here |
Saat menghadap ke komputerku dan
termenung menatap kolom postingan di dashboard blogger, aku merasakan ada ngilu
aneh yang tiba-tiba merambati jantungku. Kadang pula saat aku tengah termenung
di dalam angkot, saat mengamati nama-nama makanan ringan di supermarket, atau
ketika sedang menulis jawaban soal essai saat ujian. Ia merambat dengan lambat,
menyebarkan gelombang aneh di area perut dan menghujam jantung dalam ngilu
panjang yang samar-samar. Aku tidak punya riwayat penyakit jantung, tidak
ayahku, tidak ibuku, tidak pula kakek-nenekku. Aku periksa ke dokter, dan
dokter bilang tidak ada masalah apa-apa dengan jantungku.
Aku sehat.
Namun, mengapa?
Kamu mengatakan padaku bahwa
sesungguhnya, ada “aku” yang lain yang terhubung dengan diriku ini di dunia
paralel. Ketika aku merasakan ngilu menyebalkan itu, “aku” yang berada di dunia
paralel itu sedang patah hati. Makanya, aku bisa merasakan ngilu yang sebenarnya
adalah patah hati itu.
Aha.
Kamu cerdas dan imajinatif.
Sekaligus ngawur.
Mana mungkin ada orang yang bisa merasakan patah hati sesering ia mengedipkan matanya?
Kamu benar-benar mengada-ada.
Karena sebenarnya tidak ada aku yang
berada di dunia paralel. Aku tidak punya kembar 100% identik yang sedang patah
hati di dunia yang jauhnya jutaan tahun cahaya di sana. Hanya ada aku, yang
terkadang selalu mengingat dirimu yang sudah punya kekasih.
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?