here |
Malu, iya. Soalnya imbas dari hal-hal di atas itu tidak hanya ke
saya saja.
Tapi juga ke teman-teman saya. Mungkin langsung ada yang ragu-ragu untuk menyapa (karena tampang saya sudah seperti setan yang mau makan setan), mungkin kemarin sudah ada yang berpikir 'kampret banget nih perempuan', mungkin kemarin sudah ada yang memutar bola mata karena saya yang mengoceh di depan kelas dan apa yang saya ocehkan pun saya tidak tahu.
Tapi juga ke teman-teman saya. Mungkin langsung ada yang ragu-ragu untuk menyapa (karena tampang saya sudah seperti setan yang mau makan setan), mungkin kemarin sudah ada yang berpikir 'kampret banget nih perempuan', mungkin kemarin sudah ada yang memutar bola mata karena saya yang mengoceh di depan kelas dan apa yang saya ocehkan pun saya tidak tahu.
Kemarin saya mau langsung pulang saja, tidur, terus tidak
bangun-bangun sampai besok pagi.
Saya lelah. Saya merasa seperti ada batu besar yang bertumpu pada
pundak saya. Ingin saya buang, tapi saya tidak tahu apa yang mau saya buang.
Diri saya sendiri, mungkin?
Saya lelah menghadapi diri saya sendiri.
Saya malas menghadapi diri saya yang malas ini.
Saya benci dengan keadaan 'kepala' saya yang sekarang.
Karena setiap saya berjalan, seperti ada energi negatif yang
berputar di sekitar saya. Segalanya seperti tertutupi bayang-bayang. Hitam.
Tampilan luar saya mungkin terlihat biasa saja, semuanya terbiaskan dengan senyum. Namun, ada yang bergemuruh di dalam diri saya. Ada yang mengamuk. Dan seperti habis terkena badai yang saya buat sendiri, semua yang ada di dalam diri saya seperti berantakan. Butuh diperbaiki. Atau dibuang saja.
Tampilan luar saya mungkin terlihat biasa saja, semuanya terbiaskan dengan senyum. Namun, ada yang bergemuruh di dalam diri saya. Ada yang mengamuk. Dan seperti habis terkena badai yang saya buat sendiri, semua yang ada di dalam diri saya seperti berantakan. Butuh diperbaiki. Atau dibuang saja.
Rasanya ingin berteriak sampai tenggorokan saya keluar. Rasa mual
pada diri sendiri lebih hebat dibanding mual ketika melihat bangkai. Rasanya,
saya ingin menghapus semua jejak hidup saya, menghilang. Rasanya, saya ingin
membuat satu cerita baru dan meninggalkan cerita yang lama ini.
Ada banyak hal yang ingin saya hapus, saya bakar, lalu abunya saya
taburkan di laut.
Masalah-masalah saya. Terlebih, diri saya sendiri.
Saya mau pergiii...
Mood saya sedang berada pada titik terendahnya. Dan sampai
sekarang belum berakhir.
Semoga sebentar, ketika saya keluar dari kotak sendiri saya menuju
kotak yang bernama 'sosialisasi', bad mood-bad face-bad temperament saya
ini tidak terlalu kelihatan.
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?