Cerita Film : La La Land

Wednesday, February 1, 2017


Poster Film La La Land
Terus pas hari jumat kemarin gue nonton film! Yeyyyyy!!! Ditraktir pula! Hakhakhak!
Kan Rini tuh rencananya mau nonton film Cahaya Cinta Pesantren, secara dia kan anak pesantren terus pernah menjalin cinta dengan cowok di pesantren tapi sekarang sudah putus jadi dia sudah jomblo (halaahhhhh apaan nih buka aib), tapi ternyata film yang mau dinonton tuh nggak tayang lagi di bioskop. Jadinya kita bengong dongo di bioskop setengah jam lebih sebelum akhirnya ktia mutusin buat nonton filmlain yaitu.... La La Land!

Film La La Land lagi hype banget sekarang. Film ini dapat banyak nominasi di Piala Oscar. Well gue tetarik nonton emang karena banyak yang bilang filmnya bagus, aktor dan aktrisnya pun bukan favorit gue. Gue cuma baca-baca review sama artikel-artikel yang terkait sama film ini.
Dan pas gue nonton.....
OH MY GOD!
ASLI PARAH KEREN BANGET SUMPAAAAHHHHH!
Filmnya dibuka dengan adegan kemacetan jalan Los Angeles, terus di tengah-tengah kemacetan itu para korban macet ngelakuin flash moband they dancing beautifully, so cool, and the music made me want to dancing too
Secara garis besar film ini bercerita tentang orang-orang yang punya impian, dan berusaha banget buat mewujudkan mimpi mereka. Mereka punya mimpi dan mereka melakukan banyak hal buat mewujudkan mimpi mereka, mereka nggak cuma diam mengkayal, bengong, tidur di rumah sambil terus mimpiiii aja tentang impian mereka (uiihhh gila nyindir diri sendiri banget gue).
Mia (Emma Stone) bermimpi buat jadi artis, dari kecil dia sudah bercita-cita seperti itu. Dia ikut audisi ke mana-mana, dan gagal terus. Sampai akhrinya dia ketemu sama Sebastian (Ryan Gosling) yang seorang pemain piano handal yang pengen punya Pub sendiri, yang dia tuh selalu aja dimarahin sama bosnya di pub tempatnya kerjanya karena suka mengubah setlist piano yang harus dia mainkan saat bekerja dengan lagu-lagu yang dia buat sendiri.

Mia yang gagal audisi (again)
Mereka bareng-bareng dan saling mendukung satu sama lain buat meraih cita-cita masing-masing. Dan memang pada dasarnya meraih keinginan, hal yang kita cita-citakan itu nggak mudah. Gue jadi ingat satu bagian yang pernah gue baca di novel Perahu Kertas karyanya Dewi Lestari, bahwa untuk meraih hal yang kita cita-citakan, kita harus menempuh jalan yang memutar, melakukan banyak pengorbanan. Sama seperti caranya Kugy si tokoh utama Perahu Kertas yang ingin jadi penulis cerita anak-anak, dia akhirnya memilih jalan memutar dengan kuliah di jurusan Bahasa Indonesia karena nggak ada jurusan Menulis di kampus mana pun di Indonesia ini. Gitu juga Sebastian dan Mia, Sebastian akhirnya ikut main di Band temannya yang Bandnya itu 'agak' berbeda dari jenis band yang dia bayangkan. Mia jadinya bikin pentas monolog yang dia bintangi sendiri, dan justru malah dia yang bayar sendiri produksi monolognya, justru dia sendiri yang mesti keluar duit supaya bisa tampil di depan orang banyak.

Sebastian dan Impiannya
Film ini benar-benar menggambarkan betapa susahnya buat meraih hal yang kita inginkan, gimana jatuh bangunnya mereka, pengorbanan yang dilakukan, masalah-masalah mereka, dan gimana rasanya ketika hal yang kalian inginkan sudah dalam genggaman.

Salah satu adegan favorit
Cerita film ini amazing banget deh pokoknya, bisa menginspirasi gue buat lekas-lekas mengejar mimpi gue supaya bisa Wisuda tahun 2017 bulan Agustus nanti. 
Selain jalan ceritanya yang oke banget nggak usah ditanya lagi, latar suasana filmnya juga keren banget! Tempat-tempat yang ditampilkan, wardrobe yang dipakai pemain-pemainnya, musiknya, wahhhhh amazing sumpah! Ada tuh lokasi tempat Sebastian menyanyikan lagu City of Stars dan tempat pas Mia dan Sebastian menari pertama kali, sama pas yang di Observatorium, itu.... wah... sudah.... urrrmmm ciamik! Itu kok bisa gitu yah bikin seting yang seperti itu? Gimana caranya?
Well wajar aja sih emang, nih film dapat banyak nominasi Oscar. Wajar sih, wajar banget!

1 comment:

Kalau menurutmu, bagaimana?