Aku
bangun dengan jantung yang melonjak kaget dan tangan yang refleks meraba-raba
sebelah tempat tidur. Ku temukan tanganmu di sana. Dan pikiranku semakin
terlonjak membuat mataku terbuka sepenuhnya. Benar-benar kurasakan kerut-kerut
seprai karena beban tubuhmu, lalu hangat yang menjalar karena kau berbalik ke
samping, memberiku keleluasaan untuk menatap wajah tidurmu.
Di
sini.
Di
dalam kamar yang gelap, yang tirainya pelan-pelan terang karena sinar matahari
pagi. Ada kamu di sampingku, balas menggenggam tanganku dalam tidur. Pupil