Minggu ini menjadi minggu paling awkward
dan juga paling panik sejauh sejarah semester enam padahal delapan gue ini. Gue sudah memulai semester baru,
memprogram mata kuliah wajib semester enam sementara sebagian besar teman-teman
gue sudah berangkat untuk melakukan pengabdian masyarakat dan praktik mengajar
(KKN-PPL) di kabupaten seberang #halah. Perasaan yang menguasai hati gue selama
seminggu ini adalah perasaan canggung karena harus masuk ke dalam komunitas
yang baru yaitu mahasiswa-mahasiswa angkatan 2013 dan perasaan panik duluan
dengan alasan gimana nanti nasibb gueeeehhhh???.
Serius. Rasanya tuh gue kayak burung
yang terpisah dari kawannya saat bermigrasi (emang) dan hanya mampu mengikuti
kawanan burung lain tanpa keberanian untuk masuk ke dalam formasi kawanan
burung tersebut.
Gue orangnya tuh susah banget buat
bersosialisasi, gue susah untuk bisa akrab sama orang lain dalam sekali
percakapn, dan hal itu menjadi kendala gue dalam berkomunikasi dengan junior gue.
Beradaptasi dalam sebuah lingkungan yang baru, bagi gue membutuhkan waktu yang lebih
banyak dibandingkan sebagian besar orang. Gue sulit ngajak ngomong duluan
karena gue suka bingung, apa yang mesti gue omongin? topik apa yang harus gue
mulai untuk mencairkan suasana? terus mungkin karena tampang gue yang jutek
atau sok jual mahal atau rese kampret membuat orang lain pun bingung dan enggan
buat ngajak gue ngomong.
Percaya lah, guys, gue nggak gitu.
Gue cuma susah ngomong duluan. Gue canggung, dinda….
Atau well mungkin karena semua orang udah punnya urusan masing-masing
dan pemikiran ya-ampun-plis-deh-kita-nggak-kenal-juga, orang lain juga bingung
buat ngajak gue ngobrol.
Jadi, semester ini tekanannnya lebih
berat.
Gue butuh bersosialisasi,
beradaptasi dengan lingkungan baru atau nggak gue bakalan kena seleksi alam dan
tereliminasi dalam jagad raya perkuliahan ini (Yeaaaah, implementasi konsep
evolusi dalam kehidupan sehari-hari yeaaahhhh!).
Gue udah harus fokus untuk menyusun
tugas akhir--secara gue rencana buat wisuda April 2017 (idealis dan realistis,
doa'in guys!)
Dan gue punya harapan gue bisa All Kill semua mata kuliah tahun ini.
All
Kill?
All
Kill. Strike. Menjatuhkan delapan
pin bowling sekali tembak. Dapat nilai terbaik di semua mata kuliah
semester 6.
Ngehek yak kelihatannya? Macam
mahasiswa budak-budak nilai, haus nilai A dari dosen.
Namun, buat gue sendiri ini adalah
perwujudan dendam dan ambisi, wujud sisi idealis yang gue tuangkan dalam sebuah
misi penyelamatan eksistensi sesosok manusia. Gue pengen nilai terbaik. Gue
pengen menebus hari-hari yang telah gue lewati dengan penuh luka dan hasrat
bermalas-malasan. Gue mau menebus kekosongan aliran ilmu yang telah terjadi
berbulan-bulan lamanya.
Entahlah. Gue cuma mau membuktikan
diri gue aja kepada diri gue sendiri #AllahIniGueNgomongApa
Untungnya, di semester enam ini
sudah ada satu penolong yang datang dalam wujud seorang teman. Dia bagai
seorang Infiltran yang menemani Peretas dan berusaha untuk menghalangi Sarvara mengacaukan Peretas (All Hail to Dewi Lestari’s Novels ‘Supernova Series’!!!)
Kami sama-sama masuk di semester enam. Sehingga atmosfer keterasingan tidak
terlalu begitu terasa karena ada veteran sebagai teman juang. Kami mungkin akan
menjadi pasangan aneh yang selalu terlihat bersama-sama, membicarakan hal yang
aneh, dan kadang diam saja dengan gadget di tangan. Percayalah, itu cara kami
berkomunikasi satu sama lain.
Untungnya juga, ada adik-adik yang
welcome semua. Mereka ngajakin gue ngobrol dan nggak rese pas gue tanya, mereka
assik dan kalau ada info pada ngabarin semua.
Dan minggu ini juga gue udah ada
tugas kelompok di dua mata kuliah, yang berarti gue harus keluar dari cangkang
nggak-bisa-ngomong-kalau-ngomong-nanti-kagok gue dan menjalin komunikasi dengan
adik-adik yang lain. Alias gue mesti ikutan berdiskusi dan mengerjakan tugas
kalau nggak mau dibilang sebagai mahasiswa nebeng kelas-nebeng nilai. Nggak
etis itu, meeennnn...
Well gue punya harapan besar di
semester ini.
Gue harus bisa keluar dari cangkang
canggung gue.
Gue harus bisa ngomong dengan suara
yang lebih jelas (gue kalau ketemu sama orang baru, canggung, cenderung
'mencicit' dibanding ngomong dengan suara normal).
Gue nggak boleh gugup kalau
presentasi.
Gue nggak boleh panik kalau
ditanya-tanya.
Gue nggak boleh desak-maksa-maksa
orang buat ngasih info ke gue. Nanti mereka takut vrooo...
Oke semangat, anak muda! Fighting!
Himneyoo! Su su na kaaa!
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?