Akward di Dalam Kelas dan Harapan Untuk Bisa All Kill

Sunday, February 28, 2016


Minggu ini menjadi minggu paling awkward dan juga paling panik sejauh sejarah semester enam padahal delapan gue ini. Gue sudah memulai semester baru, memprogram mata kuliah wajib semester enam sementara sebagian besar teman-teman gue sudah berangkat untuk melakukan pengabdian masyarakat dan praktik mengajar (KKN-PPL) di kabupaten seberang #halah. Perasaan yang menguasai hati gue selama seminggu ini adalah perasaan canggung karena harus masuk ke dalam komunitas yang baru yaitu mahasiswa-mahasiswa angkatan 2013 dan perasaan panik duluan dengan alasan gimana nanti nasibb gueeeehhhh???.

Serius. Rasanya tuh gue kayak burung yang terpisah dari kawannya saat bermigrasi (emang) dan hanya mampu mengikuti kawanan burung lain tanpa keberanian untuk masuk ke dalam formasi kawanan burung tersebut.
Gue orangnya tuh susah banget buat bersosialisasi, gue susah untuk bisa akrab sama orang lain dalam sekali percakapn, dan hal itu menjadi kendala gue dalam berkomunikasi dengan junior gue. Beradaptasi dalam sebuah lingkungan yang baru, bagi gue membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan sebagian besar orang. Gue sulit ngajak ngomong duluan karena gue suka bingung, apa yang mesti gue omongin? topik apa yang harus gue mulai untuk mencairkan suasana? terus mungkin karena tampang gue yang jutek atau sok jual mahal atau rese kampret membuat orang lain pun bingung dan enggan buat ngajak gue ngomong.
Percaya lah, guys, gue nggak gitu. Gue cuma susah ngomong duluan. Gue canggung, dinda….
Atau well mungkin karena semua orang udah punnya urusan masing-masing dan pemikiran ya-ampun-plis-deh-kita-nggak-kenal-juga, orang lain juga bingung buat ngajak gue ngobrol.
Jadi, semester ini tekanannnya lebih berat. 
Gue butuh bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan baru atau nggak gue bakalan kena seleksi alam dan tereliminasi dalam jagad raya perkuliahan ini (Yeaaaah, implementasi konsep evolusi dalam kehidupan sehari-hari yeaaahhhh!).
Gue udah harus fokus untuk menyusun tugas akhir--secara gue rencana buat wisuda April 2017 (idealis dan realistis, doa'in guys!)
Dan gue punya harapan gue bisa All Kill semua mata kuliah tahun ini.
All Kill?
All Kill. Strike. Menjatuhkan delapan pin bowling sekali tembak.  Dapat nilai terbaik di semua mata kuliah semester 6.
Ngehek yak kelihatannya? Macam mahasiswa budak-budak nilai, haus nilai A dari dosen.
Namun, buat gue sendiri ini adalah perwujudan dendam dan ambisi, wujud sisi idealis yang gue tuangkan dalam sebuah misi penyelamatan eksistensi sesosok manusia. Gue pengen nilai terbaik. Gue pengen menebus hari-hari yang telah gue lewati dengan penuh luka dan hasrat bermalas-malasan. Gue mau menebus kekosongan aliran ilmu yang telah terjadi berbulan-bulan lamanya. 
Entahlah. Gue cuma mau membuktikan diri gue aja kepada diri gue sendiri #AllahIniGueNgomongApa
Untungnya, di semester enam ini sudah ada satu penolong yang datang dalam wujud seorang teman. Dia bagai seorang Infiltran yang menemani Peretas dan berusaha untuk menghalangi Sarvara mengacaukan Peretas (All Hail to Dewi Lestari’s Novels ‘Supernova Series’!!!) Kami sama-sama masuk di semester enam. Sehingga atmosfer keterasingan tidak terlalu begitu terasa karena ada veteran sebagai teman juang. Kami mungkin akan menjadi pasangan aneh yang selalu terlihat bersama-sama, membicarakan hal yang aneh, dan kadang diam saja dengan gadget di tangan. Percayalah, itu cara kami berkomunikasi satu sama lain.
Untungnya juga, ada adik-adik yang welcome semua. Mereka ngajakin gue ngobrol dan nggak rese pas gue tanya, mereka assik dan kalau ada info pada ngabarin semua.
Dan minggu ini juga gue udah ada tugas kelompok di dua mata kuliah, yang berarti gue harus keluar dari cangkang nggak-bisa-ngomong-kalau-ngomong-nanti-kagok gue dan menjalin komunikasi dengan adik-adik yang lain. Alias gue mesti ikutan berdiskusi dan mengerjakan tugas kalau nggak mau dibilang sebagai mahasiswa nebeng kelas-nebeng nilai. Nggak etis itu, meeennnn...
Well gue punya harapan besar di semester ini.
Gue harus bisa keluar dari cangkang canggung gue. 
Gue harus bisa ngomong dengan suara yang lebih jelas (gue kalau ketemu sama orang baru, canggung, cenderung 'mencicit' dibanding ngomong dengan suara normal).
Gue nggak boleh gugup kalau presentasi.
Gue nggak boleh panik kalau ditanya-tanya.
Gue nggak boleh desak-maksa-maksa orang buat ngasih info ke gue. Nanti mereka takut vrooo...

Oke semangat, anak muda! Fighting! Himneyoo! Su su na kaaa!


No comments:

Post a Comment

Kalau menurutmu, bagaimana?