Nyeri-nyeri di Hati

Sunday, August 23, 2015


Entah kenapa, hatiku nyeri.
ketika mengingat sesuatu.
ketika memikirkan sesuatu.
ketika membayangkan sesuatu.
ketika mengharapkan sesuatu yang rasanya begitu mustahil terjadi.

namun,
hatiku enggan mengakhiri segala nyeri itu.
kepalaku terus-terusan memutar bayangan-bayangan yang membuat ngeri
membuat nyeri membuat sesak yang sialan yang begitu setengah-setengah menyiksa

aneh benar memiliki tubuh yang mengkhianati pemiliknya.
mereka, kepala dan hati  punya pemikiran sendiri.
yang begitu rewel dan menjengkelkan,
membuat si pemilik asli menjadi tiddak berdaya dan bodoh dan bodoh dan bodoh.

mengapa ada manusia yang hidupnya menyeramkan benar?

Apakah yang Paling Disukai Cacing Buku?

Sunday, August 16, 2015

Apakah yang Paling Disukai Cacing Buku?

Diskon! Diskon! Diskon besar-besaran!!!
Hal yang mampu membuat setiap Cacing Buku meneteskan air mata bahagia dan haru dan meledak-ledak karena buku yang diincar atau setidaknya buku yang genrenya adalah makanan sehari-hari berada potongan sekian-sekian puluh persen. Diskon buku yang dirasakan oleh para Cacing Buku sama seperti yang dirasakan ketika para Shopaholic melihat kata 'Sale' di gerai Prada, Gucci, Balenciaga, Mango... Avocado... Banana....

[Movie] Inside Out, Animasi Tentang Emosi di Dalam Kepala

Saturday, August 15, 2015

Source

Haloooooo....
Guys, udah berapa hari ini gue nggak posting lagi? Hohoho....
Harusnya tuh hari ini gue udah ngepost dua postingan, satu tentang kamar mandi dan satu flashfiction, but gue kena distraksi saat menulis dan sepanjang hari ini gue dengar lagu galaunya Fiersa Besari yang berjudul Waktu yang Salah. Gara-gara si Anggi nih, jadinya gue dengerin terus tuh lagu dan ujung-ujungnya jadi baper. Hadehhhh.
But, let's forget about the posts that not yet come and galau song, now we will talk about a movie that I already wacthed.

Wednesday, August 5, 2015

Hari ini langit tampak begitu kuat.
Tidak ada gumpalan kapas besar yang menghalangi biru cerahnya dan matahari bersinar hangat. Seolah-olah mereka tidak punya kesedihan sedikit pun.
Mungkin seperti itu lah langit seharusnya.
Setelah semalaman suntuk membombadir berpetak-petak tanah di bawahnya dengan air mata, setelah bersusah-susah dan dengan kerasnya meraung-raung menakutkan, langit muncul dengan birunya yang menenangkan dan terlihat begitu kuat. Seperti enggan menolak kiamat.
Langit.
Kamu sudah cerah, tapi aku masih menangis.
Di dalam hati.


Today, I Do Stupid Thing(s)


Sifat gue yang super kepo and sok tahu bener-bener bikin hidup gue susah (meskipun nggak suash-susah amat sih). Hari ini gue bandel banget. Kan tadi siang temen kost gue, Ervi, beli koper baru untuk dia bawa pas KKN nanti. 
Masih bagus, mulus, cantik, dan....
tidak berkode.
Kan udah jamak tuh koper besar rata-rata koper besar tuh pakai kode tiga digit. Nah, tadi gue malah iseng-iseng kepo gitu ngubah-ngubah kode kopernya.
Padahal, gue udah dilarang ngubah kodenya. Ervi udah ngingetin gue, Puang Kost gue juga.
"Jangan mii ko ubah-ubah itu, Rin. nah saya saja ndak berani ubah iii..."
Tapi.... ya gitu deh, bandel.