Sedih yang Tertawa

Friday, February 6, 2015

Aku sedang sedih hari ini,

Jadi biarkan aku tertawa sampai suaraku serak dan tenggorokanku sakit,
Sampai bibirku berkedut nyeri,
Sampai jantungku kebanjiran,
Dan tulang keringku ngilu  dilalap dingin.

Sehingga esoknya,
Aku bisa memulai hari yang baru,
Dengan secangkir kopi pahit,
Berlari-lari di tengah padang rumput,
Kemudian tertidur di ujung subuh.

Aku tidak berharap kamu mengerti ini,
Cukup lihat dan tinggalkan lilinnya di depan pintu.

No comments:

Post a Comment

Kalau menurutmu, bagaimana?