Lacci-Melacci, Insecure, dan Orang Rese

Tuesday, April 2, 2013

here
Ini sebenarnya adalah kisah kemarin malam, yang rasa-rasanya gatel kalau nggak gue tumpah di sini. Salah satu bagian dari tingkah rese gue. It's about the old love, the girlfriend that have high insecure feeling. Tentang seseorang yang sebut saja namanya Bunga, yang merupakan kekasih dari seseorang yang sebut saja namanya Kumbang.
Ini kejadian berawal dari gue yang kemarin kepo sama profil temen gue, mau nyapa ke wall FBnya dia. Nah, nggak sengaja gue baca salah satu status temen gue itu dan di dalam status itu ada si Bunga kasih komen yang kelihatannya agak gimana yaa? Agak memancing-mancing gitu deh.
FYI, dulunya temen gue ini naksir sama si Kumbang, iya gue juga sih tapi udah dulu banget dan rasa naksir itu sudah ketumpuk sama rasa naksir-naksir gue ke cowok-cowok lain. So, I don't mind it. Beda sama temen gue yang kayaknya nih... ehem... serius sama perasaannya ke Kumbang. But, temen gue ini masih malu-malu mengakui meskipun sudah jadi rahasia umum di kalangan temen-temen gue yang lain. Ujung punya cerita, si Kumbang malah jadian sama si Bunga, adik kelas yang mungkin adalah perpanjangan kisah romantis-berbunga-bunga-indahnya dari masa MOS. Tindak lanjut dari cerita-adik-kelas-yang-naksir-senior-pas-masa-orientasi. Otomatis temen gue patah hati, dan gue nggak tahu pasti apakah temen gue itu sudah bisa melupakan si Kumbang atau belum.
Nah, balik ke awal cerita. Si Bunga dateng komen ke status temen gue, iya sih nggak ada yang ngelarang dia buat komen status siapa aja. Tapi nggak mesti nyinyir di status orang kan? Apa lagi nih orang pernah naksir sama pacarnya, ya seenggaknya hargain dong perasaan Si-Yang-Pernah-Suka-Sama-Pacarnya itu. Nggak usah labil ngasih pertanyaan yang kelihatannya basa-basi tapi tampak punya niatan terselubung. Kayak...

"Tadi lihat propic aku ya, kak? Maaf nggak ada maksud buat bikin cemburu."
"Beneran udah nggak ada perasaan lagi sama si Kumbang?"
"Iya sih, banyak yang naksir sama dia. Duh, ribet deh..."

Itu, kalau yang ngomong adalah sesama teman yang bieeii-yacthnya super ya gue bisa ngerti. Tapi ini kok datang dari seseorang yang gue anggap... udah punya-tempat-terbaik-dihati-si-pacar. Ini kok kesannya nantangin banget gitu ya? Pake tanya-tanya masih ada perasaan nggak? Lha menurut gue, mau masih ada perasaan atau nggak itu kan urusan pribadi orang lain. Lha buat si Bunga yang sudah memiliki nggak perlulah tanya-tanya hal yang kayak begitu lagi. Kelihatan banget dah kalau rasa kekhawatiran-nya itu melampaui kekhawatiran bahwa Negara Api akan menyerang Indonesia. It's imposible. Insecure yang kelewatan. Gue mikirnya, ini orang kenapa bisa sampe ngerasa nggak aman gitu sama kita-kita yang ketemu si Kumbang aja udah jarang bahkan nggak pernah lagi?
Hadeuuhhh...
Dan gue, saking resenya, gue datang ngaco di status temen gue yang si Bunga komentari. Lagak kayak jeung-jeung ayu datang menggosip cekakak cekikik. Ngajakin temen gue buat mengenang masa lalu gitu. Mengenang bagaimana absrud-nya kita naksir sama cowok yang sama, gila-sinting gegara ngeliatin cowok, untungnya gue nggak sampe 'patah jadi dua' gara-gara si Kumbang jadian sama si Bunga. Secara perasaan gue kan dangkal.
Dan ternyata... si Bunga marah, pemirsaaa. Gara-gara kita ngomongin pacarnya gitu. Ulalala...
Iya sih, gue tahu dia wajar marah. Tapi mesti nggak sih sampe ngatain gue gatal, bego, and bawa-bawa fisik? Helllooo kamu yang insecure, biasa aja kali jadi cewek. Itu marahnya nggak perlu sampe lebay kayak begitu kali. Ketahuan banget anak-anaknya. Sampai-sampai itu status facebook sama twitter penuh dengan sumpah serapah gara-gara kita nge-flashback tentang pacarnya.

#SatuPenyesalanGue, KenapaTuhCowokYangKitaBicarainGakGueMention
#Nyeseeeelll
#Sinting

In my mind, gue pikir nggak ada salahnya lah kalau gue mau ngomongin temen gue, ngomongin bekas kecengan dulu, toh itu juga masa lalu yang nggak bakalan terwujud karena si dia udah keburu ada yang punya. Kita-kita juga pada sadar diri kok, tahu batas.
Gue nggak datang ke depan cowoknya. Gue nggak ngegombalin tuh cowok. Nggak sengaja ngegodain dia. Nggak ngajakin selingkuh.
Terus kenapa level insecurenya sampe segitu tinggi? Idihhhh...
Gue pikir nggak perlu lah sampe segitunya, toh yang punya hak atas si Kumbang kan dia, bukan kita-kita yang pernah suka-tapi-tak-bisa-memiliki ini.
#InsertLaguGalauHere

Gara-gara itu, gue ditanyain sama temen gue (teman SMA). "Itu kenapa sih kok kayak perang status?". Ya gue cerita deh tentang tuh kejadian, eh responnya temen gue rada-rada sableng juga. Bilangnya tuh kayak gini "Hmm. Iya memang, Rin, betul. Kayak apa saja. Kayak mo dilacci' (direbut) mii itu pacarnya. Santai mo koo cewek."
Kesannya si Bunga ini takut banegt si Kumbang direbut. Hihihi... Iya sih, naga-naganya kayak takut diseleweng gitu. Gue tahu, yang namanya kekahwatiran pacar diseleweng itu pasti ada buat para ladies yang punya pacar kece.
Seperti salah satu status tag dari temennya temen gue yang gue baca tadi pagi. Isinya tuh kurang lebih mengatakan bahwa sebagai seorang pacar, nggak usah terlalu merasa kalau pacarnya mau direbut. Akhirnya nanti kan ngerasa sendiri, rasanya disinggung kayak gimana. Iya sih, jadi cewek jangan kepedean deh merasa kalau apcarnya mau dilacci', biasa aja. Nggak usah Over.

So, stop for the girlfriend. Next we talk about the girl that have the untold feeling.
Gue ngerti, mungkin kamu pasti bakalan ngerasa 'geli' sama gue yang datang tiba-tiba terus rese' di status kamu. Mungkin komen-komen gue si status kamu bikin kamu risih dan nggak enak sama tuh Bunga. But that's the spotan act I do because I feel and think that girl is so silly. Kamu nggak perlu merasa rugi gara-gara orang over seperti itu. Baru bikin status galau aja, udah curiga berkepanjangan kalau 'status' yang dibikin itu untuk pacarnya. Hieekkkh!
Kesannya kayak si perempuan nggak puas kalau nggak ngeliat kamu mengakui diri bahwa kamu terluka gara-gara hubungan itu. Be strong, forget him. He's not available anymore, and you deserve better.
Dan gue mengerti kalau rasa itu masih susah untuk hilang. Gue nggak tahu sedalam dan sebanyak apa rasa yang kamu simpan buat dia. So, just let it flow.
Menyukai seseorang tidaklah salah. Meskipun seseorang itu telah terikat sebuah hubungan. Kita tidak bisa mengatur perasaan ini, tapi kita bisa menahan segalanya kalau kita mau. Tidak mengusik, tetap tersenyum dan mendoakan adalah kebahagaian mereka sesungguhnya adalah obat bagi hati yang terluka. Cukup nikmati saja rasa yang sekarang, manisnya, pahitnya, perihnya. Biarkan mengalir dan kenanglah diri bahwa pernah ada rasa yang membuat diri berdesir-desir, deg-degan tidak karuan. Karena esok, di masa depan, cepat atau lambat, akan ada seseorang yang akan mengganti keikhlasan hati itu, mengobati luka hati. Menggantinya dengan rasa yang baru, rasa yang lebih manis dan lebih indah dari yang sebelumnya.
Dan ketika seseorang itu datang, tidak perlulah kamu merasa insecure, tetaplah percaya diri, tetaplah yakin bahwa kamulah satu-satunya bagi seseorang itu. Jangan kekanak-kanakan!

Rasa cinta akan mengiringi orang-orang yang percaya akan cinta itu sendiri. 

2 comments:

  1. now i see why my wall looks like medan perang -_-'

    si 'bunga' secakep itu kah pacarnya? sampe da takut sekali mi di laci pwa... ngenes sekali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Astaga... Bibibi... tabe' di'
      kayaknya ko tahu jii siapa itu si kumbang dan si bunga *if you really try harder to know that*

      Jan mii sa cerita...
      takut sekali itu bunga di lacci pwa, laaa sa masih naksir sama pacarnya. cih

      Delete

Kalau menurutmu, bagaimana?