source here |
Apa Sih Mimpi Lo?
Apa sih mimpi gue?
Mimpi gue….
Jadi astronot, terus jalan-jalan ke
luar angkasa.
Jadi diplomat, terus ke luar negeri.
Jadi backpaker, terus mengunjungi
patung budha emas di Thailand.
Jadi peneliti laut, yang kerjanya di
kapal selam yang nongkrong di laut dalam terus ketemu sama makhluk laut yang
bentuknya aneh-aneh.
Jadi penulis yang bukunya best seller.
Jadi jurnalis NatGeo.
Jadi pawing dinosaurus.
Jadi Bajak Laut dan menguasai dunia.
Dapat beasiswa kuliah di Kanada,
supaya nanti gue bisa nonton pertunjukan Sirque du Soleil (apaanbangetinidah).
Gue pengen jadi orang kaya mandraguna,
supaya bisa bikin coffe-book-shop sendiri.
Gue pengen nembak cowok yang gue suka
(perkara ditolak dan malu urusan belakangan).
Asli mimpi banget.
Hmmm... apa yah... gue tahu sebagian
besar mimpi-mimpi gue tuh absurd parah, nggak jelas, aneh. Tapi ya mau gimana
lagi, mimpi kan emang seperti itu, merupakan keinginan yang mustahil tapi kalau
lo bener-bener mau dan usaha keras nggak menutup kemungkinan apa yang lo
impikan akan tercapai.
Dulu pas masih anak remaja yang
dunianya nggak luas-luas amat, segala cita-cita itu mungkin tercapai. Tapi
entah mengapa, semakin gue dewasa, semakin gue menyadari bahwa meraih mimpi itu
nggak semudah ngegampar kecoak terbang yang tiba-tiba lewat di dekat lo.
Realita membunuh keinginan gue. Parahnya gue kemudian sadar bahwa gue sendiri
yang membunuh mimpi gue. Terlalu banyak 'tapi', terlalu banyak 'mungkin',
terlalu banyak 'andai' bla-blah-bla yang bikin gue meragukan diri sendiri. Gue
bisa nggak ya?
Bisa nggak ya?
Ah mimpi, nggak bisa deh.
Buat gue, masa kanak-kanak adalah masa
paling indah dan paling buat bermimpi, se-nggak realistis apa pun mimpi itu.
Karena pas kita kecil tuh kita nggak menjejali diri sendiri dengan realita
macam mau naik apa ke luar angkasa, Indonesia nggak ada NASA-nya, Dinosaurus
tuh sudah punah, duit dari mana mau lu pake keliling dunia, emang lu pintar
sampe mau jadi peneliti…. Segala macam realita yang mengganggu gitu deh.
Oke lah,oke lah, gue jelas-jelas sadar
bahwa mimpi gue nggak realistis dan gue nggak punya kapasitas buat jadi
astronot terus keluar angkasa terus perang lawan alien; atau jadi diplomat atau
jadi bajak laut. Tapi jadi penulis, jadi orang kaya, nembak cowok yang gue suka
itu masih mungkin gue raih yang penting gue usaha kan ya?
Jadi gue mesti usaha.
Usaha dan berdoa.
Serius apaan sih ini. =='
Tadi tuh gue habis nonton sebuah video
di youtube, yang salah satu pembicara di video itu bilang "mimpi lo tuh
jangan mentok!". Nggak tahu kenapa, celetukan ini tuh membuat gue ingat
hal-hal apa yang gue inginkan dan hampir gue lupakan karena realita yang gue
hadapi nggak kasih gue tempat buat bercita-cita absurd lagi.
Dulu pas gue KKNPPL, salah seorang
guru pernah tanya ke gue, "kamu cita-citanya apa?"
"Jadi guru."
"Serius jadi guru? Kenapa mau
jadi guru?"
"Enggg... suka jii saja belajar dan mengajar pak
(mengeksploitasi otak anak orang XD)."
"Sekarang kan biar ndak jadi guru
juga bisa mengajar."
"Iya sih pak."
"Jadi guru gajinya kecil,
sertifikasi ada tapi harus empot-empotan 24 jam mengajar seminggu, liburnya
sedikit."
"Iya pak, dulu tertarik jadi guru
karena banyak gajinya katanya sama banyak liburnya. Libur anak sekolah, libur
juga gurunya. Tahu-tahunya, libur semester pun masih harus bikin perangkat,
RPP, silabus, media, soal evaluasi. Haduh...."
"Itu kan, ndak enak jadi guru.
Tapi kenapa kamu mau jadi guru?"
Pliss, buat yang baca jangan ketawa
pas baca jawaban gue ini.
"Ingin mengamalkan UUD 1945, pak.
Mencerdaskan kehidupan bangsa."
Krik. Krik. Krik.
Sok idealis nasionalis.
Jangan ketawa yah, sama impian
terpendam gue ini. Begini-begini gue nasionalis juga. Pemerhati bangsa
juga meskipun sumbangsih gue ke negara ini tuh belum ada yang nyata.
Gue... kadang ngerasa insecure sama keinginan gue yang satu
ini. Makanya jarang, hampir nggak pernah malah gue cerita ke orang-orang karena
ya itu, gue takut diketawain atau dipandang aneh karena naif banget nget nget.
Gue lebih pede bilang gue mau jadi astronot atau nembak cowok dibanding bilang
kalau gue mau turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mencerdaskan kehidupan bangsa....
Wah itu kan susah banget, berat banget
gitu. Padahal kan sebenarnya kalau mau dipikir-pikir lagi, kita bisa turut
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam lingkup personal dan di lingkungan kita
sendiri. Bisa dengan hal-hal yang sederhana. Sesederhana memberikan contoh
sikap yang baik ke adik-adik kita, ikut komunitas atau movement yang bermanfaat dan mengedukasi, nggak menyebarkan berita
hoax, nggak gampang terprovokasi, share berita-berita inovasi terbaru
yang bermanfaat, nggak tanya-tanya agama orang apa di kolom komentar....
apalah.
Give
positive vibe ke orang-orang di sekitar
kita deh.
Perkara macam transfer ilmu
pengetahuan biarlah menjadi tugas guru dan para civitas pendidik lainnya.
Perkara perbaikan sistem pendidikan
supaya Indonesia bisa melakukan lompatan quantum dan jadi negara maju biarlah
jadi urusan bapak ibu menteri-menteri dan pejabat negara (kan mereka sudah
digaji mahal kali pake uang rakyat, kan ya kan yaaaa).
Hahahahah absurd.
Tapi serius nih ya, frasa
"mencerdaskan kehidupan bangsa" menurut gue adalah frasa paling magic di Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Frasa ini jadi frasa yang paling gue suka. Frasa ini punya kekuatan,
karena menurut gue untuk mencapai hal-hal yang ada di alinea ke empat UUD1945,
intinya ya ada di pendidikan, upaya mencerdaskan supaya negara bisa makmur dan
sejahtera, pemimpin-pemimpin negara mampu membuat kebijakan yang adil buat
rakyat, negara damai tanpa gangguan, yaaa semua itu bisa dicapai lewat
menciptakan sistem edukasi yang baik. Pendidikan.
Membahas mencerdaskan kehidupan bangsa emang terlalu besar buat diri gue sendiri dan gue sadar akan hal itu. Secara siapa sih gue ini, cuma mahasiswa semester akhir yang masih jatuh bangn semangatnya buat menyusun skripsi.
Oke.... errrmmmm.... ini kejauhan deh.
Kenapa malah bahas undang-undang
yhaaaaaa!
Balik lagi deh ke mimpi-mimpi gue.
Intinya adalah...
er apa yah.... (bagus ditulis biar
kelihatan bijak? :p )
Semua orang punya mimpi. Dan taruh
mimpi lo itu 5 sentimeter----oke salah take
ini.
Hmmmm....
Impian kita bisa terwujud, entah itu
impian yang besar tau impian yang kecil asal kan kita melakukan dua hal ini.
Berusaha sebaik-baiknya dan berdoa
se-spesifik mungkin.
Iya itu.
In
the end.....
Rhy, Rin, mimpi lo apa?
Skripsi gue selesai dan gue bisa
wisuda sebelum tahun 2017 berakhir.
Usaha dan berdoa cuy!
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?