Do and Don't at Hospital

Friday, May 25, 2012

From here

Ahoooyyy guyyysss (masuk panggung dengan tampang loyo)...

Aaa... Selama beberapa hari ini, gue ngeden di rumah sakit. Ini karena
si Pangeran sakit muntaber dan terpaksa mesti rawat inap di rumah
sakit As, salah satu rumah sakit baru di Kendari.

By the way, gue mau komplain dulu nih yee...
Rumah sakit, kalau belum siap ya jangan dibuka dulu. Please, lengkapi
dulu peralatannya. Mulai dari genset, air bersih, sampai pembagian
kapasitas ruangan, dll.

Why genset? Karena, kalau di rumah sakit ndak ada genset, lalu ada
pemadaman listrik, mau bagaimana? Apa nanti operasinya pake lilin? Ini
mau operasi apa mau ngepet?

Why air bersih? Please deh, di rumah sakit tuh banyak orang. Sekamar
bisa dapat 4 pasien. Belum lagi jumlah penjenguk dan penjaganya. Dan
coba bayangkan, hanya ada satu kamar mandi dengan satu drum plastik di
setiap section...
Bakalan berasa kayak di Af(r)ika, kurang air...

Kapasitas ruangan, why? Ruangan rawat luasnya 5 x 8, diisi 6 ranjang.
Keliatannya sih luas, kalau belum ada penghuninya...

Nah, sekarang gue bakalan sharing IMHO gue kalau berada di rumah sakit.

LAKUKANLAH :

1. Patuhi rambu-rambu rumah sakit. Kalau disuruh untuk 'lepas alas
kaki', tolong dipatuhi. Apalagi kalau di kamar mandi, lepas tuh
sandal. Emangnya dapur umum apa, masuk pake sandal. Akhirnya, air
keburu habis cuma buat 'membersihkan' pasir-pasir yang ada di lantai
kamar mandi.

2. Penjenguk harap sadar diri. Ini rumah sakit, bukan rombongan
karyawisata. Masuk ruang inap ya dicicil-cicil dong, jangan
pengunjungnya masuk semua. Pengap tuh kamar, berisik, bikik pasien gak
bisa istirahat.

3. Kalau udah liat ada pasien yang tidur, jangan berisik! Polusi suara tauk!

JANGAN LAKUKAN :
1. Men-setting volume nada dering dengan volume full! Kalau perlu
di-silent aja, kasih nada getar, atau diatur ke volume yang lebih
kecil. Karena sekali lagi, it's a sound pollution. Dan itu mengganggu.

2. Mendengarkan musik tanpa pakai headset. Ampun deeehhh, bagusan juga
kalau lagu yang diputar lagu klasik, bisa bikin pasien tidur. Lah ini
lagu yang diputar lagu disko, mana bisa istirahat orang...

3. Bercakap-cakap dengan volume sangkakala. ingat, ruang inap bukan
milik pribadi, jadi berbisiklah kalau mau bicara, kalau perlu... Pake
kata sandi aja sekalian, atau semapur kek, sandi morse kek, sms kek...
Kakek...

Gue cuma bisa bagiin itu, karena itu yang gue rasain selama ngejagain
Pangeran. Dia nih masih bayi, rewel, dan butuh suasana yang tenang dan
damai. Dan dengan banyaknya polusi suara yang bertebaran di ruang
rawat, itu bikin nih anak makin bawel, gak bisa tenang.

Satu anak nangis, yang lainnya ikut-ikutan nangis. Mpret! Parade
nangis dah semua...

Semua itu balik ke kesadaran masing-masing pasien dan penjaga dan
penjenguk. Sadar diri karena kita ini sedang bersama orang sakit,
bukan lagi arisan. #gak nyambung dah

1 comment:

Kalau menurutmu, bagaimana?