Balada Seorang Fans

Wednesday, July 30, 2014

"Tahu tidak, hal apa yang juga harus dipegang oleh Tim Sukses Capres-Cawapres RI dan Fans sebuah pairing?"

"Apa itu?"

"Jangan Keterlaluan."

Seharusnya, postingan hari ini bercerita tentang mudik saya di H-3 Idul fitri, acara bukber bareng teman SMP, dan juga post minal aidin buat lebaran. Tapi tadi, saya baru aja terkena sentilan. Jadi tiga calon postingan di atas saya tangguhkan dulu, diganti dengan postingan ini.

Saya adalah orang yang gampang terpengaruh. Untuk itu, saya selalu menjaga diri saya agar berada di lingkungan yang kondusif, eksternal mau pun internal. Karena saya tidak suka goncangan dan juga perubahan yang terlalu cepat. Saya selalu ingin berada di tempat yang tenang dan mengalir. Sekali pun saya dituntut untuk berlari dan cepat di suatu tempat, setidaknya saya selalu butuh pegangan dan keyakinan. Sehingga saya tidak kehilangan arah.

Tadi siang saya sudah keterlaluan.
Keterlaluan menanggapi komentar-komentar teman-teman saya. Padahal seharusnya, saya tidak perlu seperti itu.
Tadi siang, ibarat tarzan yang melihat hutan, saya langsung saja meloncat kegirangan memanjati pohon---maaf, saya langsung saja tersenyum sumringah begitu melihat beranda FB saya. Saya merasa 'Wowwww' gitu. Gila. Karena di beranda banyak berseliweran gambar-gambar hints updetan terbaru dari pairing yang saya suka. Anjrit. Saya tidak peduli itu beneran atau cuma hoax. Sebagai orang yang baru ketemu 'hutan', saya mau senang-senang dulu. Urusan asli-atau-palsu itu urusan belakangan. Tak peduli saya dikatai kurang update, yang penting saya senang-senang dulu.
Jadi lah saya mengetik status random, terus baca-baca sana sini tentang keterangan gambar. Kemudian, FB saya tinggalkan sebentar. Pas saya kembali, notifikasi menampilkan angka dua belas. Senang? Ya senang lah! Alamat heboh-heboh lagi status saya, yes lancar lagi menggosipkan pairing kesukaan, si Tuan Matahari dan Nona Rembulan, begitu loh harapan saya. Anjrit. Bahan gosip makin banyak ini.
Pas dibuka...
Apa yang saya harapkan, yang kata-katanya sudah di ujung jari tinggal diketik, terpaksa saya masukkan kembali ke dalam kepala. Karena ekspektasi berbanding terbalik dengan realita.
Karena apa yang ada di kolom komentar, informasi yang dialirkan dari saraf optikus saya adalah sesuatu yang otak saya terjemahkan sebagai hal yang pesimis, negatif.
Down saya.
Ini saya kucek-kucek mata, jangan sampai apa yang saya lihat adalah sesuatu yang salah. Saya membuka status yang salah. Eh, ternyata benar. Itu status saya.
Saya kaget loh, jelas. Ini kenapa mereka berkomentar seperti ini? Ada apa?
Iya, mungkin kalau orang lain yang melihat, hal ini biasa-biasa saja. Hal yang wajar. Candaan dan lelucon yang satir yang tidak perlu ditanggapi serius.
Tapi, bagaimana kalau seseorang yang menerima candaan satir ini kaget? Ya, saya bereaksi dengan tidak wajar.
Otomatis saya marah dong. Murka nih.
Ini... macam apa ini anak-anak pada ngomong begini? Tarasi... =='
Kenapa, kenapa mereka menyangkali ekspektasi? Kenapa mereka seolah-olah menolak untuk percaya? Kenapa mereka seolah-olah menolak untuk senang gitu...?
(Ini adalah anggapan pertama saya begitu membaca komentar-komentar mereka)
Saya... ya ampunn.... kenapa seperti ini?

Keinginanku tadi yang menggebu-gebu mau rese-rese' gosip-gosip langsung luntur ibarat kerak jamban yang disiram wipol. Luntuuuuuurrrrrr. Langsung pesimis loh.

Kenapa kayak pesimis sekali komentar-komentar kalian?
Apakah karena kalian berpegang pada prinsip 'Tidak mau diPHP lagi? Tidak mau terlalu bahagia?'

Tidak apa-apa kalau kalian berpegang pada prinsip itu, tapi tolong biasa saja. Jangan keterlaluan. (kalau menurutku yang tadi itu agak kelewatan memang, menurutku).
Seperti yang saya bilang di awal postingan ini. Tim Sukses Calon Pemimpin dan Fans Pairing Favorit, kalian janganlah keterlaluan dalam menghadapi sesuatu. Terlebih lagi, dengan sesuatu yang kebenarannya masih diragukan macam hitung-hitungan quick count itu lah..... Jangan terlalu lah....

Jangan terlalu optimis, dan jangan terlalu pesimis.
Jangan terlalu optimis dengan keyakinan 1000 % akan menang, karena nantinya kita akan kecele. Apa lagi kalau sudah main kalim sana-klaim sini. Santai saja lah, biasa saja lah... Apa lagi kalau 'beritanya' adalah informas-informasi yang masih gaje kebenarannya.

Dan jugaaa, dan jugaaaa... kalau mau berpendapat ya jangan terlalu berbau pesimis, jangan sampai bawa-bawa aura - (minus) 1000 derajat Fahrenheit gitu. Karena, bagaimana coba kalau seandainya apa yang kalian pesimiskan itu beanr-benar terjadi? Ya? Gimana?

"Kita kan udah siap untuk segala kemungkinan."

Iya siap, tapi tidak ada yang menyangkal akan ada hati yang sakit.

Yang saya ingin kan, toh. Kita biasa saja untuk hal-hal yang tidak jelas. Karena yang tidak jelas itu kabur dan menipu. Lebih baik kita berdiri di titik nol sambil terus menggali terowongan mencari harta karun (hints yang pasti) menuju kutub yang positif.

Syukur-syukur lah kalau kita menarik diri menuju kutub yang negatif, dan kemudian mental ke kutub positif ibarat batu yang lontarkan dengan ketapel. Nah, bagaimana kalau alih-alih mendapat ketapel, kita malah mendapati papan kematian di ujung kutub negatif? Sudah santai-santai, sok tidak optimis, mencari kemungkinan terburuk lah, eh semakin negatif, semakin negatif dan kemudian kita jatuh ke dalam jurang kegelapan?
Kecele pangkat dua!
Saya benci pesimis. Karena saya sudah banyak kali khatam dengan hal pesimis. Ketika kita memandang sesuatu dari sudut yang negatif, ya semua emosi-emosi positif tadi bakalan habis terserapp dan terbuang. 
Kok orang lain bahagia, meski pun itu cuma hoax.
Ini kita kok selalu melihat dari sisi yang minus?
Saya baru mencicipi kesenangan karena hoax itu loh (bodoh iya, bodoh). Tapi saya tidak sebodoh itu juga sampai mau mempercayainya. Saya cuma senang karena  saya berpikir bahwa, di 'moment'moment' yang heboh ini, masih ada gitu loh yang mikirin Tuan Matahari dan Nona Rembulan gueeee.
Tahu tidak, dulu, karena dulu itu kita melarang-larang diri kita sendiri untuk bahagia kalau ada hints-nya Tuan Matahari dan Nona Rembulan muncul, menahan diri ktia, sampai ada orang yang bilang bahwa...


"NHL itu dilarang bahagia."
Itu sakitnya di sini. Di sini.

Okelah.
Untuk hal yang tidak jelas, jangan terlalu lah.
Nah.
Lain lagi konsepnya untuk hal-hal yang sudah jelas. Mutlak. Absolut.
Macam keputusan suara KPU (tapi ini jangan diajdikan acuan, soalnya KPU masih bisa curang, sementara Khisimoto-sensei tidak), macam beberapa chapter-chapter yang berisi hints-hints kompor gas itu, ya kita silakan happy-happy 1000%.
(Tak perlu pikirkan yang lain...)

Cih. Tapi, mau dipikir bagaimana pun juga. Memang ada yang salah entah dari pihak yang punya status dan yang berkomentar.
Untuk itu, aku mau cerita dulu.
Hal-hal yang berhubungan dengan teman sesama fans pairing ini, saya sudah berkali-kali bermasalah dengan teman satu kubu. Entah itu karena kita yang beda keyakinan, masalah pemilihan kata saat berkomentar sehingga komentarnya kelihatan nyelekit, masalah positif-negatif, dan karena kurangnya pengertian. Ya, inti dari semua masalah saya adalah kurangnya pengertian.
Saya selalu bermasalah dengan orang yang berbeda-beda. Dan masalahnya selalu saja punya inti yang sama, kurang pengertian.

Jadi, kalau seandainya ingin dicari siapa yang salah dari kejadian tadi pagi, tentu yang membaca postingan ini sudah bisa menentukan, bukan?

Saya ibarat keledai bodoh yang selalu terjatuh pada lubang yang sama. Lubang yang kita sebut dengan pengertian. 
Karena terkadang saya selalu menolak untuk mengerti dan memahami isi kepala teman-teman saya.
Kenapa ya? Kenapa saya selalu seperti ini?
Mungkin, karena saya punya pemahaman yang berbeda dengan orang kebanyakan dan saya tidak mencari pembenaran akan hal ini, saya hanya mau dimaklumi dan dimaafkan.

Dan kalau pun kalian masih mau tetap seperti itu, silakan. Karena bagaimana pun juga ini kalian adalah pemilik dari akun sosial media kalian sendiri. It's Okay.
Tapi tolong, ketika kalian ingin keterlaluan, tolong jangan di statusku.
Kecuali kalau saya juga  ingin keterlaluan bersama kalian     
Ketika statusku bahagia, bahagialah bersamaku.
Ketika statusku sedih, sedihlah bersamaku.
Mari kita berkubang ramai-ramai!

Untuk yang tadi siang,
1. Saya bukanlah orang yang benar-benar update untuk hal-hal yang tadi kita bicarakan, apa yang saya tulis di status-status saya adalah hal-hal random karena saya melihat ada sesuatu yang menggembirakan tentang pairng fave kita. Tahulah bagaimana sikap orang yang tidak tahu apa-apa. Untuk itu, saya minta maaf.
2. Saya tidak membaca baik-baik dan tidak mendalami komentar-komentar kalian, sehingga saya tadi langsung bersikap reaktif seperti itu. Untuk itu, saya minta maaf.
3. Seharusnya saya tidak bersikap menggurui seperti tadi. Seharusnya saya ingat bahwa kita sama-sama fans, sama-sama teman. Untuk itu, saya minta maaf.

Saya memohon pemakluman.


"Jangan membawa aura pesimis di dekat saya, karena pesimis punya akar di dalam diri saya dan saya berusaha untuk mematikannya. Ketika pesimis itu kalian bawa (sekali pun tanpa maksud untuk pesimis, hanya candaan), saya akan benar-benar bersikap sialan. Saya akan lupa.
Terlebih lagi, jauh jauh jauh lagi. Ketika kalian pesimis...
...
...
Saya bisa lebih pesimis lagi.
...
...
...
Jadi tolong, jangan pesimis!
here

2 comments:

  1. Mohon maaf sebelumnya karena aku sudah lancang berkomentar disini.

    Klo aku tadi pagi malah bacanya itu dari sudut pandang pair sebelah jadi malah bukan pesimis lagi, langsung down. Kau pasti tahulah ya pair apa. Ternyata itu cuman hoax dan salah info. Jadi mungkin lebih baik memang untuk tidak langsung reaksi menulis di facebook dulu dan ini itu, lebih baik lihat - lihat dulu siapa yang nulis siapa yang sering kita percaya omongannya, bener apa enggak ini. Ngomong" waktu ada tulisan di beranda yang dari sudut NHL aku senyum tapi tidak langsung kegirangan karena awalnya udah down tadi jadinya ya netral.

    Dan tentang NHL itu dilarang bahagia. Aku tidak pernah merasakan ada tekanan seperti itu. Aku merasa suka NH tahun 2009 dan 2010 sudah mulai masuk grup facebook yang kau jadi adminnya itu. Bahagia itu tergantung bagaimana seseorang mengaturnya dan merasakannya bukan sebuah tekanan macam aturan begini.

    Yang aku kagetkan tadi ada yang sampai bukan pesimis dia merasa seperti hampir depresi, bukan ini yang kita cari di dunia maya. Bukan saling menyalahkan, bukan saling menggurui, kita hanya berbagi. Senang, sedih, kecewa, bahagia semuanya tapi memang terkadang kita terlalu egois untuk menanggapi perasaan lainnya. Tetapi inilah manusia, ini berarti kita masih normal.

    Akan tetapi lebih baik menyelesaikannya secara langsung dulu lalu jika membuat tulisan pers seperti ini dan jika ada pihak anti yang membaca bukankah malah seperti kita tidak punya persatuan? Bukankah mereka malah akan menertawakan perbedaan yang membuat konflik ini. Ini menyedihkan Rhy.

    Yang terakhir maaf jika sebenarnya Rhy tidak ingin dikomentari, maaf sebesar - besarnya.

    Dari seseorang yang tidak membaca status - statusmu yang kau sebut diatas tetapi membaca status yang lain yang mungkin tak ingin kau lihat. Sekali lagi, aku sekarang tidak pesimis. Dan Rhy maaf jika komentarku menurutmu berbau pesimis. Aku tak pernah bermaksud begitu. Tetap semangat ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada yang perlu dimaafkan, jadi tidak perlu meminta maaf. Karena, ketika saya melempar suatu wacana ke publik, maka setiap orang pun bebas untuk mengomentarinya. Inilah yang kita sebut dengan saling share.

      Sudut pandang pair sebelah? Wow, i didn't really know what kind of pairing you mean, because that, aku nggak terlalu update lagi dengan hal-hal yang berbau pairing... yah, tahulah, kesibukannn...ulalala....
      But...hmmm... kalau dibaca lebih lanjut lagi, aku tahu pairing apa yang kamu maksud...Hihihihi

      Hmmm gimana ya... Memang seharusnya sebagai fans kita itu bisa bebas dan bahagia. Tapi tahu lah, orang rese' tuh di mana-mana ada. Kita mau jejingkrakan karena ada hints terbaru aja, kita nggak bisa sebebas dulu. Karena kenapa? Selalu ada aja orang yang bisik sana bisik sini ngatain yang jejingkrakan itu 'rese' lah, norak lah, dsb...
      Macam disirikin lah kite'...
      Jadinya kalau kita mau bahagia, kita jadi pikirkan lagi perasaannya orang lain, perasaan kaum pinggiran yang katanya tersakiti karena hints tertentu.

      Terus selalu juga ada yang berseliweran...
      "Alah, baru dikasih hints. ntar juga pasti chara favenya dimatiin, digimanain sama MK-sensei."
      Okelah, bahagia kita yang nentuin.
      Tapi terkadang selalu aja ada suara-suara kelewat sumbang yang mengusik bahagia yang kita punya.

      Saya juga membaca berita yang katanya hoax itu, ya bahagia, of course dong. Aku tuh cuma kaget. Dan yeah, reaktif.... di sini salahku. Ngaku gue.
      Masalahnya adalah, saya tidak suka hal yang pesimis. Saya benci seolah-olah apa yang saya suka tidak punya harapan.

      Sudah diselesaikan, kok (Insya Allah, tergantung bagaimana setiap orang menanggapi bagaimana saya menyelesaikan masalah ini).
      Namun untuk wacana ini, saya yah, akan tetap pada pendirian saya. Karena hal-hal seperti ini, bukan lah yang pertama kali saya alami. Saya sudah sering mendapatkan hal yang pesimis berulang-ulang kali tentang pairing yang saya suka, dan saya tidak akan mampu lagi menahannya di dalam hati. Jadi, dari pada saya sakit jiwa sendiri, mending saya keluarkan saja semuanya.

      Untuk ini, saat ini, saya ingin menjadi teman yang egois. Karena saya capek memendam hal seperti ini lama-lama.
      Jadi fans yang selalu berjaga-jaga itu capek.

      Mau ditertawai? Itu perkara orang-orang yang membaca postingan ini. Silakan saja kalau ini mereka anggap sebagai bahan tertawaan.
      Toh ini kenyataan kan?

      Saya memang butuh dikritik dan dikomentari, jadi tidak apa-apa.
      Saya hanya penasaran. Siapa kamu sebenarnya. Itu saja.

      Delete

Kalau menurutmu, bagaimana?