Here |
Tempatnya tidak terlalu luas, namun cukup
nyaman untuk di jadikan sebagai tempat persinggahan selama beberapa jam.
Terletak di pusat kota, agak jauh dari area perbelanjaan dan perlu beberapa
menit untuk sampai ke sana bila berjalan kaki dari tempat pemberhentian bus.
Dinding luarnya terbuat dari susunan batu
bata tanpa dicat. Bagian terasnya dilindungi oleh kanopi yang bercorak
garis-garis besar warna tanah dan putih yang ditopang dengan dua tiang besi.
Ada lima meja kayu persegi yang tersebar di bawah kanopi, dengan dua kursi kayu
di setiap mejanya.
Di bagian dalam, ruangannya berbentuk huruf
L. Di sisi kiri terdapat kasir, bar dan area dapur. Sedangkan sisanya merupakan
bagian utama cafe. Lantainya terbuat dari marmer berwarna coklat muda, dengan
garis-garis putih yang abstrak. Dindingnya berwarna broken white dengan
panel-panel kayu di beberapa tempat. Bagian yang menghadap ke jalanan berupa
jendela kaca yang besar, begitu pula bagian sebelah kirinya. Di sisi depan,
terdapat tulisan besar yang menunjukkan nama cafe itu. Pintunya berupa pintu
Prancis, berwarna coklat kehitaman dengan lonceng kecil di atasnya, yang akan
berdenting setiap kali ada orang yang melewatinya.
Di sebelah kiri pintu masuk terdapat ceruk
dengan lima pengait tempat menggantung payung. Di sebelahnya lagi merupakan
bagian kasir, dilengkapi dengan mesin yang akan mencatat setiap transaksi yang
terjadi hari itu, sebuah vas bunga yang berisi dua kuntum mawar merah dan
putih, sebuah cangkir putih dengan tatakannya, Post it berwarna kuning terang,
dua pulpen biru dalam gelas bening berukir, dan sebuah pesawat telepon serta
sebuah kursi bar. Di belakang bagian kasir terdapat pajangan berupa cangkir
yang berisi cairan kecoklatan yang masih beruap, digambar dengan cat air.
Di sebelah kasir merupakan station tempat
barista meracik semua jenis minuman yang dipesan. Di dinding belakang bar
terdapat sebuah blackboard dengan menu beserta harga yang ditulis dengan kapur
berwarna putih. Di bawahnya terdapat sebuah mesin pembuat kopi dan dua buah
grinder. Di sebelah kanan dan kiri blackboard terdapat rak-rak yang
menggantung, berisi cangkir putih dan coklat yang terbuat dari keramik,
gelas-gelas berbagai ukuran, dan tatakannya. Beberapa rak berisi bubuk-bubuk
kopi yang berada dalam pembungkus kertas dengan namanya masing-masing dan juga
biji-biji kopi yang berada dalam wadah tembaga berukuran sedang. Di bagian
depatnya terdapat tempat untuk melakukan
proses finishing dalam menyajikan kopi, dengan deretan peralatan untuk membuat
latte art, filter, temper, coffee server, milk jug dan dua tumpukan gelas-gelas plastik berwarna putih dengan logo coklat
bulat di tengahnya.
Di sebelah kiri bar, terdapat pintu masuk
yang menghubungkan bagian dalam cafe dengan dapur. Di sebelah kiri pintu
tersebut terdapat lemari kaca yang berisi beranekaragam tart, cupcake, pie dan
roti bermacam rasa, macaroon, cookies dengan berbagai bentuk dan warna, dan
eclair yang disusun dalam pastry tray.
Di dalam cafe terdapat lima belas meja
berbentuk bulat, berbahan kayu dan dicat putih tulang. Ada beberapa meja dengan
tiga buah kursi dari rotan, ada pula yang sepasang. Di sudut sudut kiri dan
kanan kafe terdapat meja bulat dengan sofa sudut berwarna coklat beludru. Di
setiap meja terdapat lempengan segitiga dari besi yang menunjukkan nomor meja,
tempat serbet, tusuk gigi, dan lembaran menu makanan dan minuman yang
dilaminating dengan logo cafe itu di sudut kiri atasnya.
Di dinding yang berada di belakang lemari
pastry tergantung LCD TV yang menampilkan sitcom dari salah satu jaringan TV
kabel. Di sisi paling dalam cafe terdapat sebuah lemari buku yang terbuat dari
kaca dan kayu. Berisi majalah-majalah, buku-buku, serta satu frame foto yang
berisi kolase empat foto. Foto pertama menampakkan bagian depan cafe, foto
kedua menampakan bar di mana seorang barista tengah membuat latte art, foto
ketiga merupakan foto pegawai-pegawai di cafe itu. Foto keempat merupakan foto
close up seorang perempuan berwajah indo dan berambut ikal kecoklatan, matanya
mengintip dari balik cangkir kopi yang tengah diseruputnya.
Lonceng di atas pintu berbunyi.
Ada satu pengunjung.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lagi latihan deskripsi tempat.
Melihat hasilnya... hmmm, masih perlu banyak latihan dan perlu memperbanyak kosakata. Wosh-wosh-wosh!
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?