Pict from here
Bagaimana caranya... membuka kotak rahasia yang ada di dalam hatimu itu?
 ~0O0~
Sejak mengetahui bahwa hatimu telah memiliki seseorang untuk kau sayangi, kepedihan itu terus-menerus hadir. Dan aku pun bingung harus bagaimana, melihatmu tertawa, tersenyum dengan gadis selain diriku membuatku sesak karena harus menebak-nebak siapa gadis yang kamu maksud.
Dan lama-kelamaan, tanpa sadar aku mulai menarik diriku darimu. Kesempatan kita untuk berdua tak lagi sebanyak dulu. Aku menyibukan diriku dengan bimbingan Olimpiade Biologiku, sementara kau yang memang mulai sibuk dengan kegiatan sekolah dan latihan volly-mu semakin mengurangi pertemuan kita. Meskipun kau masih sering menelponku dan mengirimkan sms-sms konyol, semuanya tak akan pernah sama lagi.
Derit pintu yang terbuka mengalihkan lamunanku tentangmu, sekuat tenaga aku berusaha memfokuskan pada apa yang sedang dijelaskan Iruka-sensei mengenai rekayasa Genetika sampai akhirnya konsentrasiku kembali kacau karena ada seseorang yang menempati bangku di sebelahku.
"Oh, maaf." katanya karena tak sengaja menyenggol tanganku.
"I—Iya, tidak apa-apa, Yakushi-senpai." jawabku pelan sembari tersenyum pada kakak berkacamata itu.
Dia membalas senyumanku, lalu mengangsurkan sebuah buku berjilid biru ke hadapanku. "Ini soal-soal Olimpiade tahun-tahun sebelumnya, aku membuatkannya khusus untukmu. Kuharap, kau mau menerimanya."
Aku agak tercengang mendengarnya. Mataku berulang kali menatap buku itu dan wajah Yakushi-senpai yang sedang tersenyum kikuk. Tangannya menggeser buku itu semakin dekat denganku.
"Terimalah..."
"Ta—tapi  senpai..."
"Ini akan lebih berguna bila kamu yang menggunakannya, kan kamu yang akan mewakili sekolah bulan depan di OSN."
"Te—terima kasih,  senpai."
"Sama-sama." balasnya singkat, lalu kembali memusatkan perhatiannya pada slide di depan kelas bimbingan ini.
Sejujurnya, aku masih agak canggung dengan Yakushi-senpai. Sejak dia mengirimiku surat waktu itu, perlakuannya mulai berbeda terhadapku. Sapaan-sapaan kikuknya, perhatian-perhatian kecilnya membuatku merasa bingung bagaimana aku harus menanggapinya.

[Post Ke-100] Happy Ied Fitri and I Go!

Tuesday, August 21, 2012

Huahuahuaaaaa!!! Postingan keseratus!!! #ledakin petasan #bakar rumah

Hohohohoooo... nggak kerasa ya, nih blog udah kena postingan ke
seratus (yeah, dalam tiga tahun Cuma ada seratus postingan di sini
#lelet).

Well, first thing I want to say...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah! Mohon maaf lahid dan batin
ya guys... Gue bener-bener minta maaf kalau selama ini gue udah ada
salah sama kalian. Entah itu di postingan mana yang menyinggung hati
kalian, I'm really-really sorry...

And then... besok gue berangkat.

Really sad to leave this home, but not sad to leave this town. Huahahahahaaa....

Jadi malam ini, kerjaan gue setelah beres-beres barang yang bakalan di
bawa besok, adalah kelilingin rumah, menatap ke setiap sudut yang ada,
peluk-peluk tivi sama home theatre, ngaca buat yang terakhir kalinya
di cermin yang ada di kamar mandi, dan melakukan complicated hugs with
my pillow and my bed (berhubung mereka gak bisa meluk balik gue).

Gue bakal rindu sama kamar ini. Yang ada ranjang susunnya, yang ada
meja belajar warisannya, yang lemarinya gede gelllaaaa, yang tong
sampahnya selalu penuh, yang tebal debunya sampe lima senti.

Terlebih lagi ruang keluarga, dapur, kamar mandi...

Bakalan kangen adek-adek gue, yang manjanya minta ditonjok, yang
selalu ngomong gak jelas, yang gak bisa berhenti kalau ngomong. I will
miss the time when you're make me look like evil witch.

Postingan kali ini....

Biarkan gue galau, pliss...

Bullshit We Made

Sunday, August 5, 2012

From here

Everything running wild on my mind. Now.

 Akhirnya, setelah sekian lama sering tertunda, sekian waktu saya enggan membahasnya, akhirnya waktu yang saya harapkan tidak akan pernah muncul itu datang. Ya, sekarang.

Dan sekarang, saya akan berbicara tanpa mengindahkan lagi yang namanya ‘Jaga-hati-mereka-dong, Rhyms’. No, I’m done! Tidak ada lagi istilah jaga perasaan di sini. Saya blak-blakan saja ya.

Kemarin, sekte-fanbase-apapun-namanya yang saya ikuti itu, bergejolak. Again.

Karena apa?


Karena sebuah postingan ‘like a lil shit in my backyard’. Kemarin, ada seseorang yang sebut saja namanya ‘Bunga’ memposting sebuah gambar di rumah itu. Gambar yang mungkin buat orang yang heterogen akan menanggapinya biasa-biasa saja, tapi yeah... buat orang yang sudah atheis seperti saya itu seperti seekor kecoak di piring makan saya.

Reaksi saya pertama kali mendapati gambar itu?

“What the hell going on?”

Saya tidak mau lagi munafik di sini. Jujur saja, saya jengkel liat postingan begitu di rumahku. Kayak saya ingin ambil cabe rawit satu liter, terus saya ‘cabein’ mukanya.

Nih orang nyadar nggak sih, ini tuh tempatnya siapa? Apa aja yang boleh dipublikasikan di tempat itu?! Di sana tuh bukan tempat umum! Bukan grup yang bisa disinggahi setiap pairing apa pun yang dia suka, yang dia sayang, yang dia cinta dan seenaknya mempublikasikan tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya itu!

Kemarin, ada yang bilang kayak gini :
“ Kan gak ada maksud apa-apa.” ; “Dia mungkin gak nyadar apa yang dia posting ini.”
Oh yeaaah? Reaallyyy? Are you sureee?

Aduh, maaf kata nih yee sebelumnya... Si Bunga ini gak lagi trance kan waktu memposting gambar itu? Gak lagi sakaratul maut kan? Gak lagi kerasukan pocong-aborsi-karena-hamil-tiga-bulan-dan-berubah-jadi-kuntilanak- kan?

Kalau saya memposting sebuah gambar di sebuah grup, otomatis akan saya perhatikan baik-baik grup itu. Tidak bisa teliti? Lupa? Dicek setelah memposting, sudah benar ini grupnya atau nggak. Jadi nggak ada alasan dia itu khilaf atau lupa atau trance.

Kok bisa-bisanya.

Alasan mati kalau ada yang dia bilang gak teliti! 

Itu baru yang memberikan postingan, belum yang memberikan respon atas postingannya itu.

And, I know. This is my fault.

Di grup itu, di sekte itu, di rumah itu gak semuanya murni cuma cinta sama satu pairing doang. Hampir sama rata antara yang heterogen sama penganut NH-Garis-Keras (macam FPI-nya NHL lah). Dan tidak diragukan juga, kalau di grup itu banyak laki-laki dan perempuan-perempuan ‘hipokrit’ kayak saya. Manusia-manusia labil bermuka dua, yaa... semacam itu lah.

(Ada yang marah dengan paragraf di atas? Oww... Jangan tersinggung. Cuma satu dua orang kok yang hipokrit di rumah itu. Tenang saja.)

Awalnya, saya memberikan komentar peringatan kepada Si Bunga ini. Saya harus berlaku adil kepada setiap anggota keluarga saya. Sama seperti pelaku ‘maaf-saya-masih-labil’ yang dengan sengaja ‘salah posting gambar’ beberapa bulan yang lalu.  Bila ada salah satu anggota yang melakukan kesalahan, they’re must face it! Hadapi kesalahan itu, bertanggung jawab, dan bereskan sendiri.

Saya jadi admin di sana untuk mengawasi mereka, bukan tukang bersih-bersih sampah-sampah pikiran mereka!

[PoH] Sunyi di Antara Kita

Thursday, August 2, 2012



Rhyme A. Black
PresenT
NaruHina Fanfiction
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei.
WARNING : always, OOC. OOC. OOC. AU.
Hope You Enjoy It!! ^_^

Pict from here
how I can tell, I love you?
~OoO~

Malam itu langit begitu tenang dengan sinar bulan sabit yang keperakan. Kita duduk-duduk berdua di teras belakang rumahku. Seperti malam-malam minggu sebelum-sebelumnya, selalu kita habiskan berdua. Kadang kita keluar dan mengelilingi kota lalu pulang larut malam, namun kadang kala kita hanya duduk mendiami bulan. Seperti malam ini. Kita melakukan salah satu ritual persahabatan kita. Kamu dengan gitar dan senandung lirihmu, sedangkan aku hanya diam sembari sesekali memejamkan mata. Meresapi bau angin dan menikmati suara-suara yang ditawarkan alam pada malam ini. Pula menikmati kehadiranmu di sisiku.
Banyak hal yang telah kita lakukan bersama-sama. Namun aku selalu menikmati yang satu ini. Di mana hanya ada kita dan keheningan yang merajai. Lalu perlahan-lahan, seperti gerbang besi yang membuka dan suaramu adalah anak kuncinya, hatiku pun terbuka. Mengalirkan desir-desir aneh namun menyenangkan, pula detak-detak yang terasa begitu nikmat.
Cause I was born...
to tell you I love you...
And I am torn to do what I have to
To make you mine
Stay with me tonight
Lantunan nada Your Call yang menjadi lagu pembukamu malam ini. Suaramu menenangkanku. Satu lagu kamu tuntaskan lalu suara nada yang acak yang kamu mainkan mengisi sepi.
"Hime..."
"Hmm?"
Kamu kembali memainkan gitarmu. Lantunan akustik lagu When I See Your Smile menyela.
"Apa kamu pernah... ada rasa... gitu, sama seseorang?"
"Ma... maksud Naru-kun apa?"
"Errr, kayak apa ya? kamu suka-suka gitu."
"Jatuh cinta?"

Hasil Stress Gara-Gara HTNH, This is It!

Monday, July 16, 2012

Hasil stress...
Pict from here
 The Perfect Saga
 ***
Saga
Cahaya memantul di kulitnya, membelai punggungnya yang telanjang tak tertutupi kain. Matanya yang sewarna bulan menatap kosong pada sisa-sisa petualangannya malam ini. Kasur yang koyak, seprai putih yang tak lagi lurus, kusut masai, menggumpal dan ada bercak-bercak merah berbau anyir di tengahnya. Matanya menanjak naik pada kepala tempat tidur yang sewarna saga dan pekat, lalu turun ke lantai marmer yang bagaikan dilukis halus jalinan-jalinannya.
Baju yang kancingnya terlepas, jeans yang robek, dan selimut yang tak sengaja terlempar menutupi sofa beludru yang menjadi salah satu saksi bisu kejadian malam ini. Lagi-lagi mata itu bergulir tajam, terhenti pada pintu berwarna keabu-abuan dengan kenop yang mengkilap.
Hasratnya kembali naik. Pelan ia langkahkan kakinya di antara serakan potongan-potongan yang sudah ia koyak. Terhampar acak berserakan.
Kaki. Betis. Paha. Lengan. Tangan. Selangkangan. Anyir yang menggenang dan meninggalkan bercak-bercaknya di dinding.

[Road to Buton Island] Day One : Ship, Off Road, and The Grandparents

Tuesday, June 26, 2012

Road to Buton Island : Day One : Ship, Off Road and The Grandparents

hiyaaa!! Kemarin adalah hari spesial banget. Soalnya kemarin gue
pulang kampung! Uyeeee...

Kemarin tuh gue, mama, Alan sama Nur start dari rumah jam 7, ke
pelabuhan naik kapal Bahari Ekspress. Sumpah nunggu kapalnya jalan tuh
sampe satu jam. Karatan dah di dalam kapal. Tapi pas kapalnya jalan,
sumpah asyik banget! Karena kita duduknya di bagian atas kapal, kita
bisa liat pemandangan laut lebih leluasa.

Terus gue juga sempat foto-foto pemandangan dari luar jendela. Kurang
kerjaan emang, apalagi ditambah tengsinnya pas penumpang lain menoleh
gara-gara dengar suara kamera. But, it's good. I got nice view from
the ship. Nah, pas kapalnya jalan pas habis transit dari Raha, gue
sama Alan naik ke atas kapal. Wuiiiihhh... Sumpah anginnya kencang
banget! Jilbab gue udah kemana-mana, terbang semua dah tuh aurat.
Belum lagi ada penumpang lain yang semuanya tuh cowok, yang cewek cuma
satu orang. Jadi dah gue 'kering' di sana. Untung mereka acuh tak acuh
gitu sama dua penumpang asing lainnya, alhasil gue foto-foto lagi
pemandangan di atas kapal. Setelah setengah jam memanggang diri
sendiri di atas kapal, gue sama Alan balik lagi ke dalam. Pas tiba di
sana tuh mama gue udah tiduran sementara Nur ngambek di dekat jendela
gara-gara gak kita ajak naik ke atap. Salah sendiri, tadi harusnya gue
yang duduk di dekat jendela. Tapi dianya aja yang 'mengkristal',
akhirnya gak ikut senang-senang deh... Xixixi...

Nah, pas kita sampai di pelabuhan di Bau-Bau, di sana sudah ada
tante-tante yang menjemput. Dari pelabuhan kita naik angkot yang
dirental untuk ke desa papaku, di Desa Lambusango, Kapontori. Dari
kota kita go wes ke desa!

Nah, awal-awalnya, jalanannya rata, mulus kayak kulitnya Cinta Laura,
cantik pokoknya! Tapi pas di tengah perjalanan, sumpah! Kayak lagi off
road! Kita yang di dalam mobil sampe berguncang-guncang hebat! lagak
udah kayak orang dugem. Serong kanan, serong kiri. Atas bawah, depan
belakang. Belum lagi gue yang duduk di belakang, dekat tumpukan aqua
yang susunannya tuh empat tingkat, dengan keadaan jalan yang bikin gue
pengen kayang, otomatis gue gak bisa gak ngejagain tuh dus-dus aqua.
Puncaknya, pas udah dekat desa Lambusango, jalanan makin gila! Gue
sama adek-adek gue udah sibuk memegangi tuh dus-dus yang jejingkrakan
ke sana kemari, gue aja sampe loncat-loncat di dalam angkot gara-gara
jalanan yang berlubang. Capek, tapi asyik. Memacu adrenalin banget.
Belum lagi pemandangan indah di sepanjang perjalanan. Siiippp... Gokil
banget!

Nah, pas kita udah sampe di tempat tujuan, gue berasa kayak habis naik
roller coaster, oleng! Turun dari angkot, gue cuma bisa mangap-mangap.

"Mana dunia? Mana? Ini surga..?"

Hahaha...
Di sana, kita langsung di sambut sama orang-orang tua alias uma-ina
(panggilan untuk kakek-nenek di kampung). Kita langsung ke rumah uma,
basa-basi dikit, ganti baju, berkelana! Gue ke rumah sepupu gue, Ka'u.
Keliling-keliling kampung. Terus stay di rumahnya Ka'u, nonton Tv.

Dan gue ngerasa, gue gak bisa hidup di sini.
Di sini gak ada signal mennn! Nanti gue nempel-nempel di pintu dengan
lagak pamer-pamer hape baru tuh signal muncul. Itu pun cuma sebatang
dua batang. Arghgrhgh banget! Untungnya gue itu punya sifat'pejuang
dan kayaknya Tuhanagi sayang banget sama gue, jadinya gue bisa ngepost
ini.

So, lest move to my 2nd in Lambusango village!

Mimpi Absurd

Friday, June 22, 2012

Semalam, gue ldalam keadaan insomnia buatan. Minum dua gelas kopi
untuk melanjutkan chapter pertama fanfic baruku, dan gue mestinya tahu
kalau minum kopi tengah malam tuh shit banget. Gue gak bisa tidur
sampai jam 4 pagi. Ngeeekk.

Nah, pas gitu gue bangunnya jam 9 lewat. ya nabiii, untung gue nggak
disiram air sama mama gue. Soalnya pas kemarin tuh, gue bangun jam
delapan mama gue udah nabok-nabok pintu.

Tadi gue bingung, pagi tadi tuh gue mimpi beneran apa mimpi bohongan?
rada-rada gak percaya gitu sama tuh mimpi.

Di mimpi itu, gue pergi travel. Ke mana? Eropa! Wad tje fuk?!!
Eropaaa!! Tempatnya rada-rada gak jelas gitu, bangunan-bangunan di
tempat itu ala-ala Italia atau Yunani. pas gue bangun, gue masih gak
percaya kalo gue mimpi. Malahan tadi gue malah mau nyambung-nyambungin
tuh mimpi.

Gue travel bareng mama dan Nur, adek gue yang super cengeng and manja
itu. Grrrhhh...
kita bertiga jalan-jalan, terus masuk kedai kopi gitu. Terus, gue
memilih jalan-jalan sebentar di dekat kedai itu, sambil
neneteng-nenteng kamera digital lagi! Mimpi bener...

Pas di luar, lagaknya tuh gue foto-foto bangunan gitu, turis, penduduk
sekitar, pedagang kaki lima. Nah, udah gitu pikiran gue langsung agak
kabur dan tiba-tiba aja gue lihat rombongan orang berpakaian
hitam-hitam. Bah jangan-jangan gue bukan di Eropa nih, tapi di Arab.
Gue ikutin tuh rombongan, dan betapa kagetnya gue...

EEN!! Gue ketemu Een! Sohib es-em-a gue! Apa maksudnyaaa?!! Dia pake
kerudung panjang hitam, rombongan gitu, aneeehhh!
Dia nyapa gue, mukanya serius-serius gimana... Gitu. Dia tanya "Ko
bikin apa di sini?" lhaa, biar di luar negeri tapo masih logat Kendari
juga.
"Jalan-jalan. Kalo kau?"
"Beasiswa."
"Beasiswa."
"Iyo laa. Bagaimana kau itu hari ko ndak ambil juga itu beasiswa.
Sekarang sa sekolah di sini."
Astaga, entah itu perasaan dari mana, langsung gue ngerasa menyesal
gitu. Menyesal ndak ambil tuh beasiswa yang gue gak tahu apa.

Begitu merasa menyesal, langsung aja gue bangun dan guling-guling di
kasur. Masih ngerasa absurd gila sama tuh mimpi, atau entah apa
namanya.

Apa maksudnya tuh mimpi?

Apa pertanda akan terjadi sesuatu pas gue pulang kampung nanti?

Atau... Tentang SNMPTN?
Edeeehhh... Langsung tidak enak perasaanku deh.

Kayak ngeri sekali itu mimpi.
Travel, Beasiswa, rombongan hitam...

Issshhh... ngeri deh...

SNMPTN, Killin' Me Slowly

Sunday, June 10, 2012

Aaaa… Long time no see you, guys!
Setelah galau UN berlalu, ternyata ada lagi galau yang lebih baru and
lebih dahsyat. Apalagi kalau bukan galau SNMPTN! Shit!
Padahal dulu gue udah berharap banget sama SNMPTN Undangan waktu itu,
dan ternyata gue gak lulus seleksinya. Yeah, mungkin karena nilai gue
yang terlalu pas-pasan kali ya, makanya gak bisa nembus. Dan well,
dimana-mana orang kalau mau SNMPTN itu biasanya belajar, belajar,
bimbel, dan belajar. Dan faktanya adalah, gue gak belajar. Gue gak
bimbel. Gue tewas.
Jujur aja, gue beli buku latihan SNMPTN tuh minggu kemarin, yang
artinya gue Cuma punya waktu satu minggu buat belajar, sementara yeah,
tesnya hari selasa ini. So, doa'in ya semoga apa pun yang gue isi pas
tes nanti semuanya benar! Ha!
Karena, ya Ampun! Gue ngeliat semua tuh latihan-latihan soal SNMPTN
aja mata gue langsung juling. Ya Tuhan, what the fvcking test is it?
Dari lima belas soal latihan matematika dasar, saya Cuma menjawab 0
soal. You got it? Nol besar. Matematika dasar, fisika, kimia, biologi…
god, apa yang ada di latihan itu kayak ya ampun… itu yang bikin soal
ngarang bebas ya?
Itu baru soalnya, belum pembahasannya.
Pembahasannya, naudzubillahi mindzalik… pendek banget! Dengan
pembahasan soal yang Cuma 3-4 bris aja gak bakalan bikin gue ngerti,
yang ada malah makin teler.
It's so… gak otak gue banget! Ya, salah gue juga sih terlalu kepedean
sama SNMPTN undangan, jadi keteteran deh sekarang.
Gue Cuma bisa berharap sama Tes TPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
dan sedikit Biologi.
Semoga aja pas Tes nanti gue lucky! Dapat soal yang bisa gue
selesaikan dengan baik! Jonga gue kena semua! Terus dikasih pencerahan
sama Allah! Wish me luck for this SNMPTN!

Curhat Saya Kepada Tuhan

Sunday, June 3, 2012

from here

Untuk Tuhan yang sering saya khianati,

Tuhan, saya harap Kamu tidak marah dengan saya atas apa yang saya lakukan dan saya rasakan hari ini. Saya sedang bingung Tuhan, dan mungkin saya lah hambaMu yang paling bodoh dan tidak menghargai nikmatMu...

Saya tahu, ini kesalahan saya. Saya tahu, saya tidak berhak marah akan hal ini. Tapi saya sudah tidak tahan lagi... Saya lelah Tuhan, saya lelah dengan semua perasaan tertekan ini. Saya ini harus bagaimana? Saya bingung...

Do and Don't at Hospital

Friday, May 25, 2012

From here

Ahoooyyy guyyysss (masuk panggung dengan tampang loyo)...

Aaa... Selama beberapa hari ini, gue ngeden di rumah sakit. Ini karena
si Pangeran sakit muntaber dan terpaksa mesti rawat inap di rumah
sakit As, salah satu rumah sakit baru di Kendari.

By the way, gue mau komplain dulu nih yee...
Rumah sakit, kalau belum siap ya jangan dibuka dulu. Please, lengkapi
dulu peralatannya. Mulai dari genset, air bersih, sampai pembagian
kapasitas ruangan, dll.

Why genset? Karena, kalau di rumah sakit ndak ada genset, lalu ada
pemadaman listrik, mau bagaimana? Apa nanti operasinya pake lilin? Ini
mau operasi apa mau ngepet?

Why air bersih? Please deh, di rumah sakit tuh banyak orang. Sekamar
bisa dapat 4 pasien. Belum lagi jumlah penjenguk dan penjaganya. Dan
coba bayangkan, hanya ada satu kamar mandi dengan satu drum plastik di
setiap section...
Bakalan berasa kayak di Af(r)ika, kurang air...

Kapasitas ruangan, why? Ruangan rawat luasnya 5 x 8, diisi 6 ranjang.
Keliatannya sih luas, kalau belum ada penghuninya...

Nah, sekarang gue bakalan sharing IMHO gue kalau berada di rumah sakit.

LAKUKANLAH :

1. Patuhi rambu-rambu rumah sakit. Kalau disuruh untuk 'lepas alas
kaki', tolong dipatuhi. Apalagi kalau di kamar mandi, lepas tuh
sandal. Emangnya dapur umum apa, masuk pake sandal. Akhirnya, air
keburu habis cuma buat 'membersihkan' pasir-pasir yang ada di lantai
kamar mandi.

2. Penjenguk harap sadar diri. Ini rumah sakit, bukan rombongan
karyawisata. Masuk ruang inap ya dicicil-cicil dong, jangan
pengunjungnya masuk semua. Pengap tuh kamar, berisik, bikik pasien gak
bisa istirahat.

3. Kalau udah liat ada pasien yang tidur, jangan berisik! Polusi suara tauk!

JANGAN LAKUKAN :
1. Men-setting volume nada dering dengan volume full! Kalau perlu
di-silent aja, kasih nada getar, atau diatur ke volume yang lebih
kecil. Karena sekali lagi, it's a sound pollution. Dan itu mengganggu.

2. Mendengarkan musik tanpa pakai headset. Ampun deeehhh, bagusan juga
kalau lagu yang diputar lagu klasik, bisa bikin pasien tidur. Lah ini
lagu yang diputar lagu disko, mana bisa istirahat orang...

3. Bercakap-cakap dengan volume sangkakala. ingat, ruang inap bukan
milik pribadi, jadi berbisiklah kalau mau bicara, kalau perlu... Pake
kata sandi aja sekalian, atau semapur kek, sandi morse kek, sms kek...
Kakek...

Gue cuma bisa bagiin itu, karena itu yang gue rasain selama ngejagain
Pangeran. Dia nih masih bayi, rewel, dan butuh suasana yang tenang dan
damai. Dan dengan banyaknya polusi suara yang bertebaran di ruang
rawat, itu bikin nih anak makin bawel, gak bisa tenang.

Satu anak nangis, yang lainnya ikut-ikutan nangis. Mpret! Parade
nangis dah semua...

Semua itu balik ke kesadaran masing-masing pasien dan penjaga dan
penjenguk. Sadar diri karena kita ini sedang bersama orang sakit,
bukan lagi arisan. #gak nyambung dah

Menjadi Ratu Sehari

Tuesday, May 15, 2012

Pict from here

Ahaaaa... waktu hari sabtu kemarin, gue ngerasa jadi ratu aaaa... Hahahaha...
Why?
Ini bukan karena gue kedatengan tim Make Over yang merubah penampilan gue dari Si-Itik-Yang-Udah-Cantik-Dari-Sononya ke Putri-Yang-Makin-Cantik-Jelita. Pengen muntah? silaken...

Ini karena sabtu kemarin gue dapat rejeki yang astaga naga banyak bangettt jumlahnya!!
Aaaaa gue kaya! gue kayaaa!! gue kayaaa!! #nari-nari gila #minta ditabok
Udududu, kayaknya kalian pasti sudah bisa menebak kalau rejeki itu adalah uang kan? Hahaha... uuuuu... pokoknya gue bahagia, bahagiaaa banget! Nah, setelah gue terima rejeki itu,  gue ngacir ke Gramedia. Beli bukuuu!! Memborong gue. Kalau seandainya gue gak inget yang namanya 'manner of girl', di mana setiap cewek itu harus bisa jaga sikap di mana pun dan kapan pun dia berada, mungkin gue udah nari-nari gila, gelendotan-gelendotan kayak monyet di rak-rak buku yang ada di Gramedia. Gue kayak sakau buku, man! Uang di tangan gue segini banyaknya (ada 450 ribu) dan jujur aja gue gak pernah megang uang sebanyak itu, dan itu yang bikin gue bingung. Gue bingung mau beli yang mana.

Dulu aps duit gue ngepas, gue gak bingung-bingung amat kalau mau beli buku. Karena pasti range gue buat harga buku cuma di sekitaran 50-100 ribu doang. Dan sekarang, ketika duitnya ada, gue kayak pengen beli semuanyaaa!! Aaaaa...
Akhirnya, pilihan gue jatuh pada novel; Permainan Maut, Daisyflo, My Ridicculous Romantic Obsession, dan Sherlock Holmes & 5 Kasus Paling Misterius. Aaaa... padahal tadinya mau beli La Petit Prince sama Joker juga, tapi jangan dulu deh. Kalau gue nggak mikir yang namanya masa depan juga tuh duit pasti udah habis sekarang.

Nah, pas di Gramedia juga temenku nyusul. Ada Lhia, Een, sama Cony. Mereka juga dapat rejeki yang sama kayak gue. Hehehe... mereka nysul gue ke Gramed karena katanya mau beli buku latihan untuk SNMPTN Tulis. Awwweee... saia saja saia belum pikirkan itu SNMPTN, entah mengapa jadi ndak ada gairahku mau buka buku and belajar. Haduhhh #mental gila. Pas mereka liat gue megang empat novel sekaligus, mereka cuma bisa geleng-geleng kepala doang.
"Mentang-mentang lagi kayaaa..."
Yee, kayak mereka gak lagi kaya juga! Huh.

Aaaa... habis itu, setelah bayar buku-buku yang kita beli, kita keliling-keliling Rabam Mall dulu. Terus pulang deh. Pas pulang, gue singgah lagi Ke Nusantara buat beli minuman sama kopi instan. Dan setelah itu, go back to home, locked my bed room, layin' in my bed, and start to read my novels!! Uwaaaa... senangnya hatiku!! Dan emang novel-novel yang gue beli juga bagus-bagus semua. Bikin jatuh cinta deh sama tokoh-tokoh utamanya. Ada Markus dan Tony di Permainan maut (yaa ampunnn mereka keren banget), ada Alexander dan Junot di Daisyflo (mereka charming dan baik hati, sumpah!) dan juga ada Ben di My Ridicculous Romantic Obsessin yang kerena, ganteng, dan perhatian. Uuuu...

Nih sekarang lagi nyelesain si Sherlock Holmes, Uhhh! Seru!

Yeaaa, See you ini another gaje post!!

Aha! Jadi Orang Pengangguran Itu...

Friday, May 11, 2012

Here, mencerminkan keinginan gue

Aaaa....
Tahu nggak, sejak terakhir kali gue menginjakkan kaki di sekolah pakai seragam SMA ntu, dan menjalani aktivitas sebagai seseorang yang telah usai 'berperang', gue ngerasa sebentar lagi gue bakalan mengalami kebekuan sendi!

Coz, gue udah jarang gerak-gerak lagi, udah jarang kena matahari pagi gara-gara bangun siang terus, dan lama-lama gue bisa kena gangguan fungsi hati karena terlalu (baca : tiap hari) banyak begadang. Dan, selama gue tinggal-tinggal aja di rumah gue mendadak jadi pembokat boo! Nyuci, bersih-bersih, beres-beres rumah, dsb, dst. Hahahah, tapis eenggaknya Bunda menghargai usaha-usaha gue, Bunda jadi jarang marah-marah lagi gara-gara piring yang belum dicuci dan juga jadi lebih sering ngasih sesuatu... (baca : uang). Wakakakak, Rhyme gitu loh. Mimpi kalau gue kerja-kerja kayak gitu nggak ada maunya.

[PoH]Cemburu

Sunday, April 29, 2012

Rhyme A. Black
PresenT
A NaruHina Fanfic
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei
Warning : AU. OOC. OOC. OOC.
Enjoy this!
Pict from here

"Tak bisakah bila di matamu hanya ada aku?"
~0o0~
Kamu masih sibuk mengoceh tentang pertandingan Volly kemarin. Sekolah kita bisa melaju ke babak semifinal Kejuaraan Antarsekolah, dan itu semua berkat dirimu. Kau terus bercerita tetang betapa alotnya pertandingan kemarin. Padahal, tanpa kau ceritakan pun aku sudah tahu, aku pun kemarin turut dalam tim pendukung sekolah kita. Meskipun aku hanya bisa duduk di bangku penonton, aku selalu bisa merasakan semangatmu yang akan bertanding. Seolah-olah akulah yang berdiri di tengah lapangan sana.
"Dan kemarin, gila! Smashernya tim SMA 8 itu udah badannya ged——"
"Naruto! Hinata!" ada suara lain yang menginterupsi ceritamu, lalu kita sama-sama berbalik dan mendapati temanmu yang berambut model eighties itu sedang berlari-lari kecil ke arah kita berdua.
"Tunggu..." Katanya.
"Kenapa lo?"
"Nih... Buat Hinata."
"Lo naksir Hinata?" kau berkacak pinggang sambil memelototi temanmu itu.

[PoH]Kamu Tetap Manis, Kok.

Sunday, April 22, 2012



R
hyme A. Black
PresenT
NaruHina Fanfic
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei
Warning : AU. OOC. OOC. OOC kakaaa'
Enjoy this story!

pict from here

"Apa pun yang kau pakai, kau tetap terlihat manis di mataku..."
 ~0o0~


"Wakakakak... kamu lucu banget, ih... khikhikhi..."

"Naru-kun!" aku merenggut kesal kepadamu yang sedari tadi terus menerus menertawaiku, tak urung, buku paket kimia yang sedang aku baca, kupakai untuk menimpuk kepala pirangmu itu.

"Tapi beneran loh Hime, muka kamu jadi aneh gitu." ejekmu lagi diikuti suara gelak tawamu itu yang kini membuatku bimbang, antara ingin memukulmu lagi atau mendiamkanmu saja.

Berusaha mengabaikanmu, aku kembali memusatkan perhatianku pada materi Alkana dan Turunannya yang tadi sempat terinterupsi karena kau yang tiba-tiba saja muncul dan langsung menghinaku tadi.

"Hime, senyum dong... sedikit aja..." katamu lagi. Dan kini konsentrasiku pun mulai membuyar. Sekuat apapun aku berusaha untuk mengabaikanmu, suaramu yang berat itu terus saja mengusik telingaku.

"Hime, beneran deh aku gak bakalan ketawa kok. Suerrr..."

Aku hanya melemparkan sekilas pandang padamu, lalu kembali berusaha menseriusi bacaanku.

"Aku gak nyangka aja kamu mau pake yang begituan juga," ocehmu lagi. "Himeeee... jangan pelit gitu dong, aku mau liat lagi."

"Nggak mau ih!" tukasku, menutup setengah wajahku dengan buku tulis yang ada di sampingku.

"Yaa, Hinata-hime gitu ih. Padahal lucu loh, kamu kalau senyum jadi cling-cling gitu. Hahahha..."

Feel Pressed

Tuesday, April 17, 2012

Guys, sumpah UN hari ini gue depresi banget. Bukan karena jawabannya,
tapi karena masalah biodatanya.

Sumpah, gue takut banget, jangan sampe LJUN gue kenapa-kenapa or gak beres.

Tadi kan gue lagi ngisi biodata, nah pas udah sampe kolom tanda lahir
Listening Section buat bahasa Inggris udah mulai. Nah otomatis gue
berhenti buat dengerin kasetnya kan. Nah, selama ngerjainnya itu gue
lempeng aja. Don't have any problem untill time end.

Pas keluar ruangan, gue kasih tahu Gerlan, temen gue kalau dia salah
isi paket di absen ujian tadi. Terus kita istirahat deh, nunggu buat
Fisika.

Terus, waktu istirahat habis, pengawas datang, LJUN dibagikan, soal
dibagikan. Nah, pas di sini paket teracak lagi, tapi langsung
dibenerin. Dan soalnya dikerjain dah.

Soal Fisika tadi, antara di bumi dan neraka kakiku. Tuhan saja yang
tahu apa yang terjadi. Entah, berapa jonga yang gue 'tembak' tadi.

Dan, pas tinggal lima menit lagi, kita diingatkan untuk memeriksa
kembali biodata yang kita isi.

Dan di sini lah gue feel pressed.

Endingnya nomor ujian gue belum gue isi! Angka 6-nya belum gue
lingkarin. Kamfret. Sumpah gue langsung panik. #apadeh

Setelah mengatasi kepanikan gue selama sepersekian detik, gue
cepat-cepat mbuletin tuh angka enam. Dan setelahnya...
Gue galau.

Gue mikir, apakah gue tadi pas Bahasa Inggris ngisi juga endingnya
nomor ujian gue? Gue buletin atau nggak?
Arghrgh! Sumpah pressed banget! Perasaan gue gak tenang sampe di
rumah. Belum lagi di rumah tambah di-press sama Bunda,
disalah-salahin. Padahal gue ini lagi butuh didukung! Bukan tambah
didepresi-in. Belum lagi adek-adek gue yang ngusik, tambah nge-press
nih gue. Otak, badan, perasaan. Capek. Capek semua.

Guys, mohon doanya ya. Yakin bahwa gue udah ngisi biodata dengan benar.
Please, I need a ton of 'keyakinan'.

Doain gue ya. :'(

#Ya Allah, please help me. Love You.

Selangkah Demi Selangkah, Menjemput Akhir

Saturday, April 7, 2012

Saya tidak sadar ada apa dengan hari ini sampai Pak Lambaru menutup
materi pelajarannya hari ini. Tentang materi Integral Trigonometri
yang tadi saya tanyakan.
Saya tidak sadar sampai beliau sendiri yang mengatakan bahwa hari ini
adalah kali terakhir kami bertatap muka dalam suasana PBM.
Saya tertegun, beberapa teman kelas pun begitu. TeenSquad tidak
menyadari hal ini.
Ini adalah akhir pertemuan yang memiliki dua sisi. Satu sisi dia
menyadarkan kita untuk menyongsong harapan, namun di sisi lain begitu
menyakitkan.
Hari ini, di kelas ini, kami berpisah dengan dua guru. Saling melepas
dan dilepas satu persatu. Hari ini adalah awal, bahwa esok kami akan
melangkah dengan kaki kami sendiri. Berbekal ilmu yang telah diberikan
oleh bapak dan ibu kami. Dengan sedikit petuahnya, mereka mengantar
kami menjemput matahari.
Hari ini. Kami melepas satu-satu.



[PoH] Hal Manis Itu Bernama Kenangan

Saturday, March 31, 2012

Rhyme A. Black
PrensenT
A NaruHina fanfic
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei
Warning : AU. OOC. OOC. OOC kakaaa’
Pict from here
"Karena setiap hal yang kita lalui akan menjadi sebuah kenangan yang berharga..."

~0o0~
Saat ini aku sedang mempersiapkan bekal makan siangku. Setelah memasak sarapan, aku bergegas mencari tempat makan di lemari penyimpanan dapur. Karena kemarin aku begitu terburu-buru untuk pulang, tempat bekal yang biasanya kubawa tertinggal dalam laci mejaku. Tanganku sibuk membongkar-bongkar susunan rantang dan beberapa tempat makan. Sampai akhirnya mataku tertumbuk pada sebuah tempat plastik berbentuk kotak berwarna kuning dan bergambar Mickey Mouse. Tanpa sadar, seulas senyum terbit di bibirku. Kotak makan dengan gambar kekanak-kanakan ini punya sebuah kenangan. Kenangan yang sekarang ini terasa begitu manis. 

Apa Maumu?

Wednesday, March 28, 2012

Apa maumu sayang?

Tinggi salah, rendah salah.

Usaha pun tak kau dengarkan.
Kau anggap mulutku sama dengan mulut-mulut yang recoki telingamu

Apa maumu sayang?
Apa?

[PoH]Untuk Kamu yang Selalu Lupa

Friday, March 23, 2012


Rhyme A. Black
PresenT
A NaruHina Fanfiction
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei.
WARNING : always, OOC. OOC. OOC. AU.
Hope You Enjoy It!! ^_^

Pict from here

"Karena kisah tentangmu tak akan bisa kulupakan..."
~0o0~

"Kamu di mana?!" suaramu terdengar marah, meski samar-samar kutemukan ada nada khawatir di sana. Mungkin saat ini kamu telah bersiap memaki diriku, pula akan mengomel lagi karena kesalahan yang berulang kali aku perbuat.
Buta arah.
Kesalahan yang paling sering kulakukan ketika bepergian sendiri adalah selalu lupa jalan pulang. Kamu selalu memarahi diriku karena hal ini, tak jarang pula kau mengataiku sebagai 'si jelek yang tak punya rumah' karena seringnya aku kesasar. Seharusnya aku tahu diri, tahu kalau akan dimarahi olehmu. Tapi jari-jari ini selalu memiliki kehendak sendiri untuk memencet deret nomor ponselmu dan memanggilmu untuk menjemputku yang hilang ini.
Maaf, merepotkanmu...
"Hime? Oiii... kamu gak diculikkan?" suaramu membangunkanku dari lamunan tentangmu yang selalu muncul tanpa mengenal waktu dan tempat.
"Ah? Eh... engg... enggak... enggak kok, Naru-kun."
"Kamu di mana?" tanyamu lagi, dengan suara yang disabar-sabarkan.
"Nggak... nggak tahu..." jawabku sedikit ketakutan. Senja telah lewat dan tempatku berada sekarang sudah mulai sepi.
"Deskripsikan tempatmu." perintahmu.
"Engg... banyak pohon-pohonnya..."
"Kamu di tengah hutan?" potongmu.
"Bu-bukan! engg... terus... ada warung kecil, dekat kolam ikan... engg... terus ada... ada... papan rusak yang tulisannya 'dilarang buang sampah di sini'." jelasku panjang lebar, dan berharap semoga saja kau mengerti.
Kudengar suara helaan napasmu di seberang sana, " Hime jelek, selain buta arah ternyata kamu juga gak cocok jadi penulis."
Aku merenggut kesal, terkadang hinaanmu itu menyakitkan.