Knitting!

Friday, September 27, 2013

Holaaaa Holaaaa!!!
Kekeke....
Hari ini gue tuh lagi senang sekali, hohoho... Soalnya gue lagi nyoba-nyoba sesuatu yang baru, yaitu... Merajut! Xixixixi...

Sebenarnya, sudah lama sih ingin belajar merajut, sejak waktu PMB dulu penah kenalan sama sesama MABA UNM yang pake bros hasil rajutannya sendiri. Terus pas mau lebaran kemarin sempat beli bros bunga rajutan, nah pas tadi nih ceritanya cuma mau update blog aja, semacam bikin flashfiction baru. Eh.... entah tadi kerasukan  apa malah coba-coba cari di google tentang tutorial knitting, terus lari ke youtube dan akhirnya dapat tutorialnya GoodKnitKisses. Asli keren tutorialnya, dari dasarnya memang kita diajarin, di-shoot dari dekat juga cara knitting-nya, dan bisa bikin merajut kelihatan gampang! Wkekekekek...

Terus gue coba-coba merajut deh, berhubung nggak ada benang wol, aku pake tali kur (yang biasa dipake buat bikin gelang) terus jarumnya diganti sama sumpit. Ihhh... saking pengennya merajut, sampe pinjam sumpit ke teman kost. Kekekeke....

Freedom

Tuesday, September 24, 2013

#ThingsOfTheDay
voilĂ 
"Karena sedang gusar akan sesuatu, kesal akan maya, terlebih pada diri sendiri, maka saya mencoba untuk menyimpan dan mengunci sesuatu. Setelah tenang, saya akan kembali... kalau saya masih berniat kembali."

Girl and Boy

Monday, September 23, 2013

#QuoteOfTheDay
here
"Cowok, kalo nangis tandanya dia sakit banget."

Lugu.

Saturday, September 21, 2013

here
Sebagai lelaki yang sudah berkali-kali berselingkuh, menyeleweng, menikung, dan mendua-mentiga-mengempat, seharusnya dia sadar, cerdas dan dia tahu untuk menyembunyikan segala hubungan busuknya. Ala bisa karena biasa, istilahnya. Kejayaan dan kemenangannya dalam menghancurkan hati dan membuat parit-parit air mata di pipi perempuan akhirnya luruh oleh waktu. Lama-lama dia semakin bodoh dalam menjalin hubungan.
Pada akhirnya dia jatuh pada seorang perempuan. Sejenis perempuan diam, lugu, manis, terlalu kosong dan putih untuk dibercaki gombalan gulali.

Ketika Kita Bersama

Tuesday, September 17, 2013

Hahaha! ICPB12


Selalu bersama...  satu rasa... satu kata...


-Hymne Himabio-



That's!

'Selalu bersama' yang akhirnya datang kembali seminggu yang lalu. Selalu bersama yang pernah hilang karena suatu masalah yang kayaknya nggak etis kalau dibahas di sini—dan nggak ada habis-habisnya—yang pernah melanda kelas gue.
Akhirnya, dengan satu acara Ulang tahun dari dua orang teman gue, yaitu Ni Syam dan Dasri, kelas gue bisa ngumpul-ngumpul lagi dengan cerianya. Ya, meskipun ada beberapa orang yang nggak hadir, namun acara itu seakan-akan bisa bikin teman-teman gue balik lagi kayak dulu.

Utak-Atik Blog! Uhuuuu...

Thursday, September 12, 2013


Holahop!!!

Yeah, akhirnya blog ini jadi ada sedikit peningkatan tampilan. Iya sih, model header sama lapak postingannya masih pake tampilan yang dulu, cuma beda warna doang. Tapi sekarang, bagian Navigasi Tab sudah di model baru lagi, pake hover. Jadi kalau di di sorot bakalan berubah warna. Kekkekeke #katrok nih
Terus yang bagian scrollbarnya juga. Setelah berbulan-bulan ngeliat scrollbar blog orang yang kewl, glossy and full color, finally mine too. <3
Blockquotenya juga, pake model yang sudah dimodifikasi, sekaligus dengan linknya. Huhohoho...
Ini sih katrok banget yap =='
Maklum deh, baru mulai lagi utak-atik tempelate blog, jadinya ya kampungan gini deh.
The next sih mau coba-coba tampilan baru lagi, kayak blog The Londoner. Asli keren loh tampilannya, ala-ala foto polaroid gitu sidebar-widgetnya.
Utak-atik blog ini gue lakukan selama berjam-jam. Beberapa diantaranya memodifikasi kode CSS dari Blogskins, mempelajari kode-kode, sama bereksperimen sendiri. Hohoho...
Yosh! Sudah dulu ya, postingan katrok kali ini. Nanti daku bikin tutorialnya deh, biar nanti teman-teman yang lain juga bisa 'memper-cute-kan' blog teman-teman!

Dudu!
<3 <3
setidaknya bukan tutorial make-up

Intuisi (Semacam Curhat Sekaligus Cerita) #eh

here

intuisi /in·tu·i·si/ n daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati (KBBI)
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. (wikipedia)

Apa yang paling gue suka dari fisik gue?
Mata. Sometimes bibir. Then, brain.

Yeah. I like my brain. Bukan karena gue pintar (masih cenderung bodo'-bodo' aja gue ini), tapi karena intuisi. Yeah, gue udah lama pernah ikut tes personality dan gue dapat INTJ sebagai personality type gue. Awalnya pas gue dapat itu, gue sempat sebel soalnya kayaknya karakter INTJ itu 'kaku' banget. Tapi lama-lama.... anjrit, gue jadi seneng masuk kategory INTJ. Gue ngerasa... ini gue banget! (apa deh!)... Etapi sempat kecewa juga deh kemarin, pas tes ulang aku masuk kategori INTP, tapi tesnya bukan di web aslinya itu, tapi yaa... masa' berubah sih... udah PW banget ini di INTJ.
Tapi bukan itu yang mau gue bahas...

Lelaki yang di Bibirnya Ada bulan Sabit

Thursday, September 5, 2013


here
~0o0~
Saat itu aku sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halamanku, menempuh perjalanan sendiri dengan kereta api yang berangkat malam. Gerbong kelas 2 sudah mulai penuh dengan penumpang, sebagian bercengkrama dengan penumpang sebangkunya, sebagian memakan makan malamnya, sebagian lagi memilih menutup mata dengan tubuh yang dibungkus sarung rapat-rapat. Ramai suara ibu-ibu dan anak remaja menjajakan dagangan mereka, beberapa kali aku ditawari  nasi bungkus dan majalah namun aku menggeleng saja. Sekarang aku hanya ingin mengistirahatkan kakiku. Aku berjalan pelan di lorong gerbong, sedikit kerepotan dengan backpack besar yang kubawa dibahuku.
Kursi 13A.
Akhirnya. Segera kuhempaskan backpack-ku, menggerak-gerakkan sedikit bahuku, lalu mengangkat lagi tas besar itu dan memasukkannya ke dalam kabin. Lekas aku dudukkan diriku, menatap ke luar jendela. Bintang-bintang berjejer membentuk timbangan, rasi bintang libra sedang berdampingan dengan bulan sabit malam ini. Aku tersenyum tipis, menghembuskan napas perlahan. Jejak-jejak itu masih kentara di dalam kepalaku, terlebih pada hati yang tiba-tiba menghangat. Bulan, pada malam ini telah mengingatkanku pada dirinya.
Sosok yang lengkungan senyumnya seperti bulan sabit.
"Kamu Fara, kan?"
Sebuah suara mengagetkanku. Bukan karena ditanyai tiba-tiba, tetapi karena suara itu terasa akrab ditelingaku. Nyaring dan penuh rasa pencaya diri.
Aku menolehkan kepala, meski hati sudah mengatisipasi namun kejut tetap saja mengaliri seluruh tubuhku. Sosok bulan sabit yang baru saja kupikirkan kini berdiri dihadapanku. Telunjuknya terangkat ke arahku, mata coklatnya menatapku dengan binar cerah. Bibirnya, melengkungkan bulan sabit.
Aku masih terpana menatapnya. Ini benar-benar dia?