Hari ini aku kembali lagi pada ruang tiga kali tiga yang tak kuyakini bagaimana perasaanku padanya.
Menatap langit-langit kamar yang sunyi.
Dengan jam dinding yang tak mau beranjak dari angka sembilan lewat empat lima.
Diselubungi udara apek.
Dan cahaya remang-remang yang membuat mengantuk.
Hari ini aku kembali dalam bilik-bilik yang mengekang juga membebaskan.
aku bisa dengan sepuas-puasnya menangis
dan berteriak-teriak seperti orang kesurupan tanpa ada satu pun manusia yang menatap heran
mereka tahu alasannya.
mereka pikir, mereka tahu.
namun waktu dan masa lalu membuatku lihai menutupi lubang-lubang yang membuat orang lain mengetahui rahasia-rahasiaku.
Menatap langit-langit kamar yang sunyi.
Dengan jam dinding yang tak mau beranjak dari angka sembilan lewat empat lima.
Diselubungi udara apek.
Dan cahaya remang-remang yang membuat mengantuk.
Hari ini aku kembali dalam bilik-bilik yang mengekang juga membebaskan.
aku bisa dengan sepuas-puasnya menangis
dan berteriak-teriak seperti orang kesurupan tanpa ada satu pun manusia yang menatap heran
mereka tahu alasannya.
mereka pikir, mereka tahu.
namun waktu dan masa lalu membuatku lihai menutupi lubang-lubang yang membuat orang lain mengetahui rahasia-rahasiaku.
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?