Senyum dan Genggaman yang Jatuh Cinta

Monday, June 3, 2013


 Rhyme A. Black
PresenT
A NaruHina Fanfiction
Senyum dan Genggaman yang Jatuh Cinta
WARNING : OOC. OOC. OOC. Romance kurang jelas. AU.
Naruto always and always belongs to Masashi Khisimoto-sensei
Semoga kamu makin naksir sama Tuan Matahari dan Nona Kelabu! :D

frgt th source*
~0O0~
 Gadis berambut biru tua itu tersentak sehabis melakukan service. Entah, mungkin tangannya salah urat, terkilir atau apalah ketika memukul bola Volly tadi. Jelasnya, kini bagian atas telapak tangannya berdenyut-denyut, memerah dan terasa perih. Di tengah lapangan, teman-teman setimnya berebut memukul bola, sementara ia masih berada di belakang garis service. Mengibas-ngibas, menekan-nekan, memijit bagian telapak tangannya yang nyeri, namun rasa itu tak kunjung mereda. Malahan denyutannya makin parah, membuatnya sedikit membungkukkan badan guna meredam sakitnya.
Ia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasi gerak-geriknya.
Tiba-tiba saja, Guru Olahraga yang saat itu sedang menjadi wasit pertandingan meniup peluitnya, membuat pertandingan yang sedang seru-serunya terhenti.
"Oii, ada apa Hyuuga-san?"
 Si gadis yang dipanggil sontak menoleh pada suara yang memanggilknya. "Aa—ano... ta—tanganku..."
"Tanganmu kenapa, Hinata-chan?" Pemuda pirang itu sudah ada di dekatnya, tepat berdiri di sampingnya.
"Mu—mungkin keseleo, Nnnaa... Naruto-kun." Cepat-cepat ia menundukkan kepalanya, berada di samping pemuda ini membuatnya merasa tak karuan.
"Sensei, tangannya keseleo!" teriak pemuda yang dipanggil Naruto-kun itu kepada Guru berambut ala John Lennon yang sedang berdiri di dekat tiang net.
"Oh, sebaiknya kau beristirahan dulu Hyuuga-san. Hei kau, Yamanaka-san silakan ganti posisi Hyuuga-san." perintah guru itu cepat.  Setelahnya seorang gadis berambut pirang panjang yang dikuncir satu memasuki lapangan menggantikan posisi Hinata. Sementara itu, Naruto tanpa izin langsung saja menarik tangan Hinata dan membawanya ke pinggir lapangan yang diteduhi pepohonan.
"Sini coba kulihat tanganmu." Naruto meneliti telapak kanan Hinata, kemudian memijat bagian di antara jempol dan jari telunjuk yang tampak memerah.
Serta merta, rasa perih yang tadi ada di telapak tangan Hinata berganti dengan gelenyar aneh pada titik yang disentuh oleh Naruto. Lalu gelenyar itu berganti hangat, memercik dan menyusupi nadi-nadinya dan merambat ke jantung. Menciptakan debaran aneh dan semburat merah muda di pipinya.
Naruto tidak menyadari perubahan yang terjadi pada Hinata. Tangannya dengan luwes memijat telapak tangan gadis berambut panjang itu, berusaha sebaik mungkin menyembuhkan keseleonya—atau dalam hal ini, berusaha sebaik mungkin memanfaatkan kesempatan yang tidak datang dua kali padanya. Untuk berduaan dengan gadis pemalu itu.
Detik-detik melawati mereka dengan diam. Hinata terbawa dalam gelenyar hangat di telapak tangannya, sementara pemuda berambut pirang itu sibuk berkonsentrasi pada tangan yangsedang ia pijat—juga pada raungan aneh di perutnya.
Naruto menekan sedikit pada sela jari jempol Hinata.  Lalu menanyakan keadaan gadis itu. "Bagaimana, sudah mending...ngan?" Namun suku kata terakhir dari kalimatnya sedikit tersendat kala ia mengangkat wajahnya dan mendapati Hinata tengah menatapnya dengan wajah yang merona merah.
Rasio detak jantungnya meningkat tiba-tiba, membuat pijatannya terhenti dan berubah menjadi genggaman.
Ini adalah kali kesekian, dimana mata sewarna bulan itu kembali menarik seluruh perhatiannya. Kini ia bisa menatap manik bening itu dengan jarak yang begitu dekat, merasai sendiri bagaimana misteriusnya mata itu hanya dengan jarak beberapa belas senti. Mengingat bahwa selama ini dia tidak pernah bisa berdekatan dengan Hinata.
Dan senyum itu. Senyum yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Senyum yang bukan senyum terpaksa atau pun senyum yang sarat akan kecemasan. Melainkan sebuah senyum tulus yang berasa dari dalam hati. Semakin lama ia pandangi, semakin bertambah gedoran di rongga dadanya.
Lama mereka saling menatap. Saling terpana pada masing-masing raut wajah yang menunjukkan keterpesonaan.
Waktu rasanya berhenti berdetak, dan materi di sekeliling mereka seolah lepas menapak, absen satu persatu dan membiarkan sepasang anak manusia itu larut pada kebersamaan yang menyepikan mereka namun terasa begitu menyenangkan.
Mereka tidak menyadari, bahwa permainan volly berhenti karena mereka.
Bagi siswa kelas XI-A yang sedang berada di lapangan volly, dua sosok di tepi lapangan itu hanyalah sepasang orang bodoh yang sedang jatuh cinta.
 1...
...2
...3
"CIEEEE CIEEEEE YANG PEGANGAN TANGAAAANNN!!!"
"MODUSSS!!!"
“NJRITTT!! JADIAN AJA LO BERDUA!”
Ada kejut. Lalu kesadaran yang datang tiba-tiba.
Namun bukannya malu dan menarik tangan mereka masing-masing, genggaman Naruto pada Hinata semakin mengerat. Dan Hinata tersenyum karenanya.
~0O0~

"When I see You I fell in love with you, and you smile because you knew it"
-Arrigo Boito-

-just End-

Rangka cerita ditulis saat sedang kuliah Bahasa Indonesia, disela membaca The Night Circus dan pikiran yang mengawang ke Tuan Matahari dan Nona Kelabu.
Bukannya belajar malah ngetik fict, durhaka saia jadi mahasiswa. Hihihi.
Guys, Thanks for read. Ini adalah kisah saya untuk NaruHina lagi.
See You NHLicious! :D

ps: buat gambar di atas, ada yang tahu itu tangan siapa sama tangan siapa? hihihi :p


6 comments:

  1. Aduh, kisah kasih di sekolah. XD
    Buat lagi dong, Rhy. :p
    Ampun dah! Daripada bosan dengerin dosen 'curhat', mending bikin cerita NH. Whahaha *hasutan peri*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, first, thanks yoo udah mampir...

      Wekekeek... iya-iya... Ini pun juga ide ceritanya datang pas lagi nyuri-nyuri baca buku pas lagi belajar.
      Just waiting for the next story. Huahohuho :D

      Delete
  2. dasaaarrr. mahasiswa kundang. :D
    sering" moo lagii bikin postingan mee' :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wekekekek....

      iyaaapp! Doa kan saja semoga ide lancar :D

      Delete
  3. sweet fluffy and touchy :D

    aku suka naruhina emang, tapi sasuhina aku cinta banget #jduar.

    keep writing, ne? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehhe, thankie's :D

      Yaaappp yappp!! Keep writing juga yap, kamu... Hohoho <3

      Delete

Kalau menurutmu, bagaimana?