Langit senja yang merayap
Membawa pulang sedu sedan pagi hari
Kembali dengan setumpuk lelah
Yang disandarkan dibahunya...
Awan-awan kelabu berjalan
Menutupi kerlap-kerlip kristal-kristal langit
Menyisakan bulan setengah,
Yang bagai tersenyum mengejek yang di bawah sana.
Riuh-riuh ramai telah hilang
Berganti menjadi sepi tak terkira
Ketika langit menutup cahayanya
Menjadi gelap yang menggema
Hiruk-pikuk menjauh
Seiring dengan terlelapnya kota sibuk
Yang terangnya penuh dengan suara-suara jeritan rakyat
Dan malamnya yang terisi dengan tangis kepiluan
Berat kehidupan kumuh di sudut kota
Ketika perasan keringat siang malam
Berbuah nikmat yang sekecil debu
Dan...
Kesabaranlah yang menjadi penopangnya..
Hitam kelam jalanan..
Satu dari ribuan warna-warni kehidupan
Yang tersudut! Yang terhina!
Namun tak akan pernah hilang
Dari perputaran waktu...
by :Rhy
****************************
hehehe,
maaf ya.. puisinya rada gaje, wkwkw gw bakat gak nih?
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?