here |
Sebut saja ini mimpi yang
sempurna.
Tentang purnama yang begitu
sempurna, jelmaan lampu tidur raksasa pada langit-langit kamar yang menggelap.
Tentang jalan panjang yang berkilauan, meliuk seperti naga. Tentang bukit hijau
yang menghampar luas, yang dibingkai pohon-pohon dedalu dari kejauhan,
dibercaki dengan satu-dua warna bunga daffodil.
Ini tentang kita, yang berbagi
selimut untuk menghangatkan jari-jari kaki yang menggigil. Ini tentang kamu
yang bersandar di bahuku, mendonggak menatap perpaduan kilau di atas sana,
lalu mengangkat tangan berusaha menggapai. Dan aku yang merangkulmu,
melindungi dirimu dari angin yang menggigiti kulitmu. Dan sebelah tangan kita yang saling menggenggam Aku yang mengecup puncak kepalamu, menyampaikan seluruh rasa yang butuh seribu tahun untuk melepaskannya dalam kata-kata.
melindungi dirimu dari angin yang menggigiti kulitmu. Dan sebelah tangan kita yang saling menggenggam Aku yang mengecup puncak kepalamu, menyampaikan seluruh rasa yang butuh seribu tahun untuk melepaskannya dalam kata-kata.
Bagiku ini sempurna.
Karena hanya ada kamu dan aku.
Dan semesta. Semesta yang hanya
milik kita.
Mimpi.
Ini cuma mimpi.
Karena kau memang ada di sini.
Tapi kau tidak membalas genggamanku
dengan rasa yang sama.
Rasa itu, sudah kamu kecupkan di bibir
orang lain.
Keren kata-katanya :'
ReplyDeleteItu gambarnya bikin sendiri ya? Baguus :)
Salam kenal
Hehehe, makasih :)
DeleteNdak, itu gambarnya minta sama si Mbah Google, kok.... heheheh :D
Iyapppp, salam kenal juga! ^_^/
berasa begini me :c
ReplyDeleteWwkkwkwwkw, met nah....
Deletekasiht ak sampai... uhuhuhuhu T.T
Jadi patah hatima' ini?? :|
ReplyDeletePatahkan saja... patahkan sampai ia berserakan dan beling hatimu melukai telapak kakimu agar kau berhenti melangkah dan tak lagi mengejarku.... #tsaaahhh
Delete#ngemengapaanlu
haiiiissssh... patah patah patah
ReplyDeletekalimat terakhir nyesek rek
T.T
DeleteHmmm... kalimat hasil stress itu kakaaaa :D