Cuma ini yang saya punya, foto kelas nanti ya :D |
Sebuah postingan yang terlambat dua tahun.
Pas buka dokumen-dokumen lama di laptop, saya
melihat file ini, ditulis dalam Q10. File yang saya tulis waktu menanti hasil
Ujian Nasional dulu, waktu saya tiba-tiba nyadar bahwa saya seharusnya menulis
satu saja cerita tentang kelas aku. Betapa sia-sianya masa SMA saya kalau saya
nggak meninggalkan apa-apa, kalau bukan buat teman-teman saya, setidaknya buat
diri saya sendiri.
Meskipun mungkin, mereka sudah lupa sama saya.
Maklum, saya bukan lah siapa-siapa di dalam
kelas. Saya dulu orangnya pasif, cukup diam, dan mungkin sedikit membosankan.
Sekarang pun masih begitu.
Pas saya baca kembali file yang kini sudah
berubah jadi postingan blog (akhirnya dia mencapai tujuan ditulisnya post ini,
meskipun terlambat dua tahun). Saya berpikir… Ternyata saya juga punya ‘masa
SMA yang indah’, meski pun pemahaman indah untuk saya dan untuk orang lain itu
berbeda. Kita semua, menikmati masa SMA dengan cara yang berbeda-beda.
Ini tentang teman-teman kelas tiga saya di
SMANSA Kendari.
Ini cerita dua tahun lalu, ada beberapa yang saya lupa, namun ada pula yang masih lekat dalam ingatan. Bila ada teman sekelas saya dulu yang membaca, dan memiliki pemahaman yang berbeda, saya harap kalian maklum. Setiap diri kita memiliki pemahaman dan pengalaman yang berbeda-beda atas kejadian yang sama.
Ini cerita dua tahun lalu, ada beberapa yang saya lupa, namun ada pula yang masih lekat dalam ingatan. Bila ada teman sekelas saya dulu yang membaca, dan memiliki pemahaman yang berbeda, saya harap kalian maklum. Setiap diri kita memiliki pemahaman dan pengalaman yang berbeda-beda atas kejadian yang sama.
Memori di bawah ini telah ditulis dan
diedit seperlunya, supaya tidak terlalu ‘lebay’.
Here
we go, TeenSquad…
~0o0~
Ha-ha-hai...
Kangen TeenSquad deh...
Satu-satunya kelas yang pernah saia tempati
yang paling banyak warnanya. Cuma TeenSquad.
Berawal dari bulan Juli 2011, kita
sama-sama menduduki kelas yang sama. Kelas paling ujung! IPA ujung! Yang sering
kali dianggap sebelah mata kali yee, secara gitu IPA buritan, IPA-IPAan. Jujur
saja, pertama kali saia masuk di kelas itu, saia kesal! Ngerinya ini kelas,
kasiannya sa terdampar di kelas ini pwaaa.
Jangan salahkan pendapat saya di atas.
Anak-anak SMANSA itu tahu, bahwa yang namanya burit-buritan itu pasti isinya
anak-anak 'sisa' semua. Nakal, buronan guru, yang pegang sekolah, pencetak kartu
hitam terbanyak semasa sekolah, bisa dipastikan itu semua dipegang sama
anak-anak kelas buritan.
Dan itu beneran loh.
Saya pikir waktu itu, saya masuk ke kelas
setan.
But,
when I sit down in my chair in the class, in XII Science 6. I feel different. Saya sudah dua tahun sekolah di SMANSA,
tapi ada saja wajah-wajah yang tidak saya kenal. Untunglah, saat itu saya
sekelas dengan beberapa teman-teman saya waktu kelas sepuluh dan sebelas. Ada
Bianca, Rexy, Mail, Elind, dan Roid dari teRor. Ada Nisoles, Pute, dan Nuning
dari SATELIT. Setidaknya saya tidak sendiri.
Pada awal-awal saya memasuki kelas baru
itu, rasanya depresi berat. Melihat teman-teman kelas yang belum terlalu saya
kenal. Maklum, saya kurang bisa bersosialisasi dan cenderung menyendiri. Saya
pikir cuma saya yang merasa begitu, tenryata ada yang lebih parah dari saya.
Katanya, teman sekelas saya itu sampai menangis gara-gara di tempatkan di kelas
buritan. Tentu kita tidak bisa menyalahkan mengapa ada yang sampai 'segitunya'.
Dari kelas yang tergolong unggulan, diterjun bebaskan ke kelas antah berantah.
Siapa yang tidak depresi? belum lagi
image anak-anak IPA ujung yang cenderung badung. Kena semua dah.
Tapi semua itu menjadi berbeda. Dan semua
persepsi saya berubah. Ekspetasi saya meleset.
Ibu Rita, adalah wali kelas paling nyentrik
yang pernah saya kenal. Beneran.
Dia guru Fisika yang gaulnya gaul banget.
Sama anak IPS aja dia hapal semua namanya. Kalau mengajar, jangan coba-coba
yang namanya : tidur (bahkan biar mau tutup mata saja susah), ngobrol, dan tidak
memperhatikan penjelasannya. Bisa dipermalukan sama nih guru! Cara mengajarnya
saja unik mendekati aneh #apa dah.
Anak-anak TeenSquad pasti tahu ini.
Enam sekawan; Aldy, Danang, Mail, Rafli,
Rexy dan Roid. Adalah siswa-siswa yang selalu menjadi sasaran empuknya Bu Rita.
Kalau belajar Fisika, pasti mereka lah yang menjadi bintangnya. Hip!
Yang selalu ditunjuk untuk menjawab, yang
selalu 'dipermainkan', yang selalu menjadi 'bahan razia', bahkan selalu menjadi
objek penghinaan mereka-mereka juga. Manusia
aneh, Manusia karbit, Manusia unik adalah sederatan julukan yang Bu Rita
berikan untuk Enam sekawan ini. Belum lagi istilah "nenekmu!", "Bapakmu!" dan -mu-mu lainnya yang
selalu ada setiap kali Bu Rita mengajar.
Bu Rita juga sensitif terhadap suara dan euphoria bel pulang.
Hari selasa, Bu Rita mengajar pada jam
terakhir. Dan kalian pasti tahu lah. Pelajaran Fisika + Jam terakhir itu =
ngantuk. Tapi kita harus melek kalau dia yang mengajar kalau tidak mau jadi
bulan-bulanan. Pernah suatu ketika, bel terakhir berbunyi. Layaknya siswa-siswa
lainnya yang merasa akan terbebas dari yang namanya 'siksa dunia', kita semua
bersorak kegirangan. Apa daya, saat itu kita masih terlalu 'lugu'. Bu Rita
berbalik, dan tersenyum sinis menatap
kami anak-anaknya.
"Siapa tadi yang berteriak
Horeeee??!"
Sedetik, Diam. Detik berikutnya anak-anak
TeenSquad ribut saling tunjuk.
Akhirnya, lagi. Enam sekawan dan juga
beberapa orang lainnya mendapatkan tambahan tugas. Mengerjakan soal-soal di
LKS, 10 nomor!
Sejak saat itu, setiap kali beliau mengajar
dan bel pulang berbunyi. kami hanya bisa beryes-yes ria secara
sembunyi-sembunyi.
Di kelas itu juga, saya mendapatkan ketua
kelas paling sabar. Muh. Rizki Hatsa, orang yang paling sering mengalah dan
juga 'dianiaya' di kelas. Sabarnya ruarrr binasa. Anak PRISMA, pendiam, dan
senang membantu sesama. Sayang, dia waktu itu tidak sempat ikut Ujian Sekolah
karena sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit. Tapi saat seminggu terakhir
sebelum Ujian Nasional, dia sudah masuk sekolah lagi. Alhamdulillah.
Lalu ada Bianca. Satu-satunya teman yang
punya passion yang sama dengan saya. Fanfiction, NH, dan Blog. Teman teRoR saya
ini tidak pelit, cerdas IQ, Matematika, tapi terkadang bodoh dalam kehidupan
#==', kalau bawa bekal sering dibagi ke saya, kesayangannya Pak Lambaru di
kelas. Hihihi, dan kalau kita berdua sudah ngobrol mungkin orang-orang akan
berpikir bahwa "what the fucking
topic they're talking about?". Tak ada satu pun yang mengerti.
Hahahahiii.
Ada Ririn, yang bapaknya guru Ekonomi super
pintar yang bisa bikin kita ngerasa bego. Mungkin saya aja kali ya yang
ngerasa? Soalnya kalau bapaknya Ririn mulai 'bermain' dengan angka-angka dan
kawan-kawannya itu, saya bisa gila melihat dia menghitung cepat #lha kenapa
bahas bapaknya Ririn? Teman saya yang juga maniak komik, pecinta novel, and a good listener.
Ada Mbak Yu aka Teh Yu aka Ka' Wah aka
Watira aka Wahyu. Pemilik Nama terpanjang di TeenSquad dan juga yang paling sering
diganti-ganti namanya. Sering saya kutuk terlebih saat pembuatan maket dulu.
Hihihi... Dia ini orang yang lemah lembut, dan kadang lemotnya itu bikin
geregetan. Sumpah! Kalo kita manggil dia, sampe berkarat tenggorokan baru dia
noleh.
"Wahyuuu... Wahyuuu... pulpenmu dulu
eeeh..."
satu menit. krik. krik. krik.
"Wahyuuuu!! pulpenmu!!"
Satu menit. Dia berbalik. Menatap si
peminjam pulpen. Dan tanpa bilang apa-apa dia balik lagi.
Sang peminjam? Tepar sambil geregetan.
Satu menit kemudian.
"Ini eh, pulpenku, ko pinjam
mhy..."
Wahyuuuu!!!
Kemudian, Ana. Master kelas. Jago kimia.
Satu-satunya yang bisa menjawab kuisnya bu Rahmatia dengan selang waktu 0,0001
sekon setelah soal itu dibacakan. Waktu itu, kita sedang bahas materi bilangan
oksidasi. Bu Rahmatia melempar pertanyaan.
"Biloks NHCL?"
Warga TeenSquad masih loading pertanyaan,
Ana menyambar, "+2"
"NaOH?"
Warga TeenSquad mencakar, Ana melesat,
"-1"
"bla-bla-bla?"
Warga TeenSquad sibuk menerjemahkan
pertanyaan Bu Rahmatia, Ana membalas dengan bahasa yang sama
"bla-bla-bla"
Pada akhirnya, Warga TeenSquad sadar, Bu
Rahmatia telah menemukan soulmatenya. Selama seberapa belas menit, kami merasa
dunia saat itu cuma milik Bu Rahmatia dan Ana.
And
then, there Inest!
Pecinta Naruto, kembar siamnya Lala, teman duduknya sejak kelas sebelas dulu.
Pendengar yang baik, teman diskusi yang oke. Kadang suka bikin TeenSquad heran
dengan perubahan mood-nya.
"Halo?" Inest terima telepon.
Yang di seberang berbicara. " APAAA?!" Inest tutup telepon. dia
keluar kelas, masuk kelas lagi, keluar lagi, masuk kelas lagi. Ngomel.
"Itu mhy juga ini anak! bodo' skali!!
Dibilang memang begini-begini-begini."
"Kenapa lagi, Inest?"
"Nda ji, sepupuku dan
kecelakaan."
"APAAA?"
Hmm.
Terus, Lala. Kembar siamnya Inest. Kembar,
tapi beda ayah beda ibu #mencoba lawak #tertawalah. T.O.P BIGBANG top Fans!
Istri kesekiannya Choi Si Won. Paling up
to date soal berita Fashion, artis dan lagu luar negeri. Gudang Info buat
yang ingin tahu tentang dunia Showbiz
luar negeri. Teman sesama pecinta Stand Up Comedy.
Waktu di rumah Lala.
"Riniii!! Stand up komedy,
oiii!!" secepat kilat saya melepaskan apa pun yang saya pegang. lari ke
depan TV, duduk bersama lala.
"Itu loh yang namanya Ernest Prakasa.
Cina Ganteng."
Lalu saya pun tahu, Si Won memiliki saingan
baru.
Dan ada Ida. Teman paling royaaaalll yang
pernah saya kenal. Kadang bikin kita gak enak hati saking royalnya nih anak.
Salah satu TeenSquad yang selalu menjadi sasaran empuk Bu Rita. Kalu ada acara
kelas, termaksud orang nomor satu yang selalu ngasih usul.
Ada Septira aka Tira aka Septaaaiiiyeeerrr.
Bisa dibilang nih anak borro, borronya borro. Tapi selalu menjadi jubir kelas
kalau kelas kita ada masalahnya. AC-lah, tentang lomba upacara, birokrasi
dengan guru, dia yang menangani. Kadang juga dengan 'kuasa'nya mampu
bernegosiasi dengan guru, jadi peer bisa ngaret dikumpul. Mau mengambil alih
ketika semua teman-teman sudah ogah untuk turut berpartisipasi. Bisa
diandalkan. Dan andalannya Bu Sumiati, guru PKN. Secaraaa, Tira kan termaksud
dalam kelompok PASKIBRA. Kelompok andalannya guru PKN ini.
Dan, Lina aka Naomi. Termaksud dalam Founder-nya K-pop Lovers di TeenSquad. Up date soal korea-koreaan. Tidak suka
K-drama tapi doyan K-movie. Kembar siam dengan Dana. Penah marahan sama Dana
gara-gara kalkulator #ampun deh.
There is Dana! Kecil-kecil cabe rawit.
Pecinta Gikwang BE2ST, Kyuhyun SUJU #mana teriakan "suamikuuu?" Saya
masih ingat ributnya Dana berkelahi sama Tira di rumahnya Lala. Mana mamanya
Lala lagi sakit lagi. =='. Selain itu, dia jug salah satu Card Player di TeenSquad. Jangan tertipu dengan wajah lugunya. Just it.
Kemudian, ehmmm... Gerlan saaayyy!!
Huhuhuiiii. Duh, what I can say about he?
Dia yang pernah saya korbankan majalahnya gara-gara kena papas. Dan sampai
sekarang majalahnya itu belum saya ganti. Maaf nah Gerlan... :,(
Teman yang juga sasarannya Bu Rita. Pernah
loh, waktu itu Bu Rita melakukan Razia rambut di kelas, dan Gerlan adalah salah
satu yang tertangkap.
"Gerlan, sini!" Bur Rita dengan aura
algojonya menunjuk Gerlan, menyuruhnya duduk di kursi panas. Gerlan ragu, lalu
menggeleng.
"Jangan mhy bu, nanti sa potong
sendiri rambutku di tukang cukur."
"Aaaahhh, ndak ada. Sini! Ibu
potongkan biar tambah ganteng."
"Iiii, Bu Guru deeehh!!" lalu
terjadilah drama 'Sini duduk!, Jangan
Bu'. Sampai akhirnya Gerlan dia larikan Bu Rita. Drama potong rambut paling
lawak yang pernah ditonton oleh TeenSquad. Yang berakhir dengan bunyi guntingan
dan air mata. Rambut kebanggaan itu akhirnya dipangkas juga.
Gerlan juga salah satu trendsetter TeenSquad dengan kalimatnya, "Ma'acihhh."
Lalu, Dwi. seorang SONE setia sampai mati. Founder K-Pop Lovers di TeenSquad. Dan
Dwi bukanlah teman yang cocok untuk dibawa nonton film horor. Lengkingan
teriakannya melebihi suara perempuan. Pelawak kelas, paling jago menirukan
'ciri khas guru'.
Alkisah #ceileeehh. Setelah seorang guru
selesai dengan ceramahnya yang demi keselamatan saya sendiri tak akan saya
sebut di sini namanya, guru itu keluar. dan TeenSquad mulai beraksi, salah satunya
Dwi.
"Teman-teman, miris... miris..."
kata Dwi dengan tangan di depan dada, tampang dibuat sesedih mungkin.
Kemudian ada Mas Willi aka Koko ala
William. Jagoan Bahasa Inggris. Dengan tampang bibit-bibit Boyband masa depan,
yang lebih suka menghabiskan waktunya di kelas dengan bermain DotA, dan nonton
video aneh tapi lucu yang pake bahasa Inggris. Kadang merangkap jadi tukang
kabel dan teknisi Proyektor-LCD di kelas.
Hahah, lalu ada Agung yang mendapatkan
gelar terhormat 'BURENK' dari Uya. Itu tuhhh... BUru RANKing. Entah dari mana
julukan itu berasal, mungkin karena dia termaksud cowok yang aktif di kelas
kalau lagi belajar. Tinggi besar, bikin kita-kita minder kalau berdiri di
sampingnya. Balinese, bercita-cita
jadi dokter jika dilihat dari prodi jurusan yang diambil waktu SNMPTN #astaga
pentingnya ini info =='. Tergolong sabar jadi cowok. Katanya pernah sekali
dibentak sama Tira gara-gara masalah 'konsumsi' Yasin-an kelas. Kasiaaan kau
Agung.
Dan Dhanang. Satu dari personil Enam
sekawan. Langganannya Bu Rita dalam hal ditanya dan dijatuhkan. Sering
dipanggil 'Ibo' dengan teman-teman TeenSquad, karena rambutnya yang (maaf),
kribooo. Anak Skate. Kreatif. Tapi kadang ngomongnya gak jelas. Kalau
teman-teman TeenSquad masih ingat percakapan antara Dhanang dan Bu Nena di
kelas. Kalian pasti tahu apa yang saya maksud.
Aldy. Pintar, tapi pemalas. Absen-nya itu
loohhh... Ya ampun. Termaksud Enam Sekawan, tapi selalu menjadi bahan bully
dari Lima kawan lainnya. Bisa bikin orang bilang 'Waaahhh!' kalau dia maju
mengerjakan soal di papan tulis. Waktu itu, Pak Lambaru lagi mengajar. Nih Enam
sekawan lagi sibuk ngomongin apa gitu. Dan Pak Lambaru menembak sasarannya.
"Aldy! Maju. Kerjakan soal di
papan!"
"Saya Pak?"
"Iya kamu. siapa lagi?"
Aldy maju, set... set... set... Soal
selesai dikerjakan. Dan sialnya, jawabannya benar. Kamfreeet. Kita yang
memperhatikan aja belum tentu bisa.
Dan... jeng... jeng... jeng... Aliaaa!
Sasaran bullynya Uya selain Agung.
Kalau jalan sama Uya, ibarat angka 10. Alia kuyuss, Uya Ndut #kalian pasti
mengerti maksud saya. Kalau ada yang namanya 'Transfer Lemak' mungkin mereka
sudah melakukannya sejak dulu. 1st
Foundernya K-Pop Lovers di TeenSquad. Paling apdetttthhhh. Isi laptopnya
Korea semua. Drama, Movie, MV, picture, lagu korea ada semua di laptopnya. Ndak
percaya?
Periksa aja sendiri. #kibas poni.
Alia kalau bicara lembuttt, setingkat lebih
rendah kelembutannya dibanding Wahyu. Kadang bikin gemesss!!
Lalu, hmmm... inilah dia. The Happy Long Day Queen of TeenSquad,
Uyaaa!!! #mana bunyi terompetnya?
Hobinya ketawa, gezzz. Dapat julukan Happy long day dari Bu Zubaedah.
Cerewetnya minta ampun, dan kadang ceroboh. Pernah menumpahkan minumannya
Gerlan, dan entah apa lagi. Sering menjadi sasaran cubitannya Gerlan, tempat
curhatnya Nisoles, dan Uya adalah manusia yang paling 'tanpa beban' yang pernah
ada. Easy Going.
Kemudian, Bella aka Belle aka Meutbel! Hyo
Hyeon wannabe-nya TeenSquad. Kalau diperhatikan baik-baik, mukanya mirip
beneran sama salah satu personil SNSD itu. Temanku sesama pecinta novel di
TeenSquad, we always sharing, book swap,
and reviewed about novel that we have been read. Puas cerita sama nih anak
kalau soal novel. Dan terkadang loading-nya
nih anak juga suka lama. Pernah 'bermasalah' sama Dewinda, gara-gara SMS.
Hhahaha... biarlah apa yang saya lihat waktu les fisika itu, kala semua
teman-teman mempermasalahkan soal Yaasin-an saya simpan sendiri.
Do
you remember when Dewinda
'membanting' pintu ketika keluar kelas waktu les fisika?
Dan, Elind aka Save aka Saverian. Teman
teRoR-ku. Langganan terlambat gara-gara nonton Indonesian Idol. Card Player. Suka meminjamkan Handphone-nya ketika saya sakaw online. Duh
#inimhyyangnamanyateman. Terkadang bisa jadi bulan-bulanannya Tira tapi dengan
mudah mengcounter serangan. Itu tuh,
kalo mereka baku hina-hina... hmmm...
Lalu, Claudya. Ini mhy perempuan yang
paling 'ngeri' yang pernah satu kelas dengan saya. Bolosnya itu loh, nih
anak... hmm... Kalau bosan belajar, pasti nongkrong di KMH aka Kantin Mbak Hen
sama Tira dan Ida. But, Claudya juga
paling care. Juga asyik diajak
ngomong, lucu kalau sudah main hina-hina sama Dewinda. Hahaha, yang tentang
'Tony dan Maria' itu loh.
And
then, Nuning. Master
olahraga-nya TeenSquad. Peraih nilai paling tinggi (buat cewek) kalau lagi
praktik olahraga. Orang yang selalu bisa dibagi bekalnya. Kalau dilihat, dia
ini kurusnya minta ampun. Tapi kalau sudah men'smash' bola volly, kurusnya
hilang! bertenaga jo...
Kemudian, Annisa, siswa pindahan dari
Cibinong (yang diplesetkan sama Pak Bachtiar jadi CIBINONGKO). Hahaha, nih anak
juga kalau bawa bekal... hmmm, bisa dibagi. Jadi penata rambutnya TeenSquad.
Dan Lala, Ida, Ana, Nisoles, dan Tira adalah pelanggannya. Kapan yaa saya bisa
makan keripik singkong yang dia bawa itu lagi? #NyambungnyaManeSamaRambut
Lalu... ini mhy... teman dudukku yang
paling heehhh... ndak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Dewi-nda. Eh, Dewinda.
Rewel, cerewet, cenderung kritis kalau tidak mau disebut penghina. Partner in Crime-ku kalau kita lagi
kerja soal Matematika, Fisika dan Kimia. Dia yang menghitung pake kalkulator,
saya yang tulis rumus dan mengerjakan soal. Dan sekali lagi, masalah bekal.
Selalu sejahtera hidupku kalau dia yang bawa bekal. Terkadang celetukan-celetukannya
pedas, tapi kalau direnungkan bisa membuat tertawa. Orangnya ceplas-ceplos.
Jadi kita biasanya nggak tahu apakah si Dewi-nda ini lagi serius atau cuma
main-main.
Sasarannya Bu Rita juga.
Setelah itu, ada Nisoles ala Nurul Annisa.
Suka bawa cermin, hihihi... Bisa dipinjam BBnya buat online. Paling disayang
mungkin di antara anak-anak TeenSquad lainnya. Ukuruuuu...
Ada Pute aka Putri. Si anaknya Bu Tata
Usaha yang bisa diser-ser untuk mempercepat birokrasi sekolah atau mengumpulkan
berkas-berkas yang dibutuhkan. Kalau lagi mood, semangat belajarnya tinggi
sekali. Suka kompak 'berkalkulator ria' sama Nisoles, teman bergaje-gaje
ria-nya Dewinda.
And, Rafli. Personilnya Enam Sekawan. Ndak
lama mereka bisa bikin boyband dah. atau grup lawak? Dijuluki Uya sebagai
'Gargamel', jago ngeles kalau berhadapan dengan Bu Rita. Langganan teguran,
entah itu rambut, seragam, sepatu, bahkan kaus kaki!
Rexy, Langganan teguran. Sama kayak Rafli.
Celetukan-celetukan sarkartis-nya yang kadang bisa membuat tertawa. Sensitif
sama Pak Lambaru. Pernah, entah ada urusan apa ituu... Pak Lambaru negur dia.
"Rexy, kamu keluar dulu. Selesaikan
dulu urusan kamu."
"Iya pak." dia berjalan dengan
santai, namun aura-aura permusuhan menguar di antara Pak Lambaru dan Rexy.
dan...
Brak!
Rexy membanting pintu, satu kelas pada
kaget. Pak Lambaru lebih-lebih. Akhirnya, karena hal itu, TeenSquad tidak
belajar matematika selama satu jam dan agenda pun berganti dengan membahas
topik 'Ada Apa Dengan Rexy'. Peace nah
brooo...
Lalu, Mail. Hemhemhem... yang paling lawak
di antara Enam sekawan. Anaknya bu Guru sejarah, dengan catatan 'kriminal' yang
tak jauh beda dengan teman enam sekawan lainnya. Jadi ingat waktu Bu Rita razia
rambut.
"Mail, sini kamu duduk!" Bu Rita
nunjuk-nunjuk kursi.
"Bu..." pasang tampang memelas,
tapi ujung-ujungnya maju juga. "Jangan mhy dipotong buuu..."
"Aaaahhh, nda ada!"
"Bu kalau dipotong nanti sa nda
ganteng mhy lagi..."
Awwweee #tepok jidat
Dan yang menduduki kursi terakhir dari 32
warga TeenSquad, Ro'id. Teman teRoR. Sedarah sealiran dengan Rexy, Rafli, dan
Mail. Nongkrong, bolos bareng-bareng.
Dan mereka adalah salah satu ciri khas-nya TeenSquad. Sama jago
ngelesnya dengan Rafli, dan kadang harus kerja keras ngelesnya kalau ndak mau
jadi sasaran 'sa banting ko itu'-nya Bu Rita.
This is TeenSquad.
Penuh warna. Pendiam, ribut, tukang bikin
onar, pemalu, cerdas, kompak, happy,
cool, awesome, underrated. Jarang dilirik, tapi begitu maju kami menjadi
pusat perhatian.
Ingat saat pertama kali kita duduk di dalam
kelas yang sama? Masih saling merasa asing satu sama lain?
Ingat saat pertama kali kita berhadapan
dengan Bu Rita? Memilih Rizky Hatsa sebagai ketua kelas kita—secara sepihak--?
Ingat saat kita berdiskusi untuk
mempersiapkan HUT SMANSA? Jadi juara tiga lomba yel-yel tapi menolak untuk tampil di panggung?
Ingat saat lomba Upacara?
Ingat saat kita sibuk latihan senam?
Ingat saat-saat boring kita?
Main kartu... menyanyi dengan suara
pas-pasan... deg-degan ketika dipanggil guru... diskusi... perdebatan karena
hal yang sepele... saling men-sinis-i... pertengkaran-pertengkaran kecil...
lawakan-lawakan garing... Protes AC... Saat-saat kelas yang panasnya minta
ampun... Izin shalat dzuhur... kita yang saling mengingatkan... Ujian
Nasional...
Saya mengakhiri masa sekolah saya di sebuah
tempat yang bernama TeenSquad. Squad yang punya ragam wajah, ragam warna. Apa
yang saya tulis ini mungkin masih jauh... Ini hanyalah selipan-selipan kecil
dari kenangan yang kalian tinggalkan untuk saya. Saya memang tidak begitu
mengenal kalian, padahal kita telah satu tahun diasuh dengan Ibu yang sama.
Tapi kalian telah menjadi warna yang istimewa untuk saya. Kalian begitu rupa
dan penuh kejutan. Maaf bila selama ini saya punya salah sama kalian, pernah
membuat kalian merasa tidak nyaman, kata-kata saya yang menyakiti, tingkah saya
yang membuat kalian tersinggung. Saya minta maaf.
Terima kasih, TeenSquad.
Senang menjadi bagian dari kalian...
"Dan bila kita telah hidup
masing-masing... ingatlah hari ini..." -Project Pop-
~0o0~
Inilah cerita yang terlambat. Semoga tidak menimbulkan
ketersinggungan bagi pihak lain. :D
Bagaimana wajah-wajah kalian sekarang?
:c hueee
ReplyDeletejadi ingat teensquad. bagaimana ni di kabarnya mereka?
Bahagia semua miimereka, Bi... ekkekekekek
DeleteHappy ending ye mereka...
Deletedari komen dibawah sih sepertinya tidak ada yg perlu dikhawatirin :a
fariani miss you - bella
ReplyDeleteMiss you to kakaaa Bella :D
DeleteHahaha... kaget aku pas engkau mention di twitter...
tak nyangka kalian menemukan 'postingan' ini ... hihihiih
:r
ReplyDeleteHahahha...s etidaknya sekarnag sudah tak ada yang mengancam akan menggunting rambutmu, mail...
Deletehehehehhehe :r
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete:l :c
ReplyDeletejadi kangen sm gila2nya teensquad
Hahahha.... gila yang bagian mana ini? Main kartu? hihihihi
Delete