Secarik Tisu yang Robek di Matamu

Thursday, November 28, 2013

'ere

Bagaimana rasanya berteriak dalam diam?
ketika kepala lebih banyak berucap.
dan mulut yang tetap terkunci rapat.
lelah. semua kisah ini melelahkan untuk dimainkan lagi.
apakah kisah ini akan berakhir dengan sendirinya?
saat waktunya tiba?
dengan akhir yang sudah dirancangkan Tuhan?
atau dengan akhir yang kita pilih sendiri?
dengan skenario yang kita buat sendiri.
yang kita tentukan kapan kisah ini berakhir.
dengan apa, bagaimana...

Secarik tisu yang robek di matamu
yang tak lagi persegi bentuknya
acak tak karuan
kusut di tanganmu

kenapa?

apakah beban di pundakmu terlalu berat?

mengapa Tuhan gemar menyuruh kita memanggul?
mengapa sandaran begitu sulit ditemukan?
mengapa orang lain bersandar ketika kita juga butuh sandaran?
mengapa...

Secarik tisu yang robek di matamu
yang kau remas sampai putih ruas-ruas tangan
yang meski kisut
tetap kau pakai untuk menguras parit-parit mata

2 comments:

Kalau menurutmu, bagaimana?