Holaaaa!
For the first time, babe. Kunonton
karena ada Jason Ranti di line upnya.
Pas aku lihat brosur tiketnya di instastory
entah siapa itu, woahhh, langsung niat dah entah bakalan pergi sendirian yap
pergi sendirian aja dah. Soalnya hampir nggak ada di kenalan aku yang suka
Jason Ranti juga. Nah untungnya, ada Miss Kiki, rekan guru aku di sekolahan
yang mau nonton konsernya juga gegara ada Gleen Fredly. Jadilah dua makhluk
beda selera ini janjian buat nonton.
Beli tiket presalenya dari bulan November kalau nggak salah, dan harap-harap cemas supaya pas Februari nggak ada acara mendadak atawa bencana alam. And yeyyy we go! Dari pas sepulang sekolah, siap-siap ke konser, sampai di venue acara aku senyum-senyum sendiri dong ehehe karena aku bakalan nonton penyanyi yang aku suka.
Beli tiket presalenya dari bulan November kalau nggak salah, dan harap-harap cemas supaya pas Februari nggak ada acara mendadak atawa bencana alam. And yeyyy we go! Dari pas sepulang sekolah, siap-siap ke konser, sampai di venue acara aku senyum-senyum sendiri dong ehehe karena aku bakalan nonton penyanyi yang aku suka.
Kita
sampai di venue jam sore, dan
ternyata line up pertamanya sudah
tampil. Konser dibuka dengan Efek Rumah Kaca disusul Nadin Amizah, tapi
sayangnya kita nggak bisa ikut nonton band pembuka karena ya jam pulang sekolah
tuh jam empat, it takes time to prepare
and go to the venue sementara
mereka ternyata suda mulai tampil dari jam lima. Okelah karena
dipikir kita bakalan keroncongan di tempat konser kalau langsung masuk, akhirnya
kita cari makan dulu.
Habis
makan, mengantri buat masuk dan sambil Miss Kiki telepon temannya yang juga mau
ikutan nonton. Dan pas sudah dekat pintu masuk, Jason Ranti sudah naik ke
panggung dong. Adoh kecepetan nih konsernya. Untung petugas di gate-nya cekatan, jadi bisa cepat masuk
dan penampilannya dibuka dengan genjrengan gitar sambil tes-tes microphone karena katanya si penyanyi favorit
ini lagi sakit tenggorokan. Nggak apa-apa bang, yang penting saya bisa sing along Variasi Pink dan Anggurman
rame-rame sama penyanyinya langsung, bisa bebas jingkrak-jingkrak teriak norak
tanpa takut malu karena ya... semua orang juga kayak gitu.
Secara
pribadi aku senang sekali! That amazing
feels when you achieve one of your wish list, smile can't left your face.
Asli
keren, karena mungkin udah gayanya bang Jason kalau manggung suka aksi
aneh-aneh, ketuk-ketuk gitarnya sampai nih penonton bingung dan ujung-ujungnya
malah teriak sahur-sahur. Beberapa lagu yang dia bawakan pun emang cukup buat
didengar dia aja yang nyanyi, karena penonton nggak hapal lirik yang
kecepatannya kayak lagu rap dan kadang suka diubah-ubah liriknya. Bahkan
penyanyinya pun, kadang suka lupa sama lirik lagunya. Aku sing along dengan Variasi Pink, Anggurman, dan Blues Lendir. J
oget dan nyanyi keras-keras kayak orang nggak punya malu, mengeluarkan semua perasaan yang aku punya saat itu. Beban-beban di pundak rasanya keangkat semua karena ikutan keluar bersama kerasnya nyanyian dan menguap di atas kerumunan orang-orang. And nobody judging, honey. Nobody. Lagu Pak Sapardi sudah nggak aku ikutin lagi karena kita mesti ke gerbang untuk mencari temannya Miss Kiki.
oget dan nyanyi keras-keras kayak orang nggak punya malu, mengeluarkan semua perasaan yang aku punya saat itu. Beban-beban di pundak rasanya keangkat semua karena ikutan keluar bersama kerasnya nyanyian dan menguap di atas kerumunan orang-orang. And nobody judging, honey. Nobody. Lagu Pak Sapardi sudah nggak aku ikutin lagi karena kita mesti ke gerbang untuk mencari temannya Miss Kiki.
Kita
masuk crowd lagi pas nih dua sahabat
bertemu, pindah sisi ke bagian kanan panggung, agak di tengah dan bang Jason
sudah turun digantiin dengan Glenn Fredly. Nah, pas di sini gilirannya Miss
Kiki nih yang sing along dan aku
menganga aja karena cuma tahu beberapa lagu. Tapi buat jingkrak-jingkraknya
ya... tetep gaes.
Acaranya
makin seru pas Iwan Fals naik ke panggung, anak-anak SMA baru lulus (yang
keliatan banget dari rambut gondrong nanggungnya mereka ini) udah pada maju ke
depan. Orang-orang udah makin heboh aja dengan sorak-sorak bergembiranya. Apa
lagi pas Jason Ranti balik naik ke panggung, duet lagu Pak Sapardi dengan Iwan
Fals. Aku cari jalan supaya bisa maju ke depan, panggung timbul tenggelam
karena aku harus jinjit, tapi nggak apa-apa karena aku tahu bakalan ada hal
assik yang terjadi.
And, lucu aja. Mereka baca headline koran. Di tengah konser mereka
malah assik baca headline koran dan main komentar seenak jidat. Yang nonton
konser pada ikutan nyimak, bingung kayak "Hah apaan sih?" dan malah
jadi ikutan heboh juga.
Meskipun
hujan rintik-rintik mulai turun, orang-orang malah makin heboh.
Jingkrak-jingkrak makin intense pas
lagu Pesawat Tempur. Rasanya kayak lantainya tuh ikutan bergetar, kayak
lompat-lompatnya orang lain tuh bikin badan sendiri juga ikutan lompat.
Pendinginan sejenak dengan menyanyikan lagu Anging Mammiri, yap. Dan mulai
ngegas lagi pas Lagu Bento.
Aku puas
menyanyi dengan lantang, crowdnya asik nggak aneh-aneh berhubung banyakan anak
SMAnya juga, secara kan ya ini pensinya anak SMA. Dan kata orang-orang sih,
pensi anak SMA di Makassar itu adalah pride
sekolah dan angkatannya mereka. Makanya anak-anak SMA ini total banget
kalau bikin pensi. Dengan segala euphorianya dan line up penyanyi yang nggak main-main, parti mereka ini jor-joran
cari dana, yang menurut gosip-gosip yang beredar, sampai ada yang gadaiin
mobil.
Bukan
maeeen dedikasi.
Kita
keluar dari venue lebih cepat, karena
tahu parkiran bakalan rame banget.Dan kayaknya waktu sewa pawang hujannya sudah
habis yak, hujan yang awalnya rintik-rintik berubah jadi deras. Kita jadi
terperangkap di tempat parkir selama satu jam karena orang-orang dari venue dan dari mall juga, jadinya super hectic banget. Cemme-cemme bosi
rame-rame, basah sebadan-badan dah. Mana jalur keluar parkir jadi lama karena
entah karena apa.
Akhirnya
setelah bebas dari lahan parkir yang super lambat itu pun, hujan mereda. Dan
ketika kita merasa bisa melaju dengan kencang, kita masih terperangkap dengan
kemacetan di depan gerbang. Well,
tapi macetnya nggak lama kok.
Akhirnya
kita bisa berjalan dengan damai. Merasakan angin yang meniup wajah yang dingin,
jaket yang berat karena hujan, dan tenggorokan yang serak.
Serta
umpatan kecil dalam hati karena mobil bedebah yang mencipratkan genangan air ke
wajah kami.
And this is a very long footage from what happen that day.
And this is a very long footage from what happen that day.
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?