Patah Hati Dari Dunia Paralel

Sunday, September 27, 2015

here
Saat menghadap ke komputerku dan termenung menatap kolom postingan di dashboard blogger, aku merasakan ada ngilu aneh yang tiba-tiba merambati jantungku. Kadang pula saat aku tengah termenung di dalam angkot, saat mengamati nama-nama makanan ringan di supermarket, atau ketika sedang menulis jawaban soal essai saat ujian. Ia merambat dengan lambat, menyebarkan gelombang aneh di area perut dan menghujam jantung dalam ngilu panjang yang samar-samar. Aku tidak punya riwayat penyakit jantung, tidak ayahku, tidak ibuku, tidak pula kakek-nenekku. Aku periksa ke dokter, dan dokter bilang tidak ada masalah apa-apa dengan jantungku.
Aku sehat.
Namun, mengapa?

Kamu mengatakan padaku bahwa sesungguhnya, ada “aku” yang lain yang terhubung dengan diriku ini di dunia paralel. Ketika aku merasakan ngilu menyebalkan itu, “aku” yang berada di dunia paralel itu sedang patah hati. Makanya, aku bisa merasakan ngilu yang sebenarnya adalah patah hati itu.
Aha.
Kamu cerdas dan imajinatif.
Sekaligus ngawur.
Mana mungkin ada orang yang bisa merasakan patah hati sesering ia mengedipkan matanya?
Kamu benar-benar mengada-ada.

Karena sebenarnya tidak ada aku yang berada di dunia paralel. Aku tidak punya kembar 100% identik yang sedang patah hati di dunia yang jauhnya jutaan tahun cahaya di sana. Hanya ada aku, yang terkadang selalu mengingat dirimu yang sudah punya kekasih.

No comments:

Post a Comment

Kalau menurutmu, bagaimana?