Transcript III [Talking in The Phone With Siblings] Kapan Pulang?

Friday, January 29, 2016

here

Percakapan andalan ketika libur semester tiba:

N: Ning, kapan pulang?
R: Heeemmmmm Hemmmmm Hemmmm kapan yaaa?
N: Kapan pulaaaaangggg~~~?
R: Dua minggu ke depan pii, masih ada kuliahku minggu depan ini.
N: Aiiihhh Ning Ning tohhhh.... lamanya mii ko kuliah, ko kasih tahu pii dosenmu supaya da kasih libur ko....
R: Heeee la gampang. Kau mii yang pergi bicara sama dosenku... =='
N: Ko pergi pale cari Doraemon, minta pintu ke mana saja. Jadi bisa mii ko pulang. Terus jangan mii ko kos di sana, pake pintu ke mana saja mii kalau mau ko pergi kampus.
R: Iyo nanti sa cari.
N: Ning....
R: Ave?
N: Sa mau sekolah di SMA 4....
R: Heeee buset jauhnya paaaa, ada dekat-dekat SMA 3.
N: Biar mii toh sa sekolah juga jauh-jauh, biar bisa sa naik pete-pete, terus nanti sa pergi mii jalan-jalan sa singgah nanti di Mall, di Gramedia yeeee....
R: Bodo ah, apaan. Mahal pete-pete laa....
N: Sa naik motor toh....
R: Yeeee, siapa mau antar ko?
N: Makanya ko belikan mii saya motor...
R: Ada pii gajiku....
N: Hahahha maunya Rin ko beli mii juga mobil...
R: Ko kira kita ini orang kaya… Hih…. Nanti pii kalau ada mii gajiku, atau sa cari suami pejabat....
N: Ohhh iyooo, ko cari mii suami pejabat.... Ih tapi kalau pejabat toh nanti dikejar-kejar sama wartawan kalau ada masalahnya, jangan mii deh....
R: Hmmm iyooo....
N: Ning.... Ning Ning masa toh ada guru Matematika baruku nanya pak *****, Wuuuuuu keren sekali caranya mengajar. Seru nah! Teman-temanku yang bodo Matematika langsung pintar. Bagus kasian caranya mengajar... *talk endlessly about her good Teacher*
R: Ah saya nanti kalau jadi guru ka jadi guru yang kejam-kejam deh....
N: Ihhhh jangan, kalau kejam-kejam toh takut muridmu nanti terus toh takut sama malas muridmu menjawab atau bertanya kalau kejam ko. Bagus kalau kayak guruku ko. Maunya nanti kalau ko mengajar begitu juga, Ning. Seru, terus tidak bosan murid....
R: Hmmmm iyoo iyooo *Allah, hamba diceramahi adek sendiri....**TepokJidat*
N: Terus Ning, terus toh kan kita mulai mii pengayaan baru teman-temanku toh mereka bawa bekal, masa itu bekalnya habis duluan mii sebelum waktu pengayaannya dimulai. Ndak ada bertahan paaa... *cepat ebrubah topik*
R: Kau iyya, ndak bawa bekal ko juga?
N: Aiihhh sa ndak bawa. Sa ndak lapar jii juga, karena biasa kalau sa pulang di rumah banyak sa makan. Paling kalau istirahat kandoang *bakwan* jii sa makan.
R: Maunya ko bawa mii juga bekal, masak apakah gitu eeh....
N: Sa malas deh... masa' mau makan indomie goreng terus.... Nanti sa ketemu Al-Ghazali paaa....
R: Allah.... T.T

Bisa Dibilang Ego Perempuan

Tuesday, January 5, 2016

here

"Kalau kayak gini, aku jadi meragu loh."
"Kalau tidak ada perasaan apa-apa, kenapa meragu?"
"Kita kan juga pengen dianggap spesial. Ingin jadi satu-satunya, lantas kalau kita mendapati ternyata si doi ada banyak incaran, nge-chat sana-sini kan males jadinya."
"Tapi kan nggak ada perasaan apa-apa, harusnya biasa dong, gimana sih. Nggak ada perasaan terpendam juga."
"Tapi gue mau jadi yang spesial. Titik."
"Allah, jadi cewek begini amat."

How to fix my self?