Pertama Kali Nonton Konser

Sunday, April 5, 2020

 Holaaaa!

Jadi aku mau flashback nih, pas akhir Februari kemarin aku nonton konser!!!
For the first time, babe. Kunonton karena ada Jason Ranti di line upnya. Pas aku lihat brosur tiketnya di instastory entah siapa itu, woahhh, langsung niat dah entah bakalan pergi sendirian yap pergi sendirian aja dah. Soalnya hampir nggak ada di kenalan aku yang suka Jason Ranti juga. Nah untungnya, ada Miss Kiki, rekan guru aku di sekolahan yang mau nonton konsernya juga gegara ada Gleen Fredly. Jadilah dua makhluk beda selera ini janjian buat nonton. 
Beli tiket presalenya dari bulan November kalau nggak salah, dan harap-harap cemas supaya pas Februari nggak ada acara mendadak atawa bencana alam. And yeyyy we go! Dari pas sepulang sekolah, siap-siap ke konser, sampai di venue acara aku senyum-senyum sendiri dong ehehe karena aku bakalan nonton penyanyi yang aku suka.
Kita sampai di venue jam sore, dan ternyata line up pertamanya sudah tampil. Konser dibuka dengan Efek Rumah Kaca disusul Nadin Amizah, tapi sayangnya kita nggak bisa ikut nonton band pembuka karena ya jam pulang sekolah tuh jam empat, it takes time to prepare and go to the venue sementara mereka ternyata suda mulai tampil dari jam lima.  Okelah karena dipikir kita bakalan keroncongan di tempat konser kalau langsung masuk, akhirnya kita cari makan dulu.
Habis makan, mengantri buat masuk dan sambil Miss Kiki telepon temannya yang juga mau ikutan nonton. Dan pas sudah dekat pintu masuk, Jason Ranti sudah naik ke panggung dong. Adoh kecepetan nih konsernya. Untung petugas di gate-nya cekatan, jadi bisa cepat masuk dan penampilannya dibuka dengan genjrengan gitar sambil tes-tes microphone karena katanya si penyanyi favorit ini lagi sakit tenggorokan. Nggak apa-apa bang, yang penting saya bisa sing along Variasi Pink dan Anggurman rame-rame sama penyanyinya langsung, bisa bebas jingkrak-jingkrak teriak norak tanpa takut malu karena ya... semua orang juga kayak gitu.
Secara pribadi aku senang sekali! That amazing feels when you achieve one of your wish list, smile can't left your face.
Asli keren, karena mungkin udah gayanya bang Jason kalau manggung suka aksi aneh-aneh, ketuk-ketuk gitarnya sampai nih penonton bingung dan ujung-ujungnya malah teriak sahur-sahur. Beberapa lagu yang dia bawakan pun emang cukup buat didengar dia aja yang nyanyi, karena penonton nggak hapal lirik yang kecepatannya kayak  lagu rap dan kadang suka diubah-ubah liriknya. Bahkan penyanyinya pun, kadang suka lupa sama lirik lagunya. Aku sing along dengan Variasi Pink, Anggurman, dan Blues Lendir. J
oget dan nyanyi keras-keras kayak orang nggak punya malu, mengeluarkan semua perasaan yang aku punya saat itu. Beban-beban di pundak rasanya keangkat semua karena ikutan keluar bersama kerasnya nyanyian dan menguap di atas kerumunan orang-orang. And nobody judging, honey. Nobody. Lagu Pak Sapardi sudah nggak aku ikutin lagi karena kita mesti ke gerbang untuk mencari temannya Miss Kiki.
Kita masuk crowd lagi pas nih dua sahabat bertemu, pindah sisi ke bagian kanan panggung, agak di tengah dan bang Jason sudah turun digantiin dengan Glenn Fredly. Nah, pas di sini gilirannya Miss Kiki nih yang sing along dan aku menganga aja karena cuma tahu beberapa lagu. Tapi buat jingkrak-jingkraknya ya... tetep gaes.
Acaranya makin seru pas Iwan Fals naik ke panggung, anak-anak SMA baru lulus (yang keliatan banget dari rambut gondrong nanggungnya mereka ini) udah pada maju ke depan. Orang-orang udah makin heboh aja dengan sorak-sorak bergembiranya. Apa lagi pas Jason Ranti balik naik ke panggung, duet lagu Pak Sapardi dengan Iwan Fals. Aku cari jalan supaya bisa maju ke depan, panggung timbul tenggelam karena aku harus jinjit, tapi nggak apa-apa karena aku tahu bakalan ada hal assik yang terjadi.
And, lucu aja. Mereka baca headline koran. Di tengah konser mereka malah assik baca headline koran dan main komentar seenak jidat. Yang nonton konser pada ikutan nyimak, bingung kayak "Hah apaan sih?" dan malah jadi ikutan heboh juga.
Meskipun hujan rintik-rintik mulai turun, orang-orang malah makin heboh. Jingkrak-jingkrak makin intense pas lagu Pesawat Tempur. Rasanya kayak lantainya tuh ikutan bergetar, kayak lompat-lompatnya orang lain tuh bikin badan sendiri juga ikutan lompat. Pendinginan sejenak dengan menyanyikan lagu Anging Mammiri, yap. Dan mulai ngegas lagi pas Lagu Bento.
Aku puas menyanyi dengan lantang, crowdnya asik nggak aneh-aneh berhubung banyakan anak SMAnya juga, secara kan ya ini pensinya anak SMA. Dan kata orang-orang sih, pensi anak SMA di Makassar itu adalah pride sekolah dan angkatannya mereka. Makanya anak-anak SMA ini total banget kalau bikin pensi. Dengan segala euphorianya dan line up penyanyi yang nggak main-main, parti mereka ini jor-joran cari dana, yang menurut gosip-gosip yang beredar, sampai ada yang gadaiin mobil.
Bukan maeeen dedikasi.
Kita keluar dari venue lebih cepat, karena tahu parkiran bakalan rame banget.Dan kayaknya waktu sewa pawang hujannya sudah habis yak, hujan yang awalnya rintik-rintik berubah jadi deras. Kita jadi terperangkap di tempat parkir selama satu jam karena orang-orang dari venue dan dari mall juga, jadinya super hectic banget. Cemme-cemme bosi rame-rame, basah sebadan-badan dah. Mana jalur keluar parkir jadi lama karena entah karena apa.
Akhirnya setelah bebas dari lahan parkir yang super lambat itu pun, hujan mereda. Dan ketika kita merasa bisa melaju dengan kencang, kita masih terperangkap dengan kemacetan di depan gerbang. Well, tapi macetnya nggak lama kok.
Akhirnya kita bisa berjalan dengan damai. Merasakan angin yang meniup wajah yang dingin, jaket yang berat karena hujan, dan tenggorokan yang serak.
Serta umpatan kecil dalam hati karena mobil bedebah yang mencipratkan genangan air ke wajah kami.
And this is a very long footage from what happen that day.



No comments:

Post a Comment

Kalau menurutmu, bagaimana?