source |
Katanya mata lebih banyak berbicara
jujur dibanding bibir. Kata-kata bisa dengan mudah dimanipulasi, namun tidak
dengan binar mata yang tercipta ketika kau menatap seseorang. Tatapan yang
tanpa sadar kau layangkan pada seseorang yang berada didekatmu dan membuat
jantungmu berdebar-debar, lirikan yang kau curi-curi sesekali dan berpaling
kikuk ketika ketahuan, atau matamu terus-terusan mengarah padanya ketika ia
sedang tertawa.
Seperti
saat ini.
Dia tidak
tahu perasaan macam apa yang selama ini dia rasakan sampai malam itu, ketika
kelasnya merayakan kemenangan sebagai kelas terbaik di hari ulang tahun
sekolah. Saat itu dia duduk berbeda satu meja dengan gadis itu. Awalnya dia
hanya menekuni makanannya dan menanggapi omongan temannya sampai seseorang
melemparkan sebuah lelucon dan semua orang tertawa. Gadis itu tertawa.
Sungguh
keindahan yang hakiki.
Suara
tawa dan matanya yang menyipit, membuat gadis itu terlihat begitu bersinar.
Sekali lagi jantungnya menggedor-gedor tulang rusuknya dengan keras, membuatnya
tak mampu mengalihkan pandangannya.
Entah
sudah lewat berapa lama. Suasana berubah menjadi hening dan deheman yang
dibuat-buat terdengar di kiri kanannya.
"Awas
mata cuy! Mata! Mata!"
No comments:
Post a Comment
Kalau menurutmu, bagaimana?