here |
Mengapa begitu berbeda
dahulu dengan sekarang
Ketika dulu aku hidup
dengan kebebasan yang memenuhi paru
Kini aliran ketakutanlah
yang terpompa oleh jantungku
Mengapa begitu berbeda
dahulu dengan sekarang
ketika berjam-jam
ditelepon terasa begitu kurang
kini satu menit bicara
dalam perantaraan jaringan terasa begitu menyakitkan
Mengapa begitu berbeda
dahulu dengan sekarang
ketika bentakan
menimbulkan amarah
kini lonjakan nada
menimbulkan cekat yang menyakitkan di tenggorokan
Apakah aku begitu
bersalah pada Tuhan?
Hingga apa yang
kuhadapai begitu berbeda dengan orang lain?
Mengapa orang lain punya
dua,
sedangkan aku harus
terluka menjaga satu?
Mengapa orang lain bisa
tertawa bebas,
sementara aku harus
sembunyi-sembunyi menahan panas
mata merah
bengkak
lalu menimbulkan seribu
tanya di atas kepala orang-orang?
Tanya yang kemudian
menambah satu persatu sayatan perih
Menabur garam di atas
luka yang menganga
Namun bibir terpaksa
tersenyum
Menjawab seadanya
Karena menjawab terlalu
banyak hanya akan menjadikan mata sebagai sumber mata air yang panas lalu luka
lalu perih lalu sakit sakit dan semakin sakit menjadikan hati mengamuk lalu
remuk redam semua pertahanan dan semakin remuk lalu sungai yang maya menjadi
nyata di pandangan semua orang.
Dosa apa saya?
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?