[PoH] Jarak

Thursday, August 30, 2012

Rhyme A. Black
PresenT
A NaruHina Fanfiction
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sama yang ganteng, baik hati dan tidak sombong! #Entah mengapa pengen banget nambahin yang kayak gini #ganjen
Warning : OOC. OOC. OOC. AU. Mendayu-dayu.
Hope you enjoy this story!!!
Pict from here
Bagaimana caranya... membuka kotak rahasia yang ada di dalam hatimu itu?
 ~0O0~
Sejak mengetahui bahwa hatimu telah memiliki seseorang untuk kau sayangi, kepedihan itu terus-menerus hadir. Dan aku pun bingung harus bagaimana, melihatmu tertawa, tersenyum dengan gadis selain diriku membuatku sesak karena harus menebak-nebak siapa gadis yang kamu maksud.
Dan lama-kelamaan, tanpa sadar aku mulai menarik diriku darimu. Kesempatan kita untuk berdua tak lagi sebanyak dulu. Aku menyibukan diriku dengan bimbingan Olimpiade Biologiku, sementara kau yang memang mulai sibuk dengan kegiatan sekolah dan latihan volly-mu semakin mengurangi pertemuan kita. Meskipun kau masih sering menelponku dan mengirimkan sms-sms konyol, semuanya tak akan pernah sama lagi.
Derit pintu yang terbuka mengalihkan lamunanku tentangmu, sekuat tenaga aku berusaha memfokuskan pada apa yang sedang dijelaskan Iruka-sensei mengenai rekayasa Genetika sampai akhirnya konsentrasiku kembali kacau karena ada seseorang yang menempati bangku di sebelahku.
"Oh, maaf." katanya karena tak sengaja menyenggol tanganku.
"I—Iya, tidak apa-apa, Yakushi-senpai." jawabku pelan sembari tersenyum pada kakak berkacamata itu.
Dia membalas senyumanku, lalu mengangsurkan sebuah buku berjilid biru ke hadapanku. "Ini soal-soal Olimpiade tahun-tahun sebelumnya, aku membuatkannya khusus untukmu. Kuharap, kau mau menerimanya."
Aku agak tercengang mendengarnya. Mataku berulang kali menatap buku itu dan wajah Yakushi-senpai yang sedang tersenyum kikuk. Tangannya menggeser buku itu semakin dekat denganku.
"Terimalah..."
"Ta—tapi  senpai..."
"Ini akan lebih berguna bila kamu yang menggunakannya, kan kamu yang akan mewakili sekolah bulan depan di OSN."
"Te—terima kasih,  senpai."
"Sama-sama." balasnya singkat, lalu kembali memusatkan perhatiannya pada slide di depan kelas bimbingan ini.
Sejujurnya, aku masih agak canggung dengan Yakushi-senpai. Sejak dia mengirimiku surat waktu itu, perlakuannya mulai berbeda terhadapku. Sapaan-sapaan kikuknya, perhatian-perhatian kecilnya membuatku merasa bingung bagaimana aku harus menanggapinya.

[Post Ke-100] Happy Ied Fitri and I Go!

Tuesday, August 21, 2012

Huahuahuaaaaa!!! Postingan keseratus!!! #ledakin petasan #bakar rumah

Hohohohoooo... nggak kerasa ya, nih blog udah kena postingan ke
seratus (yeah, dalam tiga tahun Cuma ada seratus postingan di sini
#lelet).

Well, first thing I want to say...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah! Mohon maaf lahid dan batin
ya guys... Gue bener-bener minta maaf kalau selama ini gue udah ada
salah sama kalian. Entah itu di postingan mana yang menyinggung hati
kalian, I'm really-really sorry...

And then... besok gue berangkat.

Really sad to leave this home, but not sad to leave this town. Huahahahahaaa....

Jadi malam ini, kerjaan gue setelah beres-beres barang yang bakalan di
bawa besok, adalah kelilingin rumah, menatap ke setiap sudut yang ada,
peluk-peluk tivi sama home theatre, ngaca buat yang terakhir kalinya
di cermin yang ada di kamar mandi, dan melakukan complicated hugs with
my pillow and my bed (berhubung mereka gak bisa meluk balik gue).

Gue bakal rindu sama kamar ini. Yang ada ranjang susunnya, yang ada
meja belajar warisannya, yang lemarinya gede gelllaaaa, yang tong
sampahnya selalu penuh, yang tebal debunya sampe lima senti.

Terlebih lagi ruang keluarga, dapur, kamar mandi...

Bakalan kangen adek-adek gue, yang manjanya minta ditonjok, yang
selalu ngomong gak jelas, yang gak bisa berhenti kalau ngomong. I will
miss the time when you're make me look like evil witch.

Postingan kali ini....

Biarkan gue galau, pliss...

Bullshit We Made

Sunday, August 5, 2012

From here

Everything running wild on my mind. Now.

 Akhirnya, setelah sekian lama sering tertunda, sekian waktu saya enggan membahasnya, akhirnya waktu yang saya harapkan tidak akan pernah muncul itu datang. Ya, sekarang.

Dan sekarang, saya akan berbicara tanpa mengindahkan lagi yang namanya ‘Jaga-hati-mereka-dong, Rhyms’. No, I’m done! Tidak ada lagi istilah jaga perasaan di sini. Saya blak-blakan saja ya.

Kemarin, sekte-fanbase-apapun-namanya yang saya ikuti itu, bergejolak. Again.

Karena apa?


Karena sebuah postingan ‘like a lil shit in my backyard’. Kemarin, ada seseorang yang sebut saja namanya ‘Bunga’ memposting sebuah gambar di rumah itu. Gambar yang mungkin buat orang yang heterogen akan menanggapinya biasa-biasa saja, tapi yeah... buat orang yang sudah atheis seperti saya itu seperti seekor kecoak di piring makan saya.

Reaksi saya pertama kali mendapati gambar itu?

“What the hell going on?”

Saya tidak mau lagi munafik di sini. Jujur saja, saya jengkel liat postingan begitu di rumahku. Kayak saya ingin ambil cabe rawit satu liter, terus saya ‘cabein’ mukanya.

Nih orang nyadar nggak sih, ini tuh tempatnya siapa? Apa aja yang boleh dipublikasikan di tempat itu?! Di sana tuh bukan tempat umum! Bukan grup yang bisa disinggahi setiap pairing apa pun yang dia suka, yang dia sayang, yang dia cinta dan seenaknya mempublikasikan tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya itu!

Kemarin, ada yang bilang kayak gini :
“ Kan gak ada maksud apa-apa.” ; “Dia mungkin gak nyadar apa yang dia posting ini.”
Oh yeaaah? Reaallyyy? Are you sureee?

Aduh, maaf kata nih yee sebelumnya... Si Bunga ini gak lagi trance kan waktu memposting gambar itu? Gak lagi sakaratul maut kan? Gak lagi kerasukan pocong-aborsi-karena-hamil-tiga-bulan-dan-berubah-jadi-kuntilanak- kan?

Kalau saya memposting sebuah gambar di sebuah grup, otomatis akan saya perhatikan baik-baik grup itu. Tidak bisa teliti? Lupa? Dicek setelah memposting, sudah benar ini grupnya atau nggak. Jadi nggak ada alasan dia itu khilaf atau lupa atau trance.

Kok bisa-bisanya.

Alasan mati kalau ada yang dia bilang gak teliti! 

Itu baru yang memberikan postingan, belum yang memberikan respon atas postingannya itu.

And, I know. This is my fault.

Di grup itu, di sekte itu, di rumah itu gak semuanya murni cuma cinta sama satu pairing doang. Hampir sama rata antara yang heterogen sama penganut NH-Garis-Keras (macam FPI-nya NHL lah). Dan tidak diragukan juga, kalau di grup itu banyak laki-laki dan perempuan-perempuan ‘hipokrit’ kayak saya. Manusia-manusia labil bermuka dua, yaa... semacam itu lah.

(Ada yang marah dengan paragraf di atas? Oww... Jangan tersinggung. Cuma satu dua orang kok yang hipokrit di rumah itu. Tenang saja.)

Awalnya, saya memberikan komentar peringatan kepada Si Bunga ini. Saya harus berlaku adil kepada setiap anggota keluarga saya. Sama seperti pelaku ‘maaf-saya-masih-labil’ yang dengan sengaja ‘salah posting gambar’ beberapa bulan yang lalu.  Bila ada salah satu anggota yang melakukan kesalahan, they’re must face it! Hadapi kesalahan itu, bertanggung jawab, dan bereskan sendiri.

Saya jadi admin di sana untuk mengawasi mereka, bukan tukang bersih-bersih sampah-sampah pikiran mereka!

[PoH] Sunyi di Antara Kita

Thursday, August 2, 2012



Rhyme A. Black
PresenT
NaruHina Fanfiction
Naruto belongs to Masashi Khisimoto-sensei.
WARNING : always, OOC. OOC. OOC. AU.
Hope You Enjoy It!! ^_^

Pict from here
how I can tell, I love you?
~OoO~

Malam itu langit begitu tenang dengan sinar bulan sabit yang keperakan. Kita duduk-duduk berdua di teras belakang rumahku. Seperti malam-malam minggu sebelum-sebelumnya, selalu kita habiskan berdua. Kadang kita keluar dan mengelilingi kota lalu pulang larut malam, namun kadang kala kita hanya duduk mendiami bulan. Seperti malam ini. Kita melakukan salah satu ritual persahabatan kita. Kamu dengan gitar dan senandung lirihmu, sedangkan aku hanya diam sembari sesekali memejamkan mata. Meresapi bau angin dan menikmati suara-suara yang ditawarkan alam pada malam ini. Pula menikmati kehadiranmu di sisiku.
Banyak hal yang telah kita lakukan bersama-sama. Namun aku selalu menikmati yang satu ini. Di mana hanya ada kita dan keheningan yang merajai. Lalu perlahan-lahan, seperti gerbang besi yang membuka dan suaramu adalah anak kuncinya, hatiku pun terbuka. Mengalirkan desir-desir aneh namun menyenangkan, pula detak-detak yang terasa begitu nikmat.
Cause I was born...
to tell you I love you...
And I am torn to do what I have to
To make you mine
Stay with me tonight
Lantunan nada Your Call yang menjadi lagu pembukamu malam ini. Suaramu menenangkanku. Satu lagu kamu tuntaskan lalu suara nada yang acak yang kamu mainkan mengisi sepi.
"Hime..."
"Hmm?"
Kamu kembali memainkan gitarmu. Lantunan akustik lagu When I See Your Smile menyela.
"Apa kamu pernah... ada rasa... gitu, sama seseorang?"
"Ma... maksud Naru-kun apa?"
"Errr, kayak apa ya? kamu suka-suka gitu."
"Jatuh cinta?"