Dua hal yang dapat dilakukan untuk bersyukur...

Tuesday, August 17, 2010

Assalamualaikum... jreng... jreng.. jreng...

Hoi-Hoi Friends...
Nah, saia mau bagi-bagi sesuatu nih. Dans emoga saja ‘sesuatu’ ini bisa menjadi hal yang berguna dan kita semua dapat mengambil pelajaran didalamnya.Ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk ngeapresiasiin rasa syukur kita kepada Allah Azza Wa Jalla.

Yang pertama...
Jangan pernah mengasihani diri sendiri, alias kita tuh gak boleh kerjaannya cuma mengeluh, mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Seakan-akan semua beban di dunia ini jatuh semua ke kita. Orang yang sedikit-sedikit mengeluh, adalah orang yang tidak mensyukuri nikmat dan bisa jadi bukan bagian dari orang-orang yang beriman. Mengapa? Karena eee karena, orang beriman itu, setiap apa yang terjadi pada dirinya, entah itu musibah atau keberuntungan pasti akan menganggap bahwa semua yang terjadi itu ada hikmah dibaliknya. Ada hikmahnya.

Salah satu contohnya, Pr yang dikasih sama guru-guru kita. Kita kadang menganggap, ‘aihhh... nih guru kok ngasih pr mulu ya!?’. Tapi dibalik pemberian Pr itu, ada hikmah yang tersimpan, yaitu kita bisa belajar dirumah. Waktu kita dirumah tidak terbuang sia-sia, karena dengan adanya Pr itu kita menggunakanwaktu kita untuk belajar dan menambah ilmu kita. Kan belum tentu, biar tidak ada Pr kita masih mau tetap belajar? Iya toh?.

Lagipula, Allah SWT menciptakan bumi dan seisinya ini tuh tidak ada yang sia-sia. Tidak ada yang sia-sia. Terkadang, ada sebagian dari kita yang berpikir bahwa tidak ada gunanya dia hidup di dunia ini, dia itu tidak berarti. Stop! Pemikiran yang seperti itu sangatlah salah!

Tidakkah kita berpikir, kenapa harus ada sakit gigi didunia ini? Kenapa harus ada kotoran manusia didunia ini?kenapa harus ada patah hati di dunia ini? Kenapa? Karena dibalik sakit gigi itu, dibalik kotoran manusia itu, dibalik patah hati itu, ada sesuatu yang tersimpan.

Sakit gigi. Kalau tidak ada sakit gigi, apa yang mau dikerja sama dokter gigi?
Kotoran manusia. Kalau tidak ada kotoran manusia, tukang sedot WC mau ngerjain apa?
Patah hati. Kalau tidak ada patah hati, ltnatas bagaimana kita akan merasakan cinta? Bagaimana hati ini akan kokoh kalau jalannya ‘lurus-lurus’ saja? Tak pernah sedikitpun menghadapi cobaan?
Nah, jadi setiap apa yang terjadi pada kita, apa lagi itu adalah masalah jangalah kita langsung mem-Blacklist masalah tersebut. Cobalah kita resapi masalah itu, kita pasti akan menyadari ‘oh, ada hikmahnya...’

Yang kedua...
Selalulah melihat ke bawah.
Selalu melihat kebawah bukan berarti kita mesti pelototin terus tuh tanah dibawah kaki kita. Ngak. Bukan seperti itu. maksud dari ‘selalu melihat ke bawah’ adalah selalu merasa rendah hati alias gak sombong, selau mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Adakalanya, kita lupa bersyukur kepada Allah, adakalanya kita menyalahkan diri sendiri karena kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Padahal, tidak selamanyakan apa yang kita mau itu kita dapatkan. Selalu melihat kebawah juga dapat me’ngerem’ rasa tidak puas kita.
Cobalah kita renungkan...

Kita sepatutnya harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kita orang tua yang lengkap. Cobalah kalian tengok saudara-saudara kalian diluar sana, yang terkatung-katung tanpa adanya orang tua yang mengasihi dan mencintai mereka.
Kita sepatutnya bersyukur akan makanan seadanya yang ada dimeja makan kita. Cobalah kita tengok orang-orang yang ada diluar sana, yang harus menahan rasa lapar yang menggigit, yang bahkan harus menguras keringat hanya untuk sesuap nasi.
Sudah seharusnya kita bersyukur karena diberikan banyak Pr oleh guru kita. Cobalah lihat mereka-mereka yang menjadi gelandangan diluar sana tanpa megecap pendidikan yang layak sama sekali.

LAGI pula, dengan banyak-banyak bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya, niscaya kita akan mendapat nikmat yang lebih nikmat lagi. Niscaya, dnegan kita yang pandai-pandai bersyukur, akan meraih rezki yang berlimpah. Jadi, ayo kita bersyukur!!!

Wassalamu alaikum....
Eeengggg.... ing.... engggg...

No comments:

Post a Comment

Kalau menurutmu, bagaimana?